Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Makin Panas, Irak Usir Tentara AS, Rudal Iran Siap Meluncur

BAGHDAD (RIAUPOS.CO) – Parlemen Irak mengeluarkan resolusi meminta pemerintah mengusir ribuan tentara Amerika Serikat dari negara itu setelah pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad.

“Pemerintah berkomitmen untuk mencabut permintaan bantuan dari koalisi internasional yang memerangi ISIS terkait berakhirnya operasi militer di Irak dan pencapaian kemenangan,” demikian isi resolusi parlemen Irak, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/1/2020).

Saat ini ada 5.200 prajurit AS yang bertugas di Irak untuk mendukung pasukan lokal mencegah bangkitnya kembali milisi ISIS.

Para prajurit Paman Sam itu menjadi bagian dari koalisi internasional yang diundang Irak pada 2014 silam untuk melawan ISIS.

Seorang pejabat Amerika Serikat memastikan bahwa pasukan rudal Iran pada kondisi siaga tinggi.

Namun dia tidak menjelaskan apakah siaga tinggi itu dalam situasi bertahan atau menyerang.

Baca Juga:  Bom Mobil Meledak 76 Orang Meninggal

Dia juga tidak memberikan rincian lebih lanjut apakah rudal Iran membidik target tertentu, di tengah ancaman serangan balasan oleh Teheran atas tewasnya Kepala Pasukan Elit Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan udara oleh Amerika Serikat di bandara Baghdad, Jumat (4/1).

“Mereka jelas-jelas berada pada kondisi siaga yang tinggi. Apakah keadaan siaga tinggi itu dipersiapkan dengan lebih baik untuk pertahanan atau untuk penyerangan. Kami tidak bisa menentukan itu. Tapi kita memperhatikannya dengan cermat,” ujar pejabat itu.

Sebelumnya, Garda Revolusi Iran dan pasukan-pasukan anti-Amerika Serikat di seluruh dunia Muslim akan membalas pembunuhan pemimpin Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kata juru bicara Garda kepada televisi nasional Iran, Jumat.

 “Garda Revolusi, bangsa Iran yang bijaksana dan front perlawanan di dunia Muslim yang membentang luas akan membalas tumpahnya darah syuhada ini (Soleimani),” kata juru bicara Garda, Ramezan Sharif kepada stasiun televisi itu.

Baca Juga:  25 Tahanan Polres Sembuh Covid-19

“Kegembiraan Zionis dan Amerika dalam waktu dekat akan berubah menjadi ratapan,” katanya.

Menanggapi hal itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal menyerang dengan senjata baru bila Iran memutuskan balas dendam atas kematian perwira tingginya, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

“AS baru saja menghabiskan US$2 triliun untuk perlengkapan militer. Kami adalah yang paling besar dan sejauh ini adalah yang terbaik di dunia,” cuit Trump melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (5/1).

“Jika Iran menyerang markas AS, atau orang Amerika, kami akan mengirim beberapa perlengkapan baru ini ke mereka,” tambahnya.

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman

BAGHDAD (RIAUPOS.CO) – Parlemen Irak mengeluarkan resolusi meminta pemerintah mengusir ribuan tentara Amerika Serikat dari negara itu setelah pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad.

“Pemerintah berkomitmen untuk mencabut permintaan bantuan dari koalisi internasional yang memerangi ISIS terkait berakhirnya operasi militer di Irak dan pencapaian kemenangan,” demikian isi resolusi parlemen Irak, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/1/2020).

- Advertisement -

Saat ini ada 5.200 prajurit AS yang bertugas di Irak untuk mendukung pasukan lokal mencegah bangkitnya kembali milisi ISIS.

Para prajurit Paman Sam itu menjadi bagian dari koalisi internasional yang diundang Irak pada 2014 silam untuk melawan ISIS.

- Advertisement -

Seorang pejabat Amerika Serikat memastikan bahwa pasukan rudal Iran pada kondisi siaga tinggi.

Namun dia tidak menjelaskan apakah siaga tinggi itu dalam situasi bertahan atau menyerang.

Baca Juga:  Donald Trump Gembira Mahkamah Agung Loloskan Anggaran Tembok

Dia juga tidak memberikan rincian lebih lanjut apakah rudal Iran membidik target tertentu, di tengah ancaman serangan balasan oleh Teheran atas tewasnya Kepala Pasukan Elit Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan udara oleh Amerika Serikat di bandara Baghdad, Jumat (4/1).

“Mereka jelas-jelas berada pada kondisi siaga yang tinggi. Apakah keadaan siaga tinggi itu dipersiapkan dengan lebih baik untuk pertahanan atau untuk penyerangan. Kami tidak bisa menentukan itu. Tapi kita memperhatikannya dengan cermat,” ujar pejabat itu.

Sebelumnya, Garda Revolusi Iran dan pasukan-pasukan anti-Amerika Serikat di seluruh dunia Muslim akan membalas pembunuhan pemimpin Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kata juru bicara Garda kepada televisi nasional Iran, Jumat.

 “Garda Revolusi, bangsa Iran yang bijaksana dan front perlawanan di dunia Muslim yang membentang luas akan membalas tumpahnya darah syuhada ini (Soleimani),” kata juru bicara Garda, Ramezan Sharif kepada stasiun televisi itu.

Baca Juga:  HP Jadul

“Kegembiraan Zionis dan Amerika dalam waktu dekat akan berubah menjadi ratapan,” katanya.

Menanggapi hal itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal menyerang dengan senjata baru bila Iran memutuskan balas dendam atas kematian perwira tingginya, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

“AS baru saja menghabiskan US$2 triliun untuk perlengkapan militer. Kami adalah yang paling besar dan sejauh ini adalah yang terbaik di dunia,” cuit Trump melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (5/1).

“Jika Iran menyerang markas AS, atau orang Amerika, kami akan mengirim beberapa perlengkapan baru ini ke mereka,” tambahnya.

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari