Jumat, 20 September 2024

Dihajar Rusia, Kota Kecil di Ukraina Ini Krisis Listrik, Air, dan Kereta

KIEV (RIAUPOS.CO) – Pejabat Kota Mariupol, Ukraina, mengungkapkan warganya kini dalam kondisi kritis setelah menerima serangan besar dari Rusia. Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, lewat akun Telegramnya juga menuding militer Rusia telah menciptakan "bencana kemanusiaan".

"Mereka memblokir suplai listrik, air, dan pemanas. Mereka juga menghancurkan rel kereta api. Mereka menghancurkan jembatan, dan juga merusak kereta sehingga kami tak bisa mengevakuasi perempuan, anak-anak, dan lansia," kata Boichenko, seperti dikutip CNN.

"Mereka memblokade suplai makanan, mblokade kami seperti mantan pemerintah Leningrad (di Perang Dunia II, red), dengan sengaja menghancurkan infrastruktur penopang kota."

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Wali kota, bahwa warganya kini membutuhkan bantuan sesegera mungkin.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terungkap, Bisnis Prostitusi ABG di Hotel Milik Cyntiara Alona

"Tentara Ukraina dan Garda Nasional kami sangat berani, mereka terus berjuang untuk Ukraina, dan untuk Mariupol. Tapi situasinya cukup kritis," kata Wakil Wali Kota Sergei Orlov.

Ia mengatakan kota di Ukraina bagian timur itu kini dikelilingi pasukan Rusia dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, serta menanti bantuan militer.

- Advertisement -

Orlov menyatakan bahwa saat ini Mariupol sudah 26 jam berada di bawah kepungan Rusia dan menghadapi krisis kemanusiaan. Kota tersebut berpopulasi 400 ribu jiwa.

"Mereka menghancurkan kota kami dengan semua jenis senjata, dengan artileri, dengan bom udara, dengan roket, dan sistem peluncur multi-roket," ujarnya lagi.

"Kami tidak punya listrik, kami tak punya air bersih, atau sanitasi, kami tak punya pemanas ruangan."

Baca Juga:  Jam Operasional Kafe Dibatasi

Hingga kemarin pasukan Rusia dilaporkan masih terus membombardir Mariupol dan pelabuhan di kota di tenggara Ukraina tersebut. Masih di kawasan tenggara, tentara Rusia juga mengepung Kherson.

Reuters melaporkan bahwa bombardir Rusia di salah satu pelabuhan Mariupol menyebabkan proses evakuasi di daerah tersebut tak bisa dilakukan.

Hingga saat ini tidak diketahui berapa jumlah warga Mariupol yang berhasil menyelamatkan diri ke luar kota.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

KIEV (RIAUPOS.CO) – Pejabat Kota Mariupol, Ukraina, mengungkapkan warganya kini dalam kondisi kritis setelah menerima serangan besar dari Rusia. Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, lewat akun Telegramnya juga menuding militer Rusia telah menciptakan "bencana kemanusiaan".

"Mereka memblokir suplai listrik, air, dan pemanas. Mereka juga menghancurkan rel kereta api. Mereka menghancurkan jembatan, dan juga merusak kereta sehingga kami tak bisa mengevakuasi perempuan, anak-anak, dan lansia," kata Boichenko, seperti dikutip CNN.

"Mereka memblokade suplai makanan, mblokade kami seperti mantan pemerintah Leningrad (di Perang Dunia II, red), dengan sengaja menghancurkan infrastruktur penopang kota."

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Wali kota, bahwa warganya kini membutuhkan bantuan sesegera mungkin.

Baca Juga:  Jokowi Resmi Pecat Sitti Hikmawatty dari Komisioner KPAI

"Tentara Ukraina dan Garda Nasional kami sangat berani, mereka terus berjuang untuk Ukraina, dan untuk Mariupol. Tapi situasinya cukup kritis," kata Wakil Wali Kota Sergei Orlov.

Ia mengatakan kota di Ukraina bagian timur itu kini dikelilingi pasukan Rusia dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, serta menanti bantuan militer.

Orlov menyatakan bahwa saat ini Mariupol sudah 26 jam berada di bawah kepungan Rusia dan menghadapi krisis kemanusiaan. Kota tersebut berpopulasi 400 ribu jiwa.

"Mereka menghancurkan kota kami dengan semua jenis senjata, dengan artileri, dengan bom udara, dengan roket, dan sistem peluncur multi-roket," ujarnya lagi.

"Kami tidak punya listrik, kami tak punya air bersih, atau sanitasi, kami tak punya pemanas ruangan."

Baca Juga:  Prostitusi Anak, Komisi IV Akan Panggil Pihak Terkait

Hingga kemarin pasukan Rusia dilaporkan masih terus membombardir Mariupol dan pelabuhan di kota di tenggara Ukraina tersebut. Masih di kawasan tenggara, tentara Rusia juga mengepung Kherson.

Reuters melaporkan bahwa bombardir Rusia di salah satu pelabuhan Mariupol menyebabkan proses evakuasi di daerah tersebut tak bisa dilakukan.

Hingga saat ini tidak diketahui berapa jumlah warga Mariupol yang berhasil menyelamatkan diri ke luar kota.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari