Riau kehilangan sosok tokoh perempuan yang banyak berjasa, baik di bidang pendidikan maupun pembangunan. Dr Hj Maimanah Umar MA, mantan anggota DPD RI berpulang di usia 82 tabun di Malaysia, Senin (2/12) siang.
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru
SEJAK pukul 16.00 WIB Selasa (3/12), rumah duka almarhumah Maimanah Umar di Jalan Pepaya Ujung, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru sudah mulai dipenuhi pelayat.
Lantunan ayat-ayat suci Alquran dan tahlil terus dikumandangkan para pelayat yang datang. Menurut informasi yang didapat masyarakat, jenazah almarhumah Maimanah akan tiba di Pekanbaru pada pukul 16.00 WIB dari Malaysia, tempat di mana dia dirawat sebelum akhirnya meninggal dunia. Namum hingga menjelang azan magrib, jenazah belum kunjung tiba.
Beberapa saat setelah azan magrib berkumandang, sayup-sayup terdengar suara sirene ambulans membawa jenazah. Para pelayat yang sebelumnya melaksanakan Salat Magrib di masjid dekat rumah duka, kemudian kembali mendekat ke rumah almarhumah. Di depan rumah almarhumah, sudah terparkir satu unit ambulans dari RSUD Arifin Achmad. Begitu pintu belakang dibuka, tangis keluarga dan pelayat yang datang langsung pecah. Beberapa sanak keluarga, kemudian langsung menurunkan peti jenazah untuk dibawa ke dalam rumah.
Di rumah tengah, anak-anak serta cucu almarhumah sudah menunggu. Peti jenazah yang sebelumnya masih terbungkus plastik kemudian perlahan dibuka, tangis haru kembali terdengar saat anak-anak almarhumah melihat jasad ibunya. Mereka kemudian berusaha memandangi dan memegang jenazah ibunya tersebut. Hanya sekitar 15 menit disemayamkan di rumah duka, jenazah kemudian kembali dibawa ke ambulans untuk disalatkan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Di halaman masjid, ratusan masyarakat termasuk Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar sudah menunggu jenazah untuk ikut menyalatkan.
Di mata Gubri, almarhumah adalah sosok tokoh perempuan yang banyak berjasa untuk daerah. Baik di bidang sumbangsih pemikiran untuk pembangunan daerah, serta di bidang pendidikan melalui pendirian beberapa yayasan sekolah.
"Siapa yang tidak kenal dengan tokoh perempuan ibu Hj Maimanah Umar ini, begitu banyak jasanya untuk daerah. Bahkan di usianya yang tidak lagi muda, beliau masih saja terus mengabdi untuk daerah," katanya.
Dengan jasa-jasanya itu, Syamsuar mengajak masyarakat Riau bersama-sama mendoakan agar jasa almarhumah dibalas Allah SWT. Kemudian bagi generasi penerus di Riau, diharapkan dapat menjadikan almarhumah sebagai teladan.
"Beliau tentu patut menjadi teladan bagi kita semua. Mari doakan beliau agar mendapatkan tempat yang paling layak di sisi Allah SWT dan menjadi penghuni surga," ajaknya.
Anak almarhumah, Firdaus di sela-sela kegiatan penyelenggaraan jenazah ibunda mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah membantu serta mendoakan almarhumah ibunya. Ia juga meminta maaf, jika semasa hidup, sang ibu mempunyai salah, baik yang disengaja maupun tidak.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kepulangan jenazah dari Malaysia. Kemudian saya juga mengungkapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah ikut mendoakan dan membantu penyelenggaraan jenazah," katanya.
Untuk diketahui, Maimanah Umar lahir di Teratak Buluh, 5 Mei 1937. Maimanah Umar merupakan anggota DPRD Provinsi Riau empat periode, mulai tahun 1977 sampai tahun 1998. Saat Maimanah menjadi anggota DPRD untuk pertama kalinya, sang suami (almarhum) Drs H Maridin Arbis terpilih menjadi anggota DPR periode tahun 1977-1982. Maimanah pada awalnya adalah dosen di Jogjakarta dan berstatus pegawai negeri sipil. Selain mengajar, Maimanah juga aktif di beberapa organisasi di antaranya Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), Persatuan Wanita Departemen Agama (Perwanida) Provinsi Riau, dan Ketua Kelompok Kerja Tim Penggerak PKK Provinsi Riau.
Selain dikenal sebagai dosen dan politisi, Maimanah Umar juga merupakan seorang pendakwah. Maimanah Umar merupakan anggota DPD RI perwakilan Provinsi Riau selama 3 periode yaitu tahun 2004–2009, tahun 2009–2014 dan tahun 2014 – 2019.***