JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepergian Tjahjo Kumolo mengakibatkan formasi di Kabinet Indonesia Bersatu tidak lengkap. Jabatan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Men PAN-RB) hingga kini dirangkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera menuturkan, kepergian Tjahjo membawa duka yang mendalam. Termasuk bagi Komisi II DPR sebagai mitra kerja. ”Pak Tjahjo itu pribadi yang sederhana dan fokus dalam bekerja,” ujarnya kemarin (2/7).
Dia berharap jabatan Men PAN-RB definitif yang ditinggalkan Tjahjo tidak dibiarkan lama-lama kosong. Hal itu penting untuk memastikan kerja kementerian tidak terganggu. Sebab, ada sejumlah agenda strategis di bidang reformasi birokrasi yang harus terus berjalan.
Politisi PKS itu berharap nama pengganti Tjahjo sudah didapatkan maksimal dalam sebulan ke depan. ”Tapi, jangan lebih dari satu bulan,” tegasnya. Terkait dengan penggantinya, Mardani menyebut itu hak presiden. Dia juga berpesan kepada jajaran Kemen PAN-RB yang sekarang bertugas untuk bekerja memajukan diri, menjaga, mengawal, dan mengorkestrasi para ASN agar melayani dengan profesional.
Sebagaimana diketahui, Tjahjo Kumolo merupakan anggota kabinet dari jatah PDIP sebagai pengusung utama Presiden Jokowi. Mengacu pada kebiasaan, pengganti Tjahjo berpotensi berasal dari PDIP. Disinggung soal itu, politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno belum bisa berbicara banyak. Sebab, partainya sedang berkabung. Namun, Hendrawan menyatakan, keputusan terkait dengan siapa kader yang akan diusulkan merupakan hak prerogatif Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. ”Jadi, saya tidak tahu. Itu ranah Ketum,” kata dia.
PDIP menetapkan sepekan ke depan sebagai hari dukacita. Dalam kurun waktu itu pula, seluruh kantor PDIP di seluruh Indonesia akan mengibarkan bendera setengah tiang. Sejak Tjahjo menjalani perawatan, posisi Men PAN-RB dijabat secara ad interim oleh Mahfud MD. Status itu berlanjut hingga Tjahjo berpulang.(far/c14/oni/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepergian Tjahjo Kumolo mengakibatkan formasi di Kabinet Indonesia Bersatu tidak lengkap. Jabatan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Men PAN-RB) hingga kini dirangkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera menuturkan, kepergian Tjahjo membawa duka yang mendalam. Termasuk bagi Komisi II DPR sebagai mitra kerja. ”Pak Tjahjo itu pribadi yang sederhana dan fokus dalam bekerja,” ujarnya kemarin (2/7).
- Advertisement -
Dia berharap jabatan Men PAN-RB definitif yang ditinggalkan Tjahjo tidak dibiarkan lama-lama kosong. Hal itu penting untuk memastikan kerja kementerian tidak terganggu. Sebab, ada sejumlah agenda strategis di bidang reformasi birokrasi yang harus terus berjalan.
Politisi PKS itu berharap nama pengganti Tjahjo sudah didapatkan maksimal dalam sebulan ke depan. ”Tapi, jangan lebih dari satu bulan,” tegasnya. Terkait dengan penggantinya, Mardani menyebut itu hak presiden. Dia juga berpesan kepada jajaran Kemen PAN-RB yang sekarang bertugas untuk bekerja memajukan diri, menjaga, mengawal, dan mengorkestrasi para ASN agar melayani dengan profesional.
- Advertisement -
Sebagaimana diketahui, Tjahjo Kumolo merupakan anggota kabinet dari jatah PDIP sebagai pengusung utama Presiden Jokowi. Mengacu pada kebiasaan, pengganti Tjahjo berpotensi berasal dari PDIP. Disinggung soal itu, politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno belum bisa berbicara banyak. Sebab, partainya sedang berkabung. Namun, Hendrawan menyatakan, keputusan terkait dengan siapa kader yang akan diusulkan merupakan hak prerogatif Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. ”Jadi, saya tidak tahu. Itu ranah Ketum,” kata dia.
PDIP menetapkan sepekan ke depan sebagai hari dukacita. Dalam kurun waktu itu pula, seluruh kantor PDIP di seluruh Indonesia akan mengibarkan bendera setengah tiang. Sejak Tjahjo menjalani perawatan, posisi Men PAN-RB dijabat secara ad interim oleh Mahfud MD. Status itu berlanjut hingga Tjahjo berpulang.(far/c14/oni/jpg)