JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pendukung Presiden AS Donald Trump membuat kerusuhan dengan menyerbu gedung kongres Capitol. Dalam kerusuhan itu, empat orang tewas termasuk seorang perempuan yang ditembak setelah pendukung Trump menerobos bangunan ikonik itu.
Dilansir dari CNN, Kamis (7/1), kerusuhan melanda ibu kota negara setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk berperang melawan penghitungan seremonial dari suara elektoral. Perolehan suara mengkonfirmasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Pada Rabu (6/1), siang hari ratusan pengunjuk rasa pendukung Trump menerobos penghalang yang dipasang di sepanjang perimeter Capitol. Mereka bentrok dengan petugas yang dilengkapi pengaman anti huru-hara. Beberapa menyebut petugas itu sebagai pengkhianat. Wakil Presiden Mike Pence juga dievakuasi dari dalam ruangan.
Perempuan Ditembak
Dalam kerusuhan itu, seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya, meninggal setelah ditembak di dada di halaman Capitol. Polisi DC mengkonfirmasi kepada CNN. Informasi lebih lanjut tentang penembakan itu belum dirinci secara jelas.
Kepala Polisi DC Robert Contee mengatakan tiga orang lainnya meninggal karena keadaan darurat medis selama kerusuhan itu. "Seorang perempuan dewasa dan dua pria dewasa tampaknya kesakitan dalam keadaan darurat medis yang terpisah, yang mengakibatkan kematian. Kehilangan nyawa di distrik itu merupakan peristiwa tragis," kata Contee pada konferensi pers, Rabu malam (6/1).
Beberapa petugas juga terluka. Setidaknya satu petugas diangkut ke rumah sakit. Granat asap digunakan di sisi Senat Capitol. Jendela di sisi barat Senat telah rusak, dan ratusan petugas berkumpul di lantai satu.
Polisi Capitol AS sempat mendorong demonstran keluar dari tangga di sisi timur gedung. Para pengunjuk rasa terlihat mendorong pagar besi dan polisi menggunakan pagar untuk mendorong pengunjuk rasa kembali. Sementara petugas lain mengulurkan tangan ke atas. Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan perusuh.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pendukung Presiden AS Donald Trump membuat kerusuhan dengan menyerbu gedung kongres Capitol. Dalam kerusuhan itu, empat orang tewas termasuk seorang perempuan yang ditembak setelah pendukung Trump menerobos bangunan ikonik itu.
Dilansir dari CNN, Kamis (7/1), kerusuhan melanda ibu kota negara setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk berperang melawan penghitungan seremonial dari suara elektoral. Perolehan suara mengkonfirmasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
- Advertisement -
Pada Rabu (6/1), siang hari ratusan pengunjuk rasa pendukung Trump menerobos penghalang yang dipasang di sepanjang perimeter Capitol. Mereka bentrok dengan petugas yang dilengkapi pengaman anti huru-hara. Beberapa menyebut petugas itu sebagai pengkhianat. Wakil Presiden Mike Pence juga dievakuasi dari dalam ruangan.
Perempuan Ditembak
- Advertisement -
Dalam kerusuhan itu, seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya, meninggal setelah ditembak di dada di halaman Capitol. Polisi DC mengkonfirmasi kepada CNN. Informasi lebih lanjut tentang penembakan itu belum dirinci secara jelas.
Kepala Polisi DC Robert Contee mengatakan tiga orang lainnya meninggal karena keadaan darurat medis selama kerusuhan itu. "Seorang perempuan dewasa dan dua pria dewasa tampaknya kesakitan dalam keadaan darurat medis yang terpisah, yang mengakibatkan kematian. Kehilangan nyawa di distrik itu merupakan peristiwa tragis," kata Contee pada konferensi pers, Rabu malam (6/1).
Beberapa petugas juga terluka. Setidaknya satu petugas diangkut ke rumah sakit. Granat asap digunakan di sisi Senat Capitol. Jendela di sisi barat Senat telah rusak, dan ratusan petugas berkumpul di lantai satu.
Polisi Capitol AS sempat mendorong demonstran keluar dari tangga di sisi timur gedung. Para pengunjuk rasa terlihat mendorong pagar besi dan polisi menggunakan pagar untuk mendorong pengunjuk rasa kembali. Sementara petugas lain mengulurkan tangan ke atas. Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan perusuh.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi