PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak lima sekolah menengah di Riau, baik menengah pertama atau atas, menerima apresiasi giat Uji Kompetensi Bahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Pengumuman dilakukan pada acara Semiloka Kemahiran Berbahasa yang ditaja Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Ristek pada 2–4 November 2021 di Jakarta.
Kelima sekolah Riau yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah SMP N 2 Dumai, SMA Cendana Mandau (Bengkalis), SMP N 3 Bengkalis, SMP N 2 Tembilahan, dan SMK 1 Tebing Tinggi (Kepulauan Meranti).
Kelima sekolah tersebut masuk dalam 40 sekolah terbaik dari seluruh Indonesia yang dipilih lewat penjurian yang ketat yang keputusannya disampaikan pada 29 Oktober 2021.
Dalam surat keputusan tesebut, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristek, Muhammad Abdul Khak, menjelaskan, penjurian yang dilakukan pihaknya dilakukan dengan ketat.
"Sekolah yang masuk dalam daftar 40 sekolah terbaik tersebut dianggap telah melakukan kegiatan UKBI dengan baik. Semoga ini menjadi motivasi sekolah lain di Indonesia," jelas mantan Kepala Balai Bahasa Jawa Barat tersebut.
Salah seorang staf Balai Bahasa Riau (BBR) yang juga anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) UKBI yang mengikuti Seminar dan Lokakarya Kemahiran Berbahasa, Yeni Maulina SPd, menjelaskan, keberhasilan lima sekolah Riau tersebut merupakan hasil kerja sekolah masing-masing sekolah.
Sekolah-sekolah tersebut, kata Yeni, menekankan kepada peserta didik maupun pendidiknya untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, dan melakukan kegiatan UKBI Adaptif bekerja sama dengan BBR yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Bahasa di Riau.
"Sekolah-sekolah tersebut mengirimkan foto, video, dan artikel tentang pelaksanaan UKBI di sekolah masing-masing untuk penjurian di Badan Bahasa. Itu salah satu dasar penilaiannya," ujar Yeni.
Sebagai salah seorang yang ditugaskan bertanggung jawab melaksanakan giat UKBI Adaptif di BBR, Yeni mengaku senang dengan keberhasilan lima sekolah yang dianggap terbaik tersebut. Yeni berharap ini menjadi motivasi sekolah lain di Riau yang belum melakukan tes UKBI untuk siswa dan pendidiknya, agar segera menyelenggarakan.
Hingga kini, kata Yeni, ada lebih 125 sekolah –baik tingkat SMP maupun SMA– di Riau yang sudah menyelenggarakan tes UKBI Adaptif. Sementara untuk keseluruhan peserta, sudah 6.750 orang di Riau yang sudah ikut tes UKBI Adaptif.
"Semoga ke depan semakin banyak masyarakat Riau yang ikut tes UKBI Adaptif sebagai bentuk dari usaha masing-masing pribadi dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik lisan maupun tulisan," jelas Yeni lagi.
Laporan/Editor: Hary B Koriun (Pekanbaru)