Jumat, 20 September 2024

YLKI Desak PLN Ganti Kerugian Riil Konsumen

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) menilai pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek, bahkan area Jabar lainnya, menjadi bukti infrastruktur pembangkit PT PLN belum andal.

Oleh karena itu, program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PT PLN.

Juga infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan lainnya.

“Kami sangat menyesalkan terjadi pemadaman listrik serentak dan melebihi enam jam. PLN harusnya berbenah,” kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam pernyataan resminya, Senin (5/8).

Menurut Tulus, padamnya listrik, apalagi di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Dan hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Mahasiswa KKN Unri Desinfeksi di Masjid Desa Pasarbaru Pangean

“Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa?,” serunya.

YLKI meminta managemen PT PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Suralaya, dan lainnya.

- Advertisement -

“PT PLN harus memberikan kompensasi pada konsumen. Bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini,” tutupnya. (esy)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) menilai pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek, bahkan area Jabar lainnya, menjadi bukti infrastruktur pembangkit PT PLN belum andal.

Oleh karena itu, program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PT PLN.

Juga infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan lainnya.

“Kami sangat menyesalkan terjadi pemadaman listrik serentak dan melebihi enam jam. PLN harusnya berbenah,” kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam pernyataan resminya, Senin (5/8).

Menurut Tulus, padamnya listrik, apalagi di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Dan hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia.

Baca Juga:  Idham Aziz Harus Tetap Ikut Fit and Proper Test Calon Kapolri

“Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa?,” serunya.

YLKI meminta managemen PT PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Suralaya, dan lainnya.

“PT PLN harus memberikan kompensasi pada konsumen. Bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini,” tutupnya. (esy)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari