JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak lengkap rasanya jika makan tak pakai sambal atau cabai. Selain rasanya yang pedas, cabai juga kaya akan manfaat.
Penelitian mengungkap, makan cabai secara teratur bisa menjadi jawaban untuk menghindari kematian dini dan mencegah beberapa jenis kanker. Temuan dari empat studi global yang diterbitkan sebelumnya menemukan bahwa mengonsumsi cabai mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 26 persen. Cabai juga menurunkan risiko kematian akibat kanker hingga seperempatnya, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah makan cabai.
Cabai banyak digunakan di banyak hidangan untuk membumbui cita rasa. Ada banyak cabai berbeda yang memberikan tingkat rasa pedas yang bervariasi.
Studi penelitian sebelumnya telah menemukan bahan tersebut memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan pengatur glukosa darah. Tetapi para peneliti ingin menyelidiki lebih lanjut apa manfaat cabai untuk kondisi kesehatan jangka panjang.
Dengan menggunakan catatan kesehatan dan pola makan dari lebih dari 570 ribu orang dari Amerika Serikat, Italia, Cina, dan Iran, tim peneliti membandingkan hasil kesehatan orang yang secara teratur menikmati makanan pedas dengan yang jarang memakannya. Ahli jantung di Institut Jantung, Vaskular, dan Dada Klinik Cleveland di Ohio, Penulis senior Dr Bo Xu, mengatakan, mereka terkejut menemukan bahwa dalam penelitian konsumsi cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit.
"Salah satunya kardiovaskular seperti serangan jantung dan kematian akibat kanker. Penelitian menyoroti bahwa faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan," katanya.
Alasan pasti masih belum diketahui. Oleh karena itu, tidak mutlak juga jika ingin panjang umur dan menurunkan kematian, terutama dari faktor kardiovaskular atau kanker, hanya cukup dengan makan cabai.
"Sudah banyak penelitian, terutama bukti dari studi terkontrol secara acak, tapi masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan awal ini," tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi