- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idil Fitri mengungkapkan, pihaknya bersama dengan petani champion memastikan telah mengamankan pasokan cabai, khususnya menjelang bulan Ramadan. Menurutnya, dengan kondisi pertanaman cabai mulai banyak di wilayah sentra, masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan cabai.
”Karena banyak petani yang sudah mulai menanam cabai, tentunya kebutuhan cabai di masa Ramadan dan Idul Fitri kita prediksikan aman. Kami juga memiliki champion cabai yang selalu siap siaga dengan stok di lapangan dan tentunya siap terlibat aktif untuk penanganan stok cabai,” tuturnya, kemarin (3/3).
- Advertisement -
Meski begitu, pihaknya tetap menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi kenaikan harga yang biasa terjadi jelang Ramadan dan Idul Fitri. Salah satunya, melalui kebijakan pengamanan buffer stok atau penggunaan skema dengan tujuan untuk menstabilkan harga di pasar yang fluktuatif. ”Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan petani champion,” ujarnya.
Dari data Early Warning System (EWS) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) ketersediaan aneka cabai di bulan Februari ini dinilai aman. Produksi cabai rawit utama yang berasal dari Kabupaten Malang diprediksi sebanyak 15.233 ton, di Temanggung sebanyak 7.200 ton, dan di Garut sebanyak 6.950 ton. Kemudian, untuk komoditas cabai besar, produksi utamanya berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 17.028 ton, Garut sebanyak 9.466 ton, dan Bandung sebanyak 3.795 ton. Karenanya, Direktorat Jenderal Hortikultura optimis pasokan cabai untuk tahun 2024 bakal tercukupi dan pasokan aman menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) kali ini. (agf/mia/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idil Fitri mengungkapkan, pihaknya bersama dengan petani champion memastikan telah mengamankan pasokan cabai, khususnya menjelang bulan Ramadan. Menurutnya, dengan kondisi pertanaman cabai mulai banyak di wilayah sentra, masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan cabai.
”Karena banyak petani yang sudah mulai menanam cabai, tentunya kebutuhan cabai di masa Ramadan dan Idul Fitri kita prediksikan aman. Kami juga memiliki champion cabai yang selalu siap siaga dengan stok di lapangan dan tentunya siap terlibat aktif untuk penanganan stok cabai,” tuturnya, kemarin (3/3).
- Advertisement -
Meski begitu, pihaknya tetap menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi kenaikan harga yang biasa terjadi jelang Ramadan dan Idul Fitri. Salah satunya, melalui kebijakan pengamanan buffer stok atau penggunaan skema dengan tujuan untuk menstabilkan harga di pasar yang fluktuatif. ”Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan petani champion,” ujarnya.
Dari data Early Warning System (EWS) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) ketersediaan aneka cabai di bulan Februari ini dinilai aman. Produksi cabai rawit utama yang berasal dari Kabupaten Malang diprediksi sebanyak 15.233 ton, di Temanggung sebanyak 7.200 ton, dan di Garut sebanyak 6.950 ton. Kemudian, untuk komoditas cabai besar, produksi utamanya berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 17.028 ton, Garut sebanyak 9.466 ton, dan Bandung sebanyak 3.795 ton. Karenanya, Direktorat Jenderal Hortikultura optimis pasokan cabai untuk tahun 2024 bakal tercukupi dan pasokan aman menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) kali ini. (agf/mia/jpg)