Senin, 29 September 2025
spot_img
spot_img

Peran Akupunktur untuk Neuropati Diabetika

Akupunktur medik adalah salah satu cabang ilmu kedokteran berupa perangsangan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh berlandaskan ilmu biomedik untuk mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan syaraf, hormonal/endokrin dan imunitas.

Salah satunya untuk mengurangi gejala neuropati diabetika. Neuropati diabetika merupakan gejala atau tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain diabetes melitus (setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya).

Neuropati diabetika merupakan komplikasi terbanyak dari diabetes melitus tipe II. Gejala yang dirasakan pasien neuropati diabetika adalah mati rasa atau baal, kesemutan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, rasa terbakar, jalan yang tidak seimbang, infeksi yang berulang serta ulkus yang sulit sembuh.

Hal tersebut bisa menyebabkan amputasi dan menurunkan kualitas hidup penderita. Salah satu terapi untuk mengatasi gejala neuropati diabetika adalah akupunktur medik. Yang mana akupunktur ini merupakan terapi yang berdampingan dengan obat-obatan.

Baca Juga:  Ratu Elizabeth II Senang dengan Kelahiran Anak Kedua Harry-Meghan

Akupunktur mengurangi gejala neuropati diabetika dengan cara mengurangi nyeri, mengendalikan inflamasi, meregenerasi saraf, melancarkan aliran darah dan memperbaiki kecepatan hantaran saraf. Selain itu, akupunktur medik juga dapat membantu mengendalikan gula darah.

Akupunktur medik memiliki berbagai modalitas untuk mengurangi gejala-gejala neuropati diabetika. Yaitu akupunktur manual (penggunaan jarum), elektro akupunktur (penggunaan alat listrik) dan laserpunktur. Di mana keunggulan laserpunktur adalah aman, tidak nyeri, tidak menyebabkan infeksi, tidak invasif, mudah dalam penggunaan dan menghemat waktu. Untuk keamanan pada penggunaan laserpunktur, dokter dan pasien menggunakan kacamata khusus untuk menghindari kerusakan mata.

Penelitian oleh Dwiputri R, Ekofitranto R dkk yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada pasien neuropati diabetika yang diterapi dengan laserpunktur dan obat menunjukkan pengurangan nyeri, perbaikan kecepatan hantaran saraf tepi tungkai bawah dan perbaikan kualitas hidup.

Baca Juga:  Persoalan Tapal Batas Diatur Permendagri

Selain modalitas di atas, pasien juga bisa melalukan akupresure di rumah dengan menekan titik-titik ST36, SP6, KI3, LR3. Setiap titik ditekan selama 5 menit, penekanan selama 10 detik dengan jeda 2 detik di antara penekanan, dilakukan setiap hari, 1 hari sekali. Berdasarkan penelitian, hal tersebut dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya akupunktur dilakukan rutin minimal 2 kali seminggu. Akupunktur memiliki efek samping yang minimal berupa nyeri, pegal, hematoma bila terkena pembuluh darah.***

Akupunktur medik adalah salah satu cabang ilmu kedokteran berupa perangsangan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh berlandaskan ilmu biomedik untuk mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan syaraf, hormonal/endokrin dan imunitas.

Salah satunya untuk mengurangi gejala neuropati diabetika. Neuropati diabetika merupakan gejala atau tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain diabetes melitus (setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya).

Neuropati diabetika merupakan komplikasi terbanyak dari diabetes melitus tipe II. Gejala yang dirasakan pasien neuropati diabetika adalah mati rasa atau baal, kesemutan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, rasa terbakar, jalan yang tidak seimbang, infeksi yang berulang serta ulkus yang sulit sembuh.

Hal tersebut bisa menyebabkan amputasi dan menurunkan kualitas hidup penderita. Salah satu terapi untuk mengatasi gejala neuropati diabetika adalah akupunktur medik. Yang mana akupunktur ini merupakan terapi yang berdampingan dengan obat-obatan.

Baca Juga:  Bayi Terjatuh di Sungai Ditemukan Tewas

Akupunktur mengurangi gejala neuropati diabetika dengan cara mengurangi nyeri, mengendalikan inflamasi, meregenerasi saraf, melancarkan aliran darah dan memperbaiki kecepatan hantaran saraf. Selain itu, akupunktur medik juga dapat membantu mengendalikan gula darah.

- Advertisement -

Akupunktur medik memiliki berbagai modalitas untuk mengurangi gejala-gejala neuropati diabetika. Yaitu akupunktur manual (penggunaan jarum), elektro akupunktur (penggunaan alat listrik) dan laserpunktur. Di mana keunggulan laserpunktur adalah aman, tidak nyeri, tidak menyebabkan infeksi, tidak invasif, mudah dalam penggunaan dan menghemat waktu. Untuk keamanan pada penggunaan laserpunktur, dokter dan pasien menggunakan kacamata khusus untuk menghindari kerusakan mata.

Penelitian oleh Dwiputri R, Ekofitranto R dkk yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada pasien neuropati diabetika yang diterapi dengan laserpunktur dan obat menunjukkan pengurangan nyeri, perbaikan kecepatan hantaran saraf tepi tungkai bawah dan perbaikan kualitas hidup.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tibelat Farm, Wisata Edukasi di Marina Batam

Selain modalitas di atas, pasien juga bisa melalukan akupresure di rumah dengan menekan titik-titik ST36, SP6, KI3, LR3. Setiap titik ditekan selama 5 menit, penekanan selama 10 detik dengan jeda 2 detik di antara penekanan, dilakukan setiap hari, 1 hari sekali. Berdasarkan penelitian, hal tersebut dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya akupunktur dilakukan rutin minimal 2 kali seminggu. Akupunktur memiliki efek samping yang minimal berupa nyeri, pegal, hematoma bila terkena pembuluh darah.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

Akupunktur medik adalah salah satu cabang ilmu kedokteran berupa perangsangan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh berlandaskan ilmu biomedik untuk mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan syaraf, hormonal/endokrin dan imunitas.

Salah satunya untuk mengurangi gejala neuropati diabetika. Neuropati diabetika merupakan gejala atau tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain diabetes melitus (setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya).

Neuropati diabetika merupakan komplikasi terbanyak dari diabetes melitus tipe II. Gejala yang dirasakan pasien neuropati diabetika adalah mati rasa atau baal, kesemutan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, rasa terbakar, jalan yang tidak seimbang, infeksi yang berulang serta ulkus yang sulit sembuh.

Hal tersebut bisa menyebabkan amputasi dan menurunkan kualitas hidup penderita. Salah satu terapi untuk mengatasi gejala neuropati diabetika adalah akupunktur medik. Yang mana akupunktur ini merupakan terapi yang berdampingan dengan obat-obatan.

Baca Juga:  Ratu Elizabeth II Senang dengan Kelahiran Anak Kedua Harry-Meghan

Akupunktur mengurangi gejala neuropati diabetika dengan cara mengurangi nyeri, mengendalikan inflamasi, meregenerasi saraf, melancarkan aliran darah dan memperbaiki kecepatan hantaran saraf. Selain itu, akupunktur medik juga dapat membantu mengendalikan gula darah.

Akupunktur medik memiliki berbagai modalitas untuk mengurangi gejala-gejala neuropati diabetika. Yaitu akupunktur manual (penggunaan jarum), elektro akupunktur (penggunaan alat listrik) dan laserpunktur. Di mana keunggulan laserpunktur adalah aman, tidak nyeri, tidak menyebabkan infeksi, tidak invasif, mudah dalam penggunaan dan menghemat waktu. Untuk keamanan pada penggunaan laserpunktur, dokter dan pasien menggunakan kacamata khusus untuk menghindari kerusakan mata.

Penelitian oleh Dwiputri R, Ekofitranto R dkk yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada pasien neuropati diabetika yang diterapi dengan laserpunktur dan obat menunjukkan pengurangan nyeri, perbaikan kecepatan hantaran saraf tepi tungkai bawah dan perbaikan kualitas hidup.

Baca Juga:  Persoalan Tapal Batas Diatur Permendagri

Selain modalitas di atas, pasien juga bisa melalukan akupresure di rumah dengan menekan titik-titik ST36, SP6, KI3, LR3. Setiap titik ditekan selama 5 menit, penekanan selama 10 detik dengan jeda 2 detik di antara penekanan, dilakukan setiap hari, 1 hari sekali. Berdasarkan penelitian, hal tersebut dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya akupunktur dilakukan rutin minimal 2 kali seminggu. Akupunktur memiliki efek samping yang minimal berupa nyeri, pegal, hematoma bila terkena pembuluh darah.***

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari