Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Waspada, Penumpang Mobil Terinfeksi Covid-19 Bisa Tularkan Virus dalam 72 Menit

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hati-hati membawa orang lain di dalam mobil Anda saat era pandemi Covid-19 saat ini. Sebab bisa jadi, mereka sudah terinfeksi Covid-19. Penelitian mengungkap bukti penularan Covid-19 di dalam mobil bisa terjadi saat jendela tertutup dan status AC menyala.

Dalam ilmu fisika, aerosol yang menyebar di dalam mobil tidak terlihat dengan mata telanjang, dan ini mengendap dengan sangat mudah di permukaan. Namun, yang lain cukup ringan untuk bisa melayang di udara di sekitarnya.

Tak hanya lewat bersin atau batuk, saat seseorang hanya mengobrol dan bernapas secara alami, juga mengeluarkan aerosol. Apalagi saat ini banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa menjadi pembawa virus. Sebelum mereka merasakan gejala, OTG tetap mengeluarkan viral load yang tinggi dari tenggorokan mereka.

Virus yang keluar di mobil selama percakapan rutin juga berbahaya. Ada kapasitas sekitar 100 kaki kubik di interior mobil keluarga rata-rata. Dan mungkin kita akan memasukkan empat, atau bahkan lima orang ke dalam ruangan mobil. Konsekuensinya, seberapa banyak udara segar yang masuk ke dalam kendaraan bisa sangat terbatas.

Baca Juga:  Persiapan Perkuliahan Praktikum Luring, Semua Pegawai PCR Ikuti Swab Antigen

Fakta Penelitian

Para ahli dari Amerika Serikat dalam penelitian berjudul ‘Airflows inside passenger cars and implications for airborne disease transmission’ yang dimuat dalam Science Advances, seperti dilansir dari Science Times, Senin (7/12), membuat model skenario dasar untuk mengilustrasikan apa implikasinya terhadap Covid-19 dan memberi langkah sederhana untuk melindungi diri serta orang lain saat berada di dalam kendaraan.

Hasilnya, bepergian dengan orang yang terinfeksi di dalam mobil selama 72 menit akan berisiko. Terlebih jika si penumpang batuk sesekali.

Saat jendela terkunci, SARS-CoV-2 terakumulasi di kabin kendaraan (dalam partikel aerosol kecil). Konsentrasi menumpuk setelah batuk segar.

Solusinya

Tapi ini bisa dicegah dengan membiarkan satu jendela terbuka cukup 3 inci. Jadi pada saat Anda berada di dalam kendaraan  bersama orang lain atau di dalam bus, bukalah salah satu kaca jendela.

Baca Juga:  Sofya Didakwa Membantu Pelaku Lain

Pastikan kendaraan tidak dalam mode resirkulasi udara AC dengan jendela terkunci. Dan selalu pastikan saat di dalam taksi atau kendaraan pakailah masker.

Perlu diingat, kata para peneliti, bahwa modifikasi aliran udara bukanlah pengganti pemakaian masker oleh semua penumpang saat berada di dalam kendaraan. Sebab sisa aerosol tetap masih bisa terjadi. Maka penting untuk memakai masker. Saran lainnya, cuci tangan Anda setelah berkendara atau pakai hand sanitizer rutin selama berkendara.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hati-hati membawa orang lain di dalam mobil Anda saat era pandemi Covid-19 saat ini. Sebab bisa jadi, mereka sudah terinfeksi Covid-19. Penelitian mengungkap bukti penularan Covid-19 di dalam mobil bisa terjadi saat jendela tertutup dan status AC menyala.

Dalam ilmu fisika, aerosol yang menyebar di dalam mobil tidak terlihat dengan mata telanjang, dan ini mengendap dengan sangat mudah di permukaan. Namun, yang lain cukup ringan untuk bisa melayang di udara di sekitarnya.

- Advertisement -

Tak hanya lewat bersin atau batuk, saat seseorang hanya mengobrol dan bernapas secara alami, juga mengeluarkan aerosol. Apalagi saat ini banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa menjadi pembawa virus. Sebelum mereka merasakan gejala, OTG tetap mengeluarkan viral load yang tinggi dari tenggorokan mereka.

Virus yang keluar di mobil selama percakapan rutin juga berbahaya. Ada kapasitas sekitar 100 kaki kubik di interior mobil keluarga rata-rata. Dan mungkin kita akan memasukkan empat, atau bahkan lima orang ke dalam ruangan mobil. Konsekuensinya, seberapa banyak udara segar yang masuk ke dalam kendaraan bisa sangat terbatas.

- Advertisement -
Baca Juga:  Badan Bahasa Gelar Uji Coba UKBI Adaptif di Riau

Fakta Penelitian

Para ahli dari Amerika Serikat dalam penelitian berjudul ‘Airflows inside passenger cars and implications for airborne disease transmission’ yang dimuat dalam Science Advances, seperti dilansir dari Science Times, Senin (7/12), membuat model skenario dasar untuk mengilustrasikan apa implikasinya terhadap Covid-19 dan memberi langkah sederhana untuk melindungi diri serta orang lain saat berada di dalam kendaraan.

Hasilnya, bepergian dengan orang yang terinfeksi di dalam mobil selama 72 menit akan berisiko. Terlebih jika si penumpang batuk sesekali.

Saat jendela terkunci, SARS-CoV-2 terakumulasi di kabin kendaraan (dalam partikel aerosol kecil). Konsentrasi menumpuk setelah batuk segar.

Solusinya

Tapi ini bisa dicegah dengan membiarkan satu jendela terbuka cukup 3 inci. Jadi pada saat Anda berada di dalam kendaraan  bersama orang lain atau di dalam bus, bukalah salah satu kaca jendela.

Baca Juga:  TNI AD Luncurkan Program ATM Beras

Pastikan kendaraan tidak dalam mode resirkulasi udara AC dengan jendela terkunci. Dan selalu pastikan saat di dalam taksi atau kendaraan pakailah masker.

Perlu diingat, kata para peneliti, bahwa modifikasi aliran udara bukanlah pengganti pemakaian masker oleh semua penumpang saat berada di dalam kendaraan. Sebab sisa aerosol tetap masih bisa terjadi. Maka penting untuk memakai masker. Saran lainnya, cuci tangan Anda setelah berkendara atau pakai hand sanitizer rutin selama berkendara.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari