JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, MPR RI sebagai "Rumah Kebangsaan" adalah wadah sekaligus representasi dari beragam aspirasi, pemikiran, serta arus perubahan. MPR menawarkan sebuah gagasan egaliter, bahwa setiap warga negara adalah bagian tak terpisahkan dari satu ikatan kebangsaan.
“Peran media massa menjadi semakin penting di era keterbukaan informasi publik dan perkembangan teknologi informasi yang semakin deras mendorong arus globalisasi yang nyaris tanpa batas," kata Bamsoet pada sambutan acara Press Gathering Pimpinan MPR RI bersama Koordinator Wartawan Parlemen (KWP) di Anyer, Banten, Sabtu (5/9/2020).
Menurut Bamsoet, globalisasi adalah keniscayaan yang sulit hindarkan dan ibarat pisau bermata dua yang memiliki dampak tak terlepas dari posirif dan negatif.
"Di satu sisi dapat memperluas cakrawala dan perspektif kita dalam memandang dunia; namun di sisi lain juga menyertakan nilai-nilai yang dapat mengikis kepribadian dan jati diri bangsa,” ujarnya.
Senada dengan Bamsoet, Hidayat Nur Wahid yang hadir melalui virtual menyatakan, MPR memfasilitasi agar media massa tetap melanjutkan semangat reformasi untuk manfaat sebanyak-banyaknya bagi bangsa. Dia juga mengulas, penguatan pers memang semangat reformasi dan reformasi juga menghasilkan pilkada ynag sebelumnya tidak ada dalam UUD 1945.
“Dalam konteks pilkada, MPR mendorong pers untuk mengawasi serius gelaran pilkada pada Desember di tengah pandemi Covid-19, agar berlangsung secara demokratis,” kata politisi yang akrab disapa HNW itu.
Unsur dari petinggi MPR RI yang hadir dalam acara tersebut di antaranya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Muzani, Lestari Moerdijat, Syarief Hasan, dan Hidayat Nur Wahid (virtual). Hadir pula pimpinan Fraksi MPR RI antara lain Idris Laena dari Golkar, Taufik Basari dari Nasdem, Anton Sukartono dari Demokrat, Arwani Thomafi dari PPP, dan Ketua Kelompok DPD, Intsiawati Ayus.
Laporan: Yusni (Banten)
Editor: Hary B Koriun