Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Trump Masih Berupaya Halangi Kemenangan Biden

GEORGIA (RIAUPOS.CO)- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum bersedia mengakui kemenangan Joe Biden dalam Pilpres 2020. Dia disebut berusaha menekan Geburnur Georgia, Brian Kemp, untuk mengubah hasil pemilu.  

Trump, pada Januari lalu, pernah berkampanye bagi Kemp dalam upaya memperkuat pengaruh Partai Republik di negara bagian Georgia, mengulang kemenangan Trump pada Pilpres 2016.  

Namun, dalam Pilpres 2020 Trump harus kehilangan suara elektoral dari Negara Bagian Georgia yang turut berdampak pada kekalahannya dari Biden.  Trump mengklaim ada kecurangan dalam pemungutan suara di Georgia, dia bersama tim kampanye Partai Republik kemudian mengajukan gugatan hukum. 

Upaya mereka sia-sia, seluruh gugatan hukum Trump dibantah dan ditolak oleh pemilihan umum federal dan negara bagian.  

Baca Juga:  Membangun Jakarta Dinilai Lebih Mahal, Ketimbang Pindah Ibu Kota

Kecewa upayanya tak membuahkan hasil, Trump turut menyalahkan Kemp. Melalui sambungan telepon dan kicauan di Twitter, Trump menekan Kemp mengambil langkah lebih jauh untuk membantunya mempertahankan kekuasaan. 
 
"Saya akan senang dengan mudah dan cepat bila Gubernur Georgia Brian Kemp atau Sekretaris Negara Bagian mengizinkan verifikasi tanda tangan yang sederhana, mengapa 'dua anggota Partai Republik' ini mengatakan tidak?" kicau Trump dikutip dari Reuters, Ahad(6/12/2020).  

Kemp balas tekanan Trump Kemp menanggapi kicauan Trump dengan balasan yang mengatakan bahwa dia "telah dengan terbuka meminta audit tanda tangan sebanyak tiga kali."
Pada kicauan kedua, Trump mendesak Kemp segera menggelar sesi khusus sidang negara bagian. 

Baca Juga:  Dukung Kasus Temuan Kerangkeng Manusia Naik ke Penyidikan

"Rakyat Anda menolak apa yang Anda minta, apa yang mereka sembunyikan," kata Trump. 

Tim kampanye Trump mengambil langkah kontroversial yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah modern AS. Mereka meminta parlemen negara bagian yang dikuasai Partai Republik untuk mengabaikan kemenangan Joe Biden dan membantu Trump melanjutkan periode kedua pemerintahannya. 

Hasil Pilpres 2020 memenangkan Biden –capres Partai Demokrat– dengan perolehan 306 suara elektoral berbanding 232 suara elektoral yang dikumpulkan Trump. Biden dan Kamala Harris akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS yang baru pada 20 Januari 2021 di Gedung Putih. 

Sumber: Reuters/News/AP/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

GEORGIA (RIAUPOS.CO)- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum bersedia mengakui kemenangan Joe Biden dalam Pilpres 2020. Dia disebut berusaha menekan Geburnur Georgia, Brian Kemp, untuk mengubah hasil pemilu.  

Trump, pada Januari lalu, pernah berkampanye bagi Kemp dalam upaya memperkuat pengaruh Partai Republik di negara bagian Georgia, mengulang kemenangan Trump pada Pilpres 2016.  

- Advertisement -

Namun, dalam Pilpres 2020 Trump harus kehilangan suara elektoral dari Negara Bagian Georgia yang turut berdampak pada kekalahannya dari Biden.  Trump mengklaim ada kecurangan dalam pemungutan suara di Georgia, dia bersama tim kampanye Partai Republik kemudian mengajukan gugatan hukum. 

Upaya mereka sia-sia, seluruh gugatan hukum Trump dibantah dan ditolak oleh pemilihan umum federal dan negara bagian.  

- Advertisement -
Baca Juga:  Kondisi Riil Tidak seperti Gambaran di Medsos

Kecewa upayanya tak membuahkan hasil, Trump turut menyalahkan Kemp. Melalui sambungan telepon dan kicauan di Twitter, Trump menekan Kemp mengambil langkah lebih jauh untuk membantunya mempertahankan kekuasaan. 
 
"Saya akan senang dengan mudah dan cepat bila Gubernur Georgia Brian Kemp atau Sekretaris Negara Bagian mengizinkan verifikasi tanda tangan yang sederhana, mengapa 'dua anggota Partai Republik' ini mengatakan tidak?" kicau Trump dikutip dari Reuters, Ahad(6/12/2020).  

Kemp balas tekanan Trump Kemp menanggapi kicauan Trump dengan balasan yang mengatakan bahwa dia "telah dengan terbuka meminta audit tanda tangan sebanyak tiga kali."
Pada kicauan kedua, Trump mendesak Kemp segera menggelar sesi khusus sidang negara bagian. 

Baca Juga:  Dukung Kasus Temuan Kerangkeng Manusia Naik ke Penyidikan

"Rakyat Anda menolak apa yang Anda minta, apa yang mereka sembunyikan," kata Trump. 

Tim kampanye Trump mengambil langkah kontroversial yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah modern AS. Mereka meminta parlemen negara bagian yang dikuasai Partai Republik untuk mengabaikan kemenangan Joe Biden dan membantu Trump melanjutkan periode kedua pemerintahannya. 

Hasil Pilpres 2020 memenangkan Biden –capres Partai Demokrat– dengan perolehan 306 suara elektoral berbanding 232 suara elektoral yang dikumpulkan Trump. Biden dan Kamala Harris akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS yang baru pada 20 Januari 2021 di Gedung Putih. 

Sumber: Reuters/News/AP/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari