JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru bicara penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, disiplin menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer dapat mengurangi penularan Covid-19. Dia memastikan disiplin 3M adalah cara optimis menekan angka penularan Covid-19.
Selain itu, keaktifan 3T yakni testing, tracing dan treatment juga dilakukan sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19. "Ini adalah hasil dari kerja keras kita bersama, seperti yang telah kita yakini," kata Reisa dalam konferensi pers virtual yang disiarkan daring, Jumat (6/11).
Reisa pun menyampaikan kabar baik, menurutnya lembaga penelitian bertaraf dunia menyatakan orang Indonesia adalah warga yang paling optimis di ASEAN dalam hal menaklukkan pandemi Covid-19. Dia menyebut, cepat atau lambat optimisme tersebut ditaklukan dengan 3T dan 3M.
"Ini berdasarkan fakta bahwa upaya 3T pemerintah terutama treatment atau pengobatan, tentunya semakin membaik terus dan 3M dari laporan pemantauan Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan, sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak pada saat liburan atau akhir pekan," ungkap Reisa.
Bahkan Reisa mengungkapkan, berdasarkan hasil riset UNICEF menunjukkan, masyarakat Indonesia paling sering mempraktikan cuci tangan. Namun, Reisa tak memungkiri pemakaian masker dan menjaga jarak belum secara bersamaan diterapkan oleh masyarakat.
"Yang bagus sebenarnya semuanya harus dilakukan secara bersamaan yaitu satu paket, satu kesatuan. Karena kalau dilakukan bersamaan maka risiko Covid-19 akan langsung turun drastis," tegas Reisa.
Sembari menunggu hadirnya vaksin Covid-19, sambung Reisa, 3T dan 3M harus digalakkan. Dia mengharapkan masyarakat bisa bergotong-royong dan bekerja sama memberikan yang terbaik untuk negeri tercinta. "Berikan yang terbaik untuk hentikan pandemi ini bersama, kita pasti bisa," pungkas Reisa.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi