Minggu, 7 Juli 2024

Libur Idulfitri Lebih Panjang, Pemerintah Kembali Adakan Cuti Bersama

JAKARTA (RIAUPOS.CO)- Pemerintah telah mengumumkan libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah mulai pada 29 April hingga 6 Mei. Ini merupakan mudik pertama setelah larangan mudik selama dua tahun terakhir.

Bahkan, libur Idulfitri kali ini lebih panjang dalam tiga tahun terakhir. Totalnya 10 hari. Untuk itu, perlu antisipasi dalam menghadapi musim mudik kali ini.

- Advertisement -

Ketetapan libur Idulfitri disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (6/4) di Istana Kepresidenan Bogor. Secara rinci, libur nasional Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah jatuh pada pada 2 dan 3 Mei 2022. Lalu cuti bersama Idulfitri pada 29 April, 4, 5 dan 6 Mei. Ditambah libur Sabtu (30 April), Ahad (1 Mei), dan Sabtu-Ahad (7-8 Mei).

”Keputusan mengenai cuti bersama ini akan diatur lebih rinci melalui surat keputusan bersama menteri terkait,” tuturnya.

Menurut Kepala Negara, cuti bersama ini dapat digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman. Jokowi menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya selesai. Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada.

- Advertisement -

“Bersegeralah melengkapi dengan vaksin booster, harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan harus selalu bermasker pada saat di tempat umum atau dalam kerumunan,” ujarnya.

Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang. Pemudik dari Jabodetabek diperkirakan berjumlah sekitar 14 juta orang dan yang akan menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan sebanyak 47 persen. “Tentunya pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman,” ucap Jokowi.

Baca Juga:  Sulit Bergerak? Kenali Tulang Anda

Pada kesempatan lain, Jokowi menekankan kepada menteri dan kepala lembaga agar memberi perhatian pada mudik kali ini. Sebab menurut pantauannya, banyak masyarakat yang ingin mudik di tahun ini. ”Hati-hati! arus mudik bisa di luar perkiraan kita,” tuturnya.

Dia meminta Kapolri, Panglima TNI, dan Menteri Perhubungan untuk berkoordinasi dalam menghadapi musim mudik kali ini. Jokowi ingin agar ada persiapan jalur mudik. Sehingga meminimalisir kemacetan dan penumpukan arus mudik serta balik. “Harus mulai dihitung betul. Persiapannya harus ekstra,” ungkapnya.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pemerintah telah melakukan persiapan menyambut pelaksanaan mudik tahun ini. Para menteri terkait pun telah melaporkan kesiapannya masing-masing dalam rapat terbatas (ratas) persiapan Idulfitri 1443 Hijriah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (6/4).

”Beliau telah berpesan agar disiapkan dengan matang oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait,” ujarnya. Terlebih, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, bakal ada 76-86 juta warga Indonesia yang akan melaksanakan mudik Idulfitri setelah dua tahun absen. ”Presiden Jokowi juga meminta agar pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini diatur secara tepat dan ketat,” sambungnya.

Baca Juga:  Jangan Terlena Ekonomi Tumbuh 5 Persen

Dengan pengaturan ini, diharapkan tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu. Sehingga, masyarakat bisa mudik dengan selamat sampai tujuan.

Selain itu, lanjut dia, dalam rapat, Jokowi juga menekankan agar angka kasus Covid-19 saat ini bisa dipertahankan, bahkan bisa lebih rendah hingga Idulfitri usai nanti. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan booster akan dikuatkan lagi terutama bagi yang ingin mudik.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada momentum Ramadan ini pemerintah mengupayakan pelaksanaan vaksinasi pada malam hari saat ibadah Salat Tarawih. Gerai-gerai vaksinasi pun sudah dibuka di beberapa masjid secara bergiliran, terutama di wilayah yang akan menjadi tempat pemberangkatan mudik. Seperti, wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Dia menekankan, vaksin booster ini penting karena jadi salah satu faktor penentu dalam menekan angka kasus maupun angka kematian akibat Covid-19. Sebab, mereka yang sudah booster memiliki tingkat ketangguhan imunitas lebih tinggi beberapa kali lipat dibandingkan yang belum. ”Mari bersama-sama datang untuk vaksin booster terutama bagi masyarakat yang akan mudik,” ungkap Mantan Mendikbud tersebut.

Dalam rapat tersebut, kata dia, presiden juga mengingatkan soal ketersediaan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) dalam menyongsong mudik Idulfitri tahun ini. Menurutnya, semua sudah siap, meski ada beberapa hal lagi yang sifatnya masih akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong mudik tahun ini.

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO)- Pemerintah telah mengumumkan libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah mulai pada 29 April hingga 6 Mei. Ini merupakan mudik pertama setelah larangan mudik selama dua tahun terakhir.

Bahkan, libur Idulfitri kali ini lebih panjang dalam tiga tahun terakhir. Totalnya 10 hari. Untuk itu, perlu antisipasi dalam menghadapi musim mudik kali ini.

Ketetapan libur Idulfitri disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (6/4) di Istana Kepresidenan Bogor. Secara rinci, libur nasional Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah jatuh pada pada 2 dan 3 Mei 2022. Lalu cuti bersama Idulfitri pada 29 April, 4, 5 dan 6 Mei. Ditambah libur Sabtu (30 April), Ahad (1 Mei), dan Sabtu-Ahad (7-8 Mei).

”Keputusan mengenai cuti bersama ini akan diatur lebih rinci melalui surat keputusan bersama menteri terkait,” tuturnya.

Menurut Kepala Negara, cuti bersama ini dapat digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman. Jokowi menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya selesai. Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada.

“Bersegeralah melengkapi dengan vaksin booster, harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan harus selalu bermasker pada saat di tempat umum atau dalam kerumunan,” ujarnya.

Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang. Pemudik dari Jabodetabek diperkirakan berjumlah sekitar 14 juta orang dan yang akan menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan sebanyak 47 persen. “Tentunya pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman,” ucap Jokowi.

Baca Juga:  Wakil Ketua MPR Desak Menaker Cabut Permenaker Nomor 2 Tahun 2022

Pada kesempatan lain, Jokowi menekankan kepada menteri dan kepala lembaga agar memberi perhatian pada mudik kali ini. Sebab menurut pantauannya, banyak masyarakat yang ingin mudik di tahun ini. ”Hati-hati! arus mudik bisa di luar perkiraan kita,” tuturnya.

Dia meminta Kapolri, Panglima TNI, dan Menteri Perhubungan untuk berkoordinasi dalam menghadapi musim mudik kali ini. Jokowi ingin agar ada persiapan jalur mudik. Sehingga meminimalisir kemacetan dan penumpukan arus mudik serta balik. “Harus mulai dihitung betul. Persiapannya harus ekstra,” ungkapnya.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pemerintah telah melakukan persiapan menyambut pelaksanaan mudik tahun ini. Para menteri terkait pun telah melaporkan kesiapannya masing-masing dalam rapat terbatas (ratas) persiapan Idulfitri 1443 Hijriah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (6/4).

”Beliau telah berpesan agar disiapkan dengan matang oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait,” ujarnya. Terlebih, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, bakal ada 76-86 juta warga Indonesia yang akan melaksanakan mudik Idulfitri setelah dua tahun absen. ”Presiden Jokowi juga meminta agar pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini diatur secara tepat dan ketat,” sambungnya.

Baca Juga:  Jangan Terlena Ekonomi Tumbuh 5 Persen

Dengan pengaturan ini, diharapkan tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu. Sehingga, masyarakat bisa mudik dengan selamat sampai tujuan.

Selain itu, lanjut dia, dalam rapat, Jokowi juga menekankan agar angka kasus Covid-19 saat ini bisa dipertahankan, bahkan bisa lebih rendah hingga Idulfitri usai nanti. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan booster akan dikuatkan lagi terutama bagi yang ingin mudik.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada momentum Ramadan ini pemerintah mengupayakan pelaksanaan vaksinasi pada malam hari saat ibadah Salat Tarawih. Gerai-gerai vaksinasi pun sudah dibuka di beberapa masjid secara bergiliran, terutama di wilayah yang akan menjadi tempat pemberangkatan mudik. Seperti, wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Dia menekankan, vaksin booster ini penting karena jadi salah satu faktor penentu dalam menekan angka kasus maupun angka kematian akibat Covid-19. Sebab, mereka yang sudah booster memiliki tingkat ketangguhan imunitas lebih tinggi beberapa kali lipat dibandingkan yang belum. ”Mari bersama-sama datang untuk vaksin booster terutama bagi masyarakat yang akan mudik,” ungkap Mantan Mendikbud tersebut.

Dalam rapat tersebut, kata dia, presiden juga mengingatkan soal ketersediaan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) dalam menyongsong mudik Idulfitri tahun ini. Menurutnya, semua sudah siap, meski ada beberapa hal lagi yang sifatnya masih akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong mudik tahun ini.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari