Senin, 23 Juni 2025

Erick Tunjuk 6 BUMN Bentuk Kluster Industri Manufaktur

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah menargetkan kluster industri manufaktur bisa selesai terbentuk pada 2020. Ada enam perusahaan pelat merah yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mewujudkan kluster ini.

"Menteri BUMN menugaskan enam perusahaan untuk membentuk kluster industri manufaktur," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno dilansir dari Antara, Selasa (7/1).

Fajar memaparkan, keenam BUMN tersebut yaitu Barata, Boma Bisma Indra (BBI), Dok Perkapalan Surabaya (DPS), Dok Kodja Bahari (DKB), Industri Kereta Api (Inka), dan Industri Kapal Indonesia (IKI). Erick menunjuk Barata sebagai koordinatornya.

"Produksinya macam-macam seperti kapal, turbin, alat-alat berat, pokoknya berkaitan dengan industri produsen alat-alat berat," katanya.

Baca Juga:  Jimin BTS Jadi Idol Terpopuler 31 Bulan Berturut-turut

Fajar menambahkan, pembentukan kluster ini dimaksudkan untuk penyehatan dan konsolidasi BUMN. Keenam perusahaan yang masuk kluster ini diharpkan dapat bersinergi dalam produksi-produksi.

Antara lain pembuatan kapal laut, pemeliharaan, mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, lalu pembangkit untuk PLN. "Tahapannya kami mengonsolidasikan operasi terlebih dahulu, pemeliharaan, kemudian kita juga mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, pembangunan pembangkit untuk PLN," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa yang ingin dicapai dari pembentukan kluster ini adalah skala bisnis, efisiensi, pertukaran tenaga kerja, lalu mempercepat rantai teknologi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah menargetkan kluster industri manufaktur bisa selesai terbentuk pada 2020. Ada enam perusahaan pelat merah yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mewujudkan kluster ini.

"Menteri BUMN menugaskan enam perusahaan untuk membentuk kluster industri manufaktur," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno dilansir dari Antara, Selasa (7/1).

Fajar memaparkan, keenam BUMN tersebut yaitu Barata, Boma Bisma Indra (BBI), Dok Perkapalan Surabaya (DPS), Dok Kodja Bahari (DKB), Industri Kereta Api (Inka), dan Industri Kapal Indonesia (IKI). Erick menunjuk Barata sebagai koordinatornya.

"Produksinya macam-macam seperti kapal, turbin, alat-alat berat, pokoknya berkaitan dengan industri produsen alat-alat berat," katanya.

Baca Juga:  Jimin BTS Jadi Idol Terpopuler 31 Bulan Berturut-turut

Fajar menambahkan, pembentukan kluster ini dimaksudkan untuk penyehatan dan konsolidasi BUMN. Keenam perusahaan yang masuk kluster ini diharpkan dapat bersinergi dalam produksi-produksi.

- Advertisement -

Antara lain pembuatan kapal laut, pemeliharaan, mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, lalu pembangkit untuk PLN. "Tahapannya kami mengonsolidasikan operasi terlebih dahulu, pemeliharaan, kemudian kita juga mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, pembangunan pembangkit untuk PLN," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa yang ingin dicapai dari pembentukan kluster ini adalah skala bisnis, efisiensi, pertukaran tenaga kerja, lalu mempercepat rantai teknologi.

- Advertisement -

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah menargetkan kluster industri manufaktur bisa selesai terbentuk pada 2020. Ada enam perusahaan pelat merah yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mewujudkan kluster ini.

"Menteri BUMN menugaskan enam perusahaan untuk membentuk kluster industri manufaktur," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno dilansir dari Antara, Selasa (7/1).

Fajar memaparkan, keenam BUMN tersebut yaitu Barata, Boma Bisma Indra (BBI), Dok Perkapalan Surabaya (DPS), Dok Kodja Bahari (DKB), Industri Kereta Api (Inka), dan Industri Kapal Indonesia (IKI). Erick menunjuk Barata sebagai koordinatornya.

"Produksinya macam-macam seperti kapal, turbin, alat-alat berat, pokoknya berkaitan dengan industri produsen alat-alat berat," katanya.

Baca Juga:  Pelamar Pimpinan KPK Diminta Mundur dari Jabatan saat Ini

Fajar menambahkan, pembentukan kluster ini dimaksudkan untuk penyehatan dan konsolidasi BUMN. Keenam perusahaan yang masuk kluster ini diharpkan dapat bersinergi dalam produksi-produksi.

Antara lain pembuatan kapal laut, pemeliharaan, mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, lalu pembangkit untuk PLN. "Tahapannya kami mengonsolidasikan operasi terlebih dahulu, pemeliharaan, kemudian kita juga mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, pembangunan pembangkit untuk PLN," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa yang ingin dicapai dari pembentukan kluster ini adalah skala bisnis, efisiensi, pertukaran tenaga kerja, lalu mempercepat rantai teknologi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari