JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kabar baik bagi para guru madrasah maupun guru pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah yang ikut sertifikasi. Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru dalam jabatan atau guru yang sedang menga jar.
Kegiatan PPG bagi para guru yang sedang mengajar sangat penting dan ditunggu-tunggu. Sebab syarat utama bagi mereka untuk menerima tunjangan profesi guru (TPG) adalah lulus PPG atau sering disebut sertifikasi. Tidak tanggung-tanggung tahun ini kuota PPG di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mencapai 14.000 orang.
Kuota tersebut terbagi untuk tiga kelompok guru. Yaitu kuota guru mata pelajaran (mapel) agama di madrasah sejumlah 7.000 orang. Kemudian kuota guru mapel umum sebanyak 2.000 orang. Lalu kuota untuk guru PAI di sekolah dipatok 5.000 orang.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Muhammad Zain mengatakan tahun lalu PPG guru madrasah dalam jabatan ditiadakan.
"Karena anggarannya di-refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19," katanya, kemarin (6/6).
Zain menuturkan program PPG ini digelar mulai bulan ini dan seratus persen online. Dia juga menjelaskan Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sudah menetapkan nama-nama peserta PPG itu. Sehingga peserta tidak perlu melamar atau mendaftar. Kemudian pelaksanaan PPG tersebut disebar di 34 unit perguruan tinggi di bawah Kemenag maupun Kemendikbudristek. Kuota untuk masing-masing kampus itu berbeda-beda.
UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta mendapatkan kuota peserta PPG terbanyak sejumlah 600 orang. Kemudian disusul UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 500 peserta. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mendapatkan kuota 475 orang dan UIN Sunan Ampel Surabaya sejumlah 400 orang. Sementara IAIN Jember yang baru berganti nama menjadi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember mendapatkan kuota 225 orang peserta.
Zain menuturkan selama pandemi Covid-19 belum melandai, kegiatan PPG untuk guru dalam jabatan digelar secara online.
"Kita khawatir kalau ada klaster baru," tuturnya.
Sementara pada kondisi normal, PPG untuk guru dalam jabatan digelar secara tatap muka dan berasrama. Meskipun digelar secara online, Zain mengatakan kegiatan PPG tersebut tetap mengutamakan kualitas. Dia mengatakan Ditjen Pendis Kemenag sudah memiliki tools berbasis teknologi informasi (TI) yang menjadi objektivitas pelaksanaan PPG bagi guru dalam jabatan. Perangkat berbasis TI itu juga digunakan untuk ujian masuk perguruan tinggi keagamaan negeri (UMPTKN).
Zain mejelaskan selama ini ada dua jenis PPG. Yaitu PPG dalam jabatan untuk guru-guru yang sedang atau sudah mengajar. Kemudian ada juga PPG prajabatan bagi calon guru atau mahasiswa yang baru lulus kuliah.
"Kami berharap PPG ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sebagai pendidik yang profesional sesuai amanah undang-undang," tuturnya.
Menurut dia, guru profesional itu memiliki tiga unsur yang harus dipenuhi. Yaitu unsur kemampuan pengetahuan atau knowledge. Kemudian unsur keterampilan atau skill mengajar serta integritas. Ketiganya penting untuk dimiliki seorang guru profesional. Di antara kampus yang digandeng Kemenag menjalankan PPG dalam jabatan itu adalah UIN Walisongo Semarang. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) UIN Walisongo Semarang Dr Lift Anis Ma’shumah mengatakan mereka berupaya turut berkontribusi meningkatkan mutu guru madrasah dan guru PAI di sekolah umum.
Dia membenarkan bahwa PPG dalam jabatan tahun ini digelar secara online. Sehingga diharapkan para guru yang sudah mengajar di sekolah menjadi lebih familiar dengan pembelajaran berbasis teknologi. "Apalagi di masa pandemi Covid-19 sistem pembelajaran dilakukan secara online. Sehingga menuntut guru menguasai teknologi," tuturnya.
UIN Sunan Walisongo Semarang mendapatkan kuota 350 orang peserta PPG.(wan/jpg)