Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Mahasiswa Doktoral (S3) Unri Kuliah Lapangan ke Cagar Biosfer APP Sinar Mas

BUKIT BATU (RIAUPOS.CO) –  Sebanyak 30 orang civitas akademika dari Universitas Riau (Unri) melakukan Kuliah praktek lapangan ke PT Arara Abadi yang merupakan unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Sabtu (2/7). 
 
Kuliah lapangan itu terdiri dari 27 Mahasiswa Program Pascasarjana dari Program Ilmu Lingkungan dan 3 orang guru besar dan dosen pembimbing termasuk Rektor Universitas Riau Bpk Prof Dr Ir Aras Mulyadi, DEA.
 
Mahasiswa program Doktoral itu terihat bersemangat mengunjungi kawasan Cagar Biosfer (Biosphere Reserve) Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Kunjungan berlokasi di areal konsesi PT Sakatao Pratama Makmur (SPM) yang merupakan salah satu perusahaan mitra pemasok bahan baku kayu untuk APP Sinar Mas yang berlokasi di  Kecamatan Bandar Laksamana (Kecamatan Bukit batu) Kabupaten Bengkalis-Riau.
 
Kedatangan rombongan yang dipimpin langsung Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA yang juga sekaligus salah satu dosen pembimbing mahasiswa Program Doktoral Ilmu Lingkungan Unri disambut oleh Kepala Distrik PT  Sakato Pratama Makmur (SPM) Humus Joko Irwandono bersama staff dan jajaran didampingi Public Relations dari PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Nurul Huda, Forest Sustainability & Healt, Safety Environment (FS& HSE) PT AA-APP Sinar Mas Head, Syarif Hidayat bertempat di meeting room PT SPM. Ini dilakukan untuk mendapatkan pemaparan seputar keberadaan perusahaan dan pengelolaan cagar-cagar biosfir yang mana kehadirannya satu-satunya di Indonesia cagar biosfer yang pertama diinisiasi oleh private sector (perusahaan) yaitu dari APP Sinar Mas.
 
Joko dalam paparannya menyampaikan berharap kehadiran mahasiswa S3 universitas Riau  ini hendaknya dapat melihat langsung kondisi di lapangan. Di mana selama ini perusahaan sebagai pemasok bahan baku kayu yang merupakan mitra dari APP Sinar Mas dalam berusaha dalam bidang hutan tanaman industri (HTI) tetap berkomitmen menjaga dan memelihara lingkungan di sekitar distrik perusahaan.
 
Selain itu dalam menangani kasus kebakaran lahan pihak perusahan tetap menjaga lokasi dari pembakaran lahan dari pihak-pihak yang secara sengaja ataupun lalai. 
 
“Sehingga menimbulkan kebakaran dan termasuk melakukan langkah-langkah menjaga cadangan air yang ada di Giam Siak Kecil ini dengan mengalokasikan 72.255 areal hutan produksi perusahaan yang tidak ditanami HTI (full hutan alam) sebagai zona inti cagar biosfer dari total areal inti  cagar biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu 178.722 Ha,” tutur Joko.
 
Sementara itu Aras Mulyadi dalam sambutannya mengatakan, 27 mahasiswa dan tiga guru besar profesor dosen pembimbing ini yang turun ke lapangan merupakan dosen yang mengajar di program S3 doktor Ilmu Lingkungan Unversitas Riau. Di mana untuk pengembangan S3  Ilmu lingkungan itu ciri khasnya yaitu untuk melihat wetland (lahan basah) ekosistem, dan mahasiswa yang masuk Ilmu Lingkungan ini beragam, ada dari kelompok eksakta, biologi, fisika, kimia dan dari ilmu lingkungan itu sendiri, ada perikanan, ada kehutanan, dan lain-lain, ada juga dari sosial, hukum, ekonomi, dan juga pendidikan. 
 
Selain itu mmahasiswa yang mengambil mata ajaran pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan ekosistem lahan gambut dan keanekaragaman hayati di cagar biosfir ini. 
 
“Tujuan praktek lapangan ini yakni memperkenalkan subjek yang berkaitan mata ajaran mahasiswa  dan melihat prespektif pengelolaan lingkungan lahan gambut dan keanekaragamana ekosistem yang telah dilakukan stakeholder," ungkapnya.
 
Dikatakannya, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ini ada pada tiga mata topik ajaran dan disusun berbagai ekosistem yang ada. Serta merupakan lokasi yang tepat bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana pengelolaan sumber daya alam dalam pengelolaannya.
 
"Kami harapkan mahasiswa dari berbagai kelembagaan di antaranya pemerintahan, dewan, hukum, kehutanan, sosial, pendidikan fisika, biologi, ekologi yang melakukan kunjungan ke lapangan ini dapat menambah wawasan dan mengetahui persis dalam pengelolaan cagar biosfir yang sudah ditetapkan pemerintah. Bahkan dapat berperan mengambil kebijakan dalam persoalan lingkungan,” sambungnya. 
 
“Kami atas nama Program Ilmu Lingkungan khususnya dari Universitas Riau mengucapkan ribuan terima kasih kepada PT Arara Abadi yang telah menerima kami untuk melihat dan mempelajari best praktis yang telah dilakukan  oleh perusahaan dalam mengelola lingkungan yang tidak hanya lingkungan geofisik. Tapi juga lingkungan sosial, ekonomi, masyarakat dan juga tentu hukum. Kami melihat ada harmonisasi antara Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu dengan stakeholder yang ada,” papar Aras. 
 
Sementara itu Humas PT Arara Abadi- APP Sinar Mas Nurul Huda mengatakan, kunjungan dan kuliah praktek lapangan ini mempunyai nilai yang sangat berarti dan sangat bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi dunia perguruan tinggi di Riau. “Khususnya bagi perguruan tinggi Universitas Riau yang sama-sama sangat kita banggakan. Karena kegiatan ini memadukan konsep teori dengan implementasi di lapangan bagi rekan-rekan mahasiswa Program Doktoral (S3) Ilmu Lingkungan dengan melakukan praktek lapangan untuk melihat secara langsung pengelolaan kawasan inti Cagar Biosfer GSK-BB di kawasan hutan produksi perusahaan. Yaitu tentang ekosistem dan keaneragaman hayatinya, ekologi ekosistim lahan basah serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungannya,” imbuh Nurul. 
 
Selain itu perusahaan juga berkomitmen mendukung program dan kegiatan-kegiatan perguruan tinggi di Riau untuk kegiatan praktek lapangan maupun untuk penelitian pada kawasan cagar biosfer. Mengingat salah satu bagian dari fungsi cagar biosfer adalah mendukung penelitian dan pendidikan.
 
Cagar biosfer adalah suatu konsep yang mendasari pendekatannya secara holistik pada pengelolaan lanskap, memperhatikan persoalan nyata di lapangan dan mengajak semua pemangku kepentingan untuk memahami dan memecahkan persoalan secara bersama.(rio/c)
Baca Juga:  Kondisi Haiti Tak Menentu Setelah Pembunuhan Presiden Jovenel Moise 
BUKIT BATU (RIAUPOS.CO) –  Sebanyak 30 orang civitas akademika dari Universitas Riau (Unri) melakukan Kuliah praktek lapangan ke PT Arara Abadi yang merupakan unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Sabtu (2/7). 
 
Kuliah lapangan itu terdiri dari 27 Mahasiswa Program Pascasarjana dari Program Ilmu Lingkungan dan 3 orang guru besar dan dosen pembimbing termasuk Rektor Universitas Riau Bpk Prof Dr Ir Aras Mulyadi, DEA.
 
Mahasiswa program Doktoral itu terihat bersemangat mengunjungi kawasan Cagar Biosfer (Biosphere Reserve) Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Kunjungan berlokasi di areal konsesi PT Sakatao Pratama Makmur (SPM) yang merupakan salah satu perusahaan mitra pemasok bahan baku kayu untuk APP Sinar Mas yang berlokasi di  Kecamatan Bandar Laksamana (Kecamatan Bukit batu) Kabupaten Bengkalis-Riau.
 
Kedatangan rombongan yang dipimpin langsung Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA yang juga sekaligus salah satu dosen pembimbing mahasiswa Program Doktoral Ilmu Lingkungan Unri disambut oleh Kepala Distrik PT  Sakato Pratama Makmur (SPM) Humus Joko Irwandono bersama staff dan jajaran didampingi Public Relations dari PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Nurul Huda, Forest Sustainability & Healt, Safety Environment (FS& HSE) PT AA-APP Sinar Mas Head, Syarif Hidayat bertempat di meeting room PT SPM. Ini dilakukan untuk mendapatkan pemaparan seputar keberadaan perusahaan dan pengelolaan cagar-cagar biosfir yang mana kehadirannya satu-satunya di Indonesia cagar biosfer yang pertama diinisiasi oleh private sector (perusahaan) yaitu dari APP Sinar Mas.
 
Joko dalam paparannya menyampaikan berharap kehadiran mahasiswa S3 universitas Riau  ini hendaknya dapat melihat langsung kondisi di lapangan. Di mana selama ini perusahaan sebagai pemasok bahan baku kayu yang merupakan mitra dari APP Sinar Mas dalam berusaha dalam bidang hutan tanaman industri (HTI) tetap berkomitmen menjaga dan memelihara lingkungan di sekitar distrik perusahaan.
 
Selain itu dalam menangani kasus kebakaran lahan pihak perusahan tetap menjaga lokasi dari pembakaran lahan dari pihak-pihak yang secara sengaja ataupun lalai. 
 
“Sehingga menimbulkan kebakaran dan termasuk melakukan langkah-langkah menjaga cadangan air yang ada di Giam Siak Kecil ini dengan mengalokasikan 72.255 areal hutan produksi perusahaan yang tidak ditanami HTI (full hutan alam) sebagai zona inti cagar biosfer dari total areal inti  cagar biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu 178.722 Ha,” tutur Joko.
 
Sementara itu Aras Mulyadi dalam sambutannya mengatakan, 27 mahasiswa dan tiga guru besar profesor dosen pembimbing ini yang turun ke lapangan merupakan dosen yang mengajar di program S3 doktor Ilmu Lingkungan Unversitas Riau. Di mana untuk pengembangan S3  Ilmu lingkungan itu ciri khasnya yaitu untuk melihat wetland (lahan basah) ekosistem, dan mahasiswa yang masuk Ilmu Lingkungan ini beragam, ada dari kelompok eksakta, biologi, fisika, kimia dan dari ilmu lingkungan itu sendiri, ada perikanan, ada kehutanan, dan lain-lain, ada juga dari sosial, hukum, ekonomi, dan juga pendidikan. 
 
Selain itu mmahasiswa yang mengambil mata ajaran pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan ekosistem lahan gambut dan keanekaragaman hayati di cagar biosfir ini. 
 
“Tujuan praktek lapangan ini yakni memperkenalkan subjek yang berkaitan mata ajaran mahasiswa  dan melihat prespektif pengelolaan lingkungan lahan gambut dan keanekaragamana ekosistem yang telah dilakukan stakeholder," ungkapnya.
 
Dikatakannya, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ini ada pada tiga mata topik ajaran dan disusun berbagai ekosistem yang ada. Serta merupakan lokasi yang tepat bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana pengelolaan sumber daya alam dalam pengelolaannya.
 
"Kami harapkan mahasiswa dari berbagai kelembagaan di antaranya pemerintahan, dewan, hukum, kehutanan, sosial, pendidikan fisika, biologi, ekologi yang melakukan kunjungan ke lapangan ini dapat menambah wawasan dan mengetahui persis dalam pengelolaan cagar biosfir yang sudah ditetapkan pemerintah. Bahkan dapat berperan mengambil kebijakan dalam persoalan lingkungan,” sambungnya. 
 
“Kami atas nama Program Ilmu Lingkungan khususnya dari Universitas Riau mengucapkan ribuan terima kasih kepada PT Arara Abadi yang telah menerima kami untuk melihat dan mempelajari best praktis yang telah dilakukan  oleh perusahaan dalam mengelola lingkungan yang tidak hanya lingkungan geofisik. Tapi juga lingkungan sosial, ekonomi, masyarakat dan juga tentu hukum. Kami melihat ada harmonisasi antara Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu dengan stakeholder yang ada,” papar Aras. 
 
Sementara itu Humas PT Arara Abadi- APP Sinar Mas Nurul Huda mengatakan, kunjungan dan kuliah praktek lapangan ini mempunyai nilai yang sangat berarti dan sangat bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi dunia perguruan tinggi di Riau. “Khususnya bagi perguruan tinggi Universitas Riau yang sama-sama sangat kita banggakan. Karena kegiatan ini memadukan konsep teori dengan implementasi di lapangan bagi rekan-rekan mahasiswa Program Doktoral (S3) Ilmu Lingkungan dengan melakukan praktek lapangan untuk melihat secara langsung pengelolaan kawasan inti Cagar Biosfer GSK-BB di kawasan hutan produksi perusahaan. Yaitu tentang ekosistem dan keaneragaman hayatinya, ekologi ekosistim lahan basah serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungannya,” imbuh Nurul. 
 
Selain itu perusahaan juga berkomitmen mendukung program dan kegiatan-kegiatan perguruan tinggi di Riau untuk kegiatan praktek lapangan maupun untuk penelitian pada kawasan cagar biosfer. Mengingat salah satu bagian dari fungsi cagar biosfer adalah mendukung penelitian dan pendidikan.
 
Cagar biosfer adalah suatu konsep yang mendasari pendekatannya secara holistik pada pengelolaan lanskap, memperhatikan persoalan nyata di lapangan dan mengajak semua pemangku kepentingan untuk memahami dan memecahkan persoalan secara bersama.(rio/c)
Baca Juga:  Tiket.com Hadirkan Promo Tiket Destinasi Domestik dan Internasional
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari