- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) mengimbau kepada masyarakat yang ingin bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI), untuk mempersiapkan diri di bidang bahasa sebelum mendaftarkan diri.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Kelembagaan BP3TKI Anna. Ia juga mengatakan kendala terbesar bagi calon-calon TKI adalah di bidang bahasa, menurutnya bahasa menjadi syarat utama untuk mendaftar sebagai calon TKI.
- Advertisement -
“Kalau mau daftar, persiapkan bahasanya, karena yang dinilai itu basic bahasa. Kebanyakan orang belum mempersiapkan bahasa sebelum mendaftarkan diri,” ujar Anna.
Khusus untuk program pemerintah G to G. Anna menjelaskan program tersebut hanya dibuka satu kali dalam setahun untuk dikirim ke Jepang dan Korea.
“Pembukaan biasanya dilakukan pada Akhir Februari hingga awal Maret, sekarang sudah tutup, tapi kalau mau ikut ya dipersiapkan keperluannya terutama bahasa,” pungkas Anna.
- Advertisement -
Untuk program ke Jepang, Anna menuturkan jika hanya dibukan khusus untuk bidang keperawatan. Sedangkan untuk Korea banyak dibukan di bidang manufaktur.
“Kalau ke Jepang minimal lulusan D3 Keperawatan, kalau ke Korea minimal tamat SMA,” jelas Anna.
Menurut Anna, cukup banyak masyarakat yang berminat mendaftar sebagai TKI. Hal ini terbukti dengan antusias masyarakat saat Job Expo yang diadakan di Hotel Mutiara Merdeka beberapa waktu lalu. “Kami kan tidak buka lowongan, sifatnya hanya informasi saja. Cukup banyak yang bertanya-tanya bahkan sampai ratusan,” ujarnya.
Anna berharap agar sistem pendidikan di Indonesia menambah Bahasa Jepang dan Korea menjadi salah satu mata pelajaran wajib di sekolah.(*2)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) mengimbau kepada masyarakat yang ingin bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI), untuk mempersiapkan diri di bidang bahasa sebelum mendaftarkan diri.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Kelembagaan BP3TKI Anna. Ia juga mengatakan kendala terbesar bagi calon-calon TKI adalah di bidang bahasa, menurutnya bahasa menjadi syarat utama untuk mendaftar sebagai calon TKI.
“Kalau mau daftar, persiapkan bahasanya, karena yang dinilai itu basic bahasa. Kebanyakan orang belum mempersiapkan bahasa sebelum mendaftarkan diri,” ujar Anna.
- Advertisement -
Khusus untuk program pemerintah G to G. Anna menjelaskan program tersebut hanya dibuka satu kali dalam setahun untuk dikirim ke Jepang dan Korea.
“Pembukaan biasanya dilakukan pada Akhir Februari hingga awal Maret, sekarang sudah tutup, tapi kalau mau ikut ya dipersiapkan keperluannya terutama bahasa,” pungkas Anna.
Untuk program ke Jepang, Anna menuturkan jika hanya dibukan khusus untuk bidang keperawatan. Sedangkan untuk Korea banyak dibukan di bidang manufaktur.
“Kalau ke Jepang minimal lulusan D3 Keperawatan, kalau ke Korea minimal tamat SMA,” jelas Anna.
Menurut Anna, cukup banyak masyarakat yang berminat mendaftar sebagai TKI. Hal ini terbukti dengan antusias masyarakat saat Job Expo yang diadakan di Hotel Mutiara Merdeka beberapa waktu lalu. “Kami kan tidak buka lowongan, sifatnya hanya informasi saja. Cukup banyak yang bertanya-tanya bahkan sampai ratusan,” ujarnya.
Anna berharap agar sistem pendidikan di Indonesia menambah Bahasa Jepang dan Korea menjadi salah satu mata pelajaran wajib di sekolah.(*2)