Minggu, 10 November 2024

Wiranto: Internet di Papua dan Papua Barat Dibuka 5 September

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Akses internet di Papua dan Papua Barat sampai saat ini masih dilakukan pembatasan. Hal tersebut menyusul terjadinya demo rusuh di sejumlah lokasi di dua provinsi tersebut beberapa waktu lalu. Guna mencegah terjadinya penyebaran hoax maupun hasutan, akses internet sementara waktu dikurangi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto berencana memulihkan kembali akses internet di Papua dan Papua Barat dalam waktu dekat. Ketika sudah kondusif, Wiranto mengatakan dua hari ke depan akses internet akan kembali seperti semula.

- Advertisement -

“Kondisi daerah stabil. Tapi, dari informasi yang kita dapat, dan analisis keamanan kita mohon waktu sebentar. Tanggal 5 kalau sudah kondusif kita buka lagi internet,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (3/9).

Baca Juga:  Tim PkM Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIR Tingkatkan Kompetensi Guru As Shofa

Wiranto meminta agar warga Papua dan Papua Barat bisa memahami terhadap kebijakan pelambatan internet di sejumlah lokasi. Sebab, di tengah rusuh yang terjadi, banyak konten dunia maya yang membahayakan stabilitas keamanan nasional.

“Banyak hoax, hasutan, tone negatif dikembangkan menambah keadaan kacau, sulit bagi kami menstabilkan daerah itu. Salah satunya memang karena kebebasan media, maka dengan undang-undang yang ada sebagian daerah kita lemotkan dahulu,” imbuhnya.

- Advertisement -

Pada Selasa (3/9), setelah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang berada di Papua, Wiranto mendapat kabar baik. Konten hoax dan bernada hasutan sudah berkurang signifikan. Sehingga apabila kondisi ini berlangsung konsisten, pencabutan pembatasan internet bisa dilakukan.

Baca Juga:  Tegas, Ikatan Bidan Minta Susu Kental Manis Bukan untuk Balita

“Hoax berkurang, hasutan hampir nggak ada, tone-nya positif. Negatif 10 persen, positif 90 persen. Kita senang,” pungkas Wiranto.

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat, dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demonstrasi di sejumlah titik. Kontak senjata pun terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terluka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Akses internet di Papua dan Papua Barat sampai saat ini masih dilakukan pembatasan. Hal tersebut menyusul terjadinya demo rusuh di sejumlah lokasi di dua provinsi tersebut beberapa waktu lalu. Guna mencegah terjadinya penyebaran hoax maupun hasutan, akses internet sementara waktu dikurangi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto berencana memulihkan kembali akses internet di Papua dan Papua Barat dalam waktu dekat. Ketika sudah kondusif, Wiranto mengatakan dua hari ke depan akses internet akan kembali seperti semula.

- Advertisement -

“Kondisi daerah stabil. Tapi, dari informasi yang kita dapat, dan analisis keamanan kita mohon waktu sebentar. Tanggal 5 kalau sudah kondusif kita buka lagi internet,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (3/9).

Baca Juga:  Tegas, Ikatan Bidan Minta Susu Kental Manis Bukan untuk Balita

Wiranto meminta agar warga Papua dan Papua Barat bisa memahami terhadap kebijakan pelambatan internet di sejumlah lokasi. Sebab, di tengah rusuh yang terjadi, banyak konten dunia maya yang membahayakan stabilitas keamanan nasional.

- Advertisement -

“Banyak hoax, hasutan, tone negatif dikembangkan menambah keadaan kacau, sulit bagi kami menstabilkan daerah itu. Salah satunya memang karena kebebasan media, maka dengan undang-undang yang ada sebagian daerah kita lemotkan dahulu,” imbuhnya.

Pada Selasa (3/9), setelah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang berada di Papua, Wiranto mendapat kabar baik. Konten hoax dan bernada hasutan sudah berkurang signifikan. Sehingga apabila kondisi ini berlangsung konsisten, pencabutan pembatasan internet bisa dilakukan.

Baca Juga:  Bupati Kuansing Minta IKKS Selalu Berikan Kritikan

“Hoax berkurang, hasutan hampir nggak ada, tone-nya positif. Negatif 10 persen, positif 90 persen. Kita senang,” pungkas Wiranto.

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat, dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demonstrasi di sejumlah titik. Kontak senjata pun terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terluka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari