Jumat, 22 November 2024
spot_img

Ratusan Pencinta Alam Hadiri Ngopi Sastra Rumah Sunting

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan anak muda dan pencinta alam yang tergabung dalam berbagai komunitas maupun perorangan duduk bersama memperbincangkan tentang pentingnya menulis sebuah karya, Selasa (4/2). Kegiatan yang ditaja Komunitas Seni Rumah Sunting dan  dilaksanakan di Laman Balai Kejora Taman Budaya Riau ini diberi nama Ngopi Sastra dengan tema “Mengapa Kita Harus Menulis”.

Komunitas yang sempat hadir tersebut antara lain, Mapala se-Riau, KPA se-Riau, Pendaki Gunung Indonesia (PGI) Korwil Riau, Sake Adventure, Pondok Belantara, Kurinci Outdorr, Komunitas Pegiat Konservasi Riau (KPKR), Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, para pemusik dari berbagai genre, Kuala Aksara, Walhi Riau, One Adventure, Koppling Siak, Papala Padas Kamparkiri, Kaparak Adventure, Tapak Rimba, Roemah Petoealank, Pejalan Sendiri, Competer, Tukang Gambar, SMJ, KMB, Roban Petualang, dll.

Ngopi Sastra kali ini, Rumah Sunting menghadirkan tiga pembicara. Mereka adalah penulis yang memiliki latar belakang pendaki. Muhammad De Putra, penulis muda Indonesia yang telah melahirkan 5 buku karya tunggal dan puluhan buku antologi bersama serta keliling Indonesia, melanglang jauh hingga Eropa karena karya-karyanya. Ia juga mendaki beberapa gunung seperti Gunung Marapi (Sumbar), Gunung Ijen (Banyuwangi) dan Gunung Sago (Sumbar).

Baca Juga:  Akting Nadiem Paling Pas, Erick Thohir Jadi Tukang Bakso Baru

Kemudian Zainul Ikhwan, puisinya termaktub dalam antologi bersama sajak-sajak yang dibakar, karya tulis lainnya juga banyak, tokoh muda Riau dan pegiat ekowisata. Ia keliling Indonesia dan dunia untuk mendaki banyak gunung, salah satunya Elbrus, gunung terbesar di Rusia.

Lalu Kunni Masrohanti, ada tiga buku puisi tunggalnya, puluhan karya bersama  pendiri dan pembina Rumah Sunting serta dipercaya sebagai Ketua Penyair  Perempuan Indonesia (PPI). Kunni juga mendaki gunung seperti Gunung Kerinci (Jambi), Rinjani (NTB), Latimojong (Sulsel), Semeru (Jawa), Ijen (Banyuwangi), Gunung Bintang (Kepri) dan beberapa gunung di Sumatera Barat seperti Marapi, Singgalang, Talang, dan Sago.

Pertemuan antara sesama pencinta alam dan memperbincangkan tentang mengapa seseorang harus memulis menjadi sangat seru ketika dibuka sesi diskusi ditambah dengan secangkir kopi. Saling isi, saling komentar, saling memberi alasan. Banyak juga yang bertanya tentang proses kreatif menulis sebuah karya.

Baca Juga:  Minta Bantuan Presiden

''Ngopi Sastra ini kegiatan pertama Rumah Sunting tahun 2020 dan merupakan rangkaian panjang kegiatan Hari Puisi Indonesia di Riau yang puncaknya insya Allah akan dilaksanakan Oktober nanti. Setelah Ngopi Sastra kita buka kelas menulis atau bengkel puisi, tapi khusus para pendaki. Kenapa Ngopi Sastra ini khusus u tuk pencinta alam dan para pendaki, kami hanya ingin fokus mengajak mereka menulis dengan segudang pengalaman perjalanan ke gunung, ke alam dan sebagainya yang sangat banyak itu. Sayang kalau hanya dinikmati sendiri. Dengan ditulis, orang lain juga bisa menikmati bahkan mewarisi, '' beber Kunni.

Laporan: *1/Eka Gusmadi Putra
Editor: Deslina

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan anak muda dan pencinta alam yang tergabung dalam berbagai komunitas maupun perorangan duduk bersama memperbincangkan tentang pentingnya menulis sebuah karya, Selasa (4/2). Kegiatan yang ditaja Komunitas Seni Rumah Sunting dan  dilaksanakan di Laman Balai Kejora Taman Budaya Riau ini diberi nama Ngopi Sastra dengan tema “Mengapa Kita Harus Menulis”.

Komunitas yang sempat hadir tersebut antara lain, Mapala se-Riau, KPA se-Riau, Pendaki Gunung Indonesia (PGI) Korwil Riau, Sake Adventure, Pondok Belantara, Kurinci Outdorr, Komunitas Pegiat Konservasi Riau (KPKR), Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, para pemusik dari berbagai genre, Kuala Aksara, Walhi Riau, One Adventure, Koppling Siak, Papala Padas Kamparkiri, Kaparak Adventure, Tapak Rimba, Roemah Petoealank, Pejalan Sendiri, Competer, Tukang Gambar, SMJ, KMB, Roban Petualang, dll.

- Advertisement -

Ngopi Sastra kali ini, Rumah Sunting menghadirkan tiga pembicara. Mereka adalah penulis yang memiliki latar belakang pendaki. Muhammad De Putra, penulis muda Indonesia yang telah melahirkan 5 buku karya tunggal dan puluhan buku antologi bersama serta keliling Indonesia, melanglang jauh hingga Eropa karena karya-karyanya. Ia juga mendaki beberapa gunung seperti Gunung Marapi (Sumbar), Gunung Ijen (Banyuwangi) dan Gunung Sago (Sumbar).

Baca Juga:  Aiu Ratna Hamil, Vokalis Cokelat Diganti

Kemudian Zainul Ikhwan, puisinya termaktub dalam antologi bersama sajak-sajak yang dibakar, karya tulis lainnya juga banyak, tokoh muda Riau dan pegiat ekowisata. Ia keliling Indonesia dan dunia untuk mendaki banyak gunung, salah satunya Elbrus, gunung terbesar di Rusia.

- Advertisement -

Lalu Kunni Masrohanti, ada tiga buku puisi tunggalnya, puluhan karya bersama  pendiri dan pembina Rumah Sunting serta dipercaya sebagai Ketua Penyair  Perempuan Indonesia (PPI). Kunni juga mendaki gunung seperti Gunung Kerinci (Jambi), Rinjani (NTB), Latimojong (Sulsel), Semeru (Jawa), Ijen (Banyuwangi), Gunung Bintang (Kepri) dan beberapa gunung di Sumatera Barat seperti Marapi, Singgalang, Talang, dan Sago.

Pertemuan antara sesama pencinta alam dan memperbincangkan tentang mengapa seseorang harus memulis menjadi sangat seru ketika dibuka sesi diskusi ditambah dengan secangkir kopi. Saling isi, saling komentar, saling memberi alasan. Banyak juga yang bertanya tentang proses kreatif menulis sebuah karya.

Baca Juga:  Rahmatiah Sembunyi 6 Jam di Kandang Babi

''Ngopi Sastra ini kegiatan pertama Rumah Sunting tahun 2020 dan merupakan rangkaian panjang kegiatan Hari Puisi Indonesia di Riau yang puncaknya insya Allah akan dilaksanakan Oktober nanti. Setelah Ngopi Sastra kita buka kelas menulis atau bengkel puisi, tapi khusus para pendaki. Kenapa Ngopi Sastra ini khusus u tuk pencinta alam dan para pendaki, kami hanya ingin fokus mengajak mereka menulis dengan segudang pengalaman perjalanan ke gunung, ke alam dan sebagainya yang sangat banyak itu. Sayang kalau hanya dinikmati sendiri. Dengan ditulis, orang lain juga bisa menikmati bahkan mewarisi, '' beber Kunni.

Laporan: *1/Eka Gusmadi Putra
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari