Kamis, 10 April 2025

Kata Dokter, Ini Obat yang Biasa Dikonsumsi Pasien Covid-19 saat Isoman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi RS yang penuh, membuat tak semua pasien Covid-19 bisa ditampung di RS. Mereka yang tanpa gejala atau bergejala ringan dianjurkan untuk isolasi mandiri. Namun tak semua juga bisa langsung sehat atau sembuh dengan isoman.

Lalu bagaimana tipsnya agar kondisi pasien Covid-19 bisa cepat sembuh selama isoman?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam meminta agar pasien Covid-19 saat isoman tidak stres sehingga tak memicu rasa mual atau asam lambung. Sebab pasien Covid-19 harus tetap mengonsumsi makanan bergizi.

“Ada sebagian dengan gejala mual dan tak nafsu makan. Maka sebaiknya hindari stres agar tak asam lambung. Cobalah konsultasi dengan dokter,” katanya dalam channel YouTube pribadinya dan sudah dikonfirmasi JawaPos.com baru-baru ini.

Baca Juga:  Rina Nose Mengaku Rutinitasnya Tidak Terganggu

Ia menjelaskan saat isoman, pasien Covid-19 tetap harus berkonsultasi dan dipantau oleh dokter yang merawatnya. Sehingga semua kondisi bisa terkontrol dan tak terjadi perburukan.

“Kalau kebetulan tracing bisa konsultasi dengan puskesmas. Intinya harus ada kontak dengan tenaga medis. Bisa juga dengan telemedisin. Isoman musti dalam keadaan terpantau. Kalau butuh bantuan medis harus buru-buru ke RS,” tegasnya.

Untuk obat-obatan yang dikonsumsi akan diberikan sesuai anjuran dokter. Bisa berupa antivirus, antibiotik, dan bermacam-macam vitamin.

“Tergantung dokter apakah nanti akan dikasih antivirus Favipirafir atau bagaimana tergantung anjuran dokter. Kadang-kadang juga dokter kombinasikan hal itu dengan antibiotik yang fungsinya untuk antiradang yaitu azitromisin,” kata Ari.

Baca Juga:  Pesta Sabu, Lima Tersangka Diamankan di Siak

Lalu beberapa orang diberi vitamin yaitu vitamin D dengan dosis 5 ribu. Vitamin C, E dan multivitamin lain.

“Tetap makan 3 kali sehari dan buah-buahan. Saya berharap pasien Covid-19 bisa lolos dari penyakit ini cukup dengan isoman,” tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi RS yang penuh, membuat tak semua pasien Covid-19 bisa ditampung di RS. Mereka yang tanpa gejala atau bergejala ringan dianjurkan untuk isolasi mandiri. Namun tak semua juga bisa langsung sehat atau sembuh dengan isoman.

Lalu bagaimana tipsnya agar kondisi pasien Covid-19 bisa cepat sembuh selama isoman?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam meminta agar pasien Covid-19 saat isoman tidak stres sehingga tak memicu rasa mual atau asam lambung. Sebab pasien Covid-19 harus tetap mengonsumsi makanan bergizi.

“Ada sebagian dengan gejala mual dan tak nafsu makan. Maka sebaiknya hindari stres agar tak asam lambung. Cobalah konsultasi dengan dokter,” katanya dalam channel YouTube pribadinya dan sudah dikonfirmasi JawaPos.com baru-baru ini.

Baca Juga:  Pesta Sabu, Lima Tersangka Diamankan di Siak

Ia menjelaskan saat isoman, pasien Covid-19 tetap harus berkonsultasi dan dipantau oleh dokter yang merawatnya. Sehingga semua kondisi bisa terkontrol dan tak terjadi perburukan.

“Kalau kebetulan tracing bisa konsultasi dengan puskesmas. Intinya harus ada kontak dengan tenaga medis. Bisa juga dengan telemedisin. Isoman musti dalam keadaan terpantau. Kalau butuh bantuan medis harus buru-buru ke RS,” tegasnya.

Untuk obat-obatan yang dikonsumsi akan diberikan sesuai anjuran dokter. Bisa berupa antivirus, antibiotik, dan bermacam-macam vitamin.

“Tergantung dokter apakah nanti akan dikasih antivirus Favipirafir atau bagaimana tergantung anjuran dokter. Kadang-kadang juga dokter kombinasikan hal itu dengan antibiotik yang fungsinya untuk antiradang yaitu azitromisin,” kata Ari.

Baca Juga:  BRI Luncurkan Aplikasi Pinjaman Online

Lalu beberapa orang diberi vitamin yaitu vitamin D dengan dosis 5 ribu. Vitamin C, E dan multivitamin lain.

“Tetap makan 3 kali sehari dan buah-buahan. Saya berharap pasien Covid-19 bisa lolos dari penyakit ini cukup dengan isoman,” tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kata Dokter, Ini Obat yang Biasa Dikonsumsi Pasien Covid-19 saat Isoman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi RS yang penuh, membuat tak semua pasien Covid-19 bisa ditampung di RS. Mereka yang tanpa gejala atau bergejala ringan dianjurkan untuk isolasi mandiri. Namun tak semua juga bisa langsung sehat atau sembuh dengan isoman.

Lalu bagaimana tipsnya agar kondisi pasien Covid-19 bisa cepat sembuh selama isoman?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam meminta agar pasien Covid-19 saat isoman tidak stres sehingga tak memicu rasa mual atau asam lambung. Sebab pasien Covid-19 harus tetap mengonsumsi makanan bergizi.

“Ada sebagian dengan gejala mual dan tak nafsu makan. Maka sebaiknya hindari stres agar tak asam lambung. Cobalah konsultasi dengan dokter,” katanya dalam channel YouTube pribadinya dan sudah dikonfirmasi JawaPos.com baru-baru ini.

Baca Juga:  Peresmian Tol Pekanbaru-Dumai Kembali Dijadwalkan, Ini Waktunya

Ia menjelaskan saat isoman, pasien Covid-19 tetap harus berkonsultasi dan dipantau oleh dokter yang merawatnya. Sehingga semua kondisi bisa terkontrol dan tak terjadi perburukan.

“Kalau kebetulan tracing bisa konsultasi dengan puskesmas. Intinya harus ada kontak dengan tenaga medis. Bisa juga dengan telemedisin. Isoman musti dalam keadaan terpantau. Kalau butuh bantuan medis harus buru-buru ke RS,” tegasnya.

Untuk obat-obatan yang dikonsumsi akan diberikan sesuai anjuran dokter. Bisa berupa antivirus, antibiotik, dan bermacam-macam vitamin.

“Tergantung dokter apakah nanti akan dikasih antivirus Favipirafir atau bagaimana tergantung anjuran dokter. Kadang-kadang juga dokter kombinasikan hal itu dengan antibiotik yang fungsinya untuk antiradang yaitu azitromisin,” kata Ari.

Baca Juga:  Aktor Legendearis Sean Connery Wafat

Lalu beberapa orang diberi vitamin yaitu vitamin D dengan dosis 5 ribu. Vitamin C, E dan multivitamin lain.

“Tetap makan 3 kali sehari dan buah-buahan. Saya berharap pasien Covid-19 bisa lolos dari penyakit ini cukup dengan isoman,” tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi RS yang penuh, membuat tak semua pasien Covid-19 bisa ditampung di RS. Mereka yang tanpa gejala atau bergejala ringan dianjurkan untuk isolasi mandiri. Namun tak semua juga bisa langsung sehat atau sembuh dengan isoman.

Lalu bagaimana tipsnya agar kondisi pasien Covid-19 bisa cepat sembuh selama isoman?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam meminta agar pasien Covid-19 saat isoman tidak stres sehingga tak memicu rasa mual atau asam lambung. Sebab pasien Covid-19 harus tetap mengonsumsi makanan bergizi.

“Ada sebagian dengan gejala mual dan tak nafsu makan. Maka sebaiknya hindari stres agar tak asam lambung. Cobalah konsultasi dengan dokter,” katanya dalam channel YouTube pribadinya dan sudah dikonfirmasi JawaPos.com baru-baru ini.

Baca Juga:  Pesta Sabu, Lima Tersangka Diamankan di Siak

Ia menjelaskan saat isoman, pasien Covid-19 tetap harus berkonsultasi dan dipantau oleh dokter yang merawatnya. Sehingga semua kondisi bisa terkontrol dan tak terjadi perburukan.

“Kalau kebetulan tracing bisa konsultasi dengan puskesmas. Intinya harus ada kontak dengan tenaga medis. Bisa juga dengan telemedisin. Isoman musti dalam keadaan terpantau. Kalau butuh bantuan medis harus buru-buru ke RS,” tegasnya.

Untuk obat-obatan yang dikonsumsi akan diberikan sesuai anjuran dokter. Bisa berupa antivirus, antibiotik, dan bermacam-macam vitamin.

“Tergantung dokter apakah nanti akan dikasih antivirus Favipirafir atau bagaimana tergantung anjuran dokter. Kadang-kadang juga dokter kombinasikan hal itu dengan antibiotik yang fungsinya untuk antiradang yaitu azitromisin,” kata Ari.

Baca Juga:  Rina Nose Mengaku Rutinitasnya Tidak Terganggu

Lalu beberapa orang diberi vitamin yaitu vitamin D dengan dosis 5 ribu. Vitamin C, E dan multivitamin lain.

“Tetap makan 3 kali sehari dan buah-buahan. Saya berharap pasien Covid-19 bisa lolos dari penyakit ini cukup dengan isoman,” tegasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari