32.2 C
Pekanbaru
Minggu, 20 April 2025
spot_img

Kerja dengan Tulus, Pekerjaan Berat Jadi Ringan

Cuaca panas terik menyelimuti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud Palas, Pekanbaru, Sabtu (3/10/2020). Saat matahari tepat berada di atas kepala, namun hal itu tidak menggoyahkan para penggali kubur di TPU Mahmud Palas untuk bertugas.

Laporan: Defizal (Pekanbaru)

MESKIPUN panas terasa menyengat, Subhanzein (47), salah satu penggali kubur, tetap semangat menjalani tugasnya.

Harus menyiapkan dan menggali lubang kuburan untuk pasien Covid-19 yang meninggal. Ia bekerja keras hingga hampir tengah malam, bahkan sampai 24 jam hampir setiap hari di Pemakaman Tengku Mahmud Palas.

"Saya khawatir dan takut, tetapi ini adalah bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab saya," ujar Subhanzein.

Subhanzein mengakui pekerjaan yang dilakukannya sangat berat. Tapi, kata dia, hal tersebut terasa ringan jika dikerjakan dengan tulus.

Baca Juga:  Bupati Kampar Hadiri Pelantikan Ketua Partai Gerindra Riau

Terlebih, dalam setiap melakukan pekerjaan tersebut, Subhanzein tidak bekerja sendirian, dilakukan dengan satu tim. "Jadi gali kuburannya tidak sendiri. Berlima orang langsung menggali bersama-sama, jadi terasa ringan," tuturnya.

Selain menjadi penggali kubur, Subhanzein juga sebagai seorang ASN di Dinas Perkim Kota Pekanbaru. Namun Subhanzein terkadang mengeluh karena hingga saat ini para penggali kubur di TPU Tengku Mahmud Palas belum mendapatkan bantuan insentif yang dijanjikan.

- Advertisement -

Ia mengatakan Pemerintah Kota Pekanbaru menjanjikan setiap petugas penggali kuburan mendapat insentif Rp200 ribu perhari saat bertugas menangani pemakaman pasien Covid-19. "Kabarnya insentif Rp200 ribu per hari, semua rata. Tapi belum cair sampai sekarang," ungkapnya.

Subhanzein juga meminta pemerintah memperhatikan para penggali kubur yang bertugas di TPU Tengku Mahmud Palas. "Kami di sini bekerja apa adanya. Tidak ada lampu penerangan, tenda dan kebutuhan bertugas. Kami berharap pemerintah dapat memenuhi kebutuhan kami itu semua." tutupnya.

Baca Juga:  Selamat Jalan Asmara, sang Pahlawan Langit Biru

Editor: Rinaldi

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut  mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

BERITA LAINNYA

Belfast

HIDUP dalam pertikaian mengatasnamakan sektarian, bukanlah hal yang mudah. Identitas yang memunculkan agama sebagai bahan yang digunakan untuk bertikai karena masing-masing tak mau menerima perbedaan, membuat ketakutan dan kehancuran. Apalagi jika politik ikut bermain di sana.

Rekrutmen Taruna Akpol 2025 Hanya Dibuka Jalur Reguler

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali membuka penerimaan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) untuk tahun 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyediakan jalur prestasi, tahun ini seleksi hanya dibuka melalui jalur reguler.

Harga Kelapa Naik Tajam, Pedagang Santan Terpaksa Hentikan Usaha

Lonjakan harga kelapa tua membuat banyak pedagang santan dan kelapa parut di Pekanbaru terpaksa menghentikan aktivitas usahanya. Harga kelapa yang sebelumnya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp3.000 per butir kini melambung hingga menyentuh Rp10.000 per butir.

Paradigma Guru terhadap Siswa

Tentu kita sering mendengar istilah paradigma dan bahkan kita sering menggunakan istilah tersebut. Namun, ketika ditanya apa itu paradigma kita tidak bisa menjawabnya secara menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali paradigma bisa kita lihat dengan kasat mata. Baik tentang paradigma pribadi, keluarga, maupun masyarakat.