JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Meskipun belum ada kepastian berapa kuota jemaah calon haji (JCH) dari Indonesia yang dialokasikan oleh Kerajaan Saudi Arabia untuk musim haji 1443 hijriah/2022 masehi, para JCH yang diprioritaskan dan dialokasi untuk diberangkatkan pada musim haji tahun ini, agar tetap mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Selain menambah dan mempertebal persiapan ilmu untuk memperbanyak investasi ibadah, juga yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan kesehatan. Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) Ismed Hasan Putro dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya, meskipun Kerajaan Saudi Arabia saat ini telah mencabut banyak ketentuan terkait protokol kesehatan sebagai dampak pandemi Covid-19, namun kewaspadaan dan kesiapan dari setiap individu para JCH tetap perlu menjadi perhatian serius.
“Mengingat di banyak negara virus Covid-19 dengan berbagai varian turunannya masih mengintai dan menjadi ancaman kesehatan, termasuk para JCH. JCH Indonesia yang diprioritaskan akan diberangkatkan agar lebih berhati-hati dan tetap mentaati protokol kesehatan. Termasuk pada saat melaksanakan kegiatan ibadah selama bulan suci Ramadan ini,” ujar Ismed Hasan.
Setiap kegiatan di luar rumah termasuk untuk melakukan salat fardhu dan Salat Tarawih di masjid maupun musala yang berinteraksi dengan banyak pribadi yang tidak saling kenal dan mengetahui jejak rekam medisnya, harus tetap mematuhi dan menjalankan ketentuan terkait protokol kesehatannya.
Menurut Ketum PP IPHI, para JCH yang tengah bersemangat untuk melaksanakan ibadah Ramadan, termasuk Salat Tarawih dengan jumlah jemaah dalam skala besar harus tetap taat dan menjalankan secara konsisten protokol kesehatan.
Karena ditegaskannya, kesehatan menjadi bekal penting jika tidak ingin dikatakan terpenting bagi para calon jemaah haji Indonesia agar bisa tetap memenuhi panggilan Allah SWT pada musim haji 1443 Hijriah, setelah 2 dua tahun sempat tertunda.
“Para JCH juga diharapkan agar lebih rutin dan rajin mengalokasikan waktu melakukan cek kesehatan ke klink atau rumah sakit terdekat,” pesannya.
Selain tentu saja para JCH Indonesia harus terus banyak berdoa agar pada tahun 2022 benar-benar bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah haji. Kemudian, kepada pemerintah Indonesia, menurut Ismed Hasan, dalam hal ini Kementerian Agama yang berhasil melobi Kerajaan Saudi Arabia agar Indonesia bisa menerima alokasi yang maksimal dari kuota reguler yang selama berlaku.
“Jika pun karena berbagai faktor terpaksa akan ada pengurangan. Kita semua berharap dan berdoa kiranya tidak terlalu banyak pengurangannya,” pungkasnya berharap.
Editor: Eka G Putra