Alhamdulillah, Ramadan bulan yang penuh berkah, penuh ampunan Allah SWT dan rahmat-Nya. Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Ada yang menarik dari kehidupan semut dan dapat kita ambil hikmah dari kehidupannya, hewan yang kecil tapi mempunyai nyali dan semangat yang tinggi dalam mengarungi kehidupan di masa yang akan datang.
Cerita menarik ini mengenai semut ini pernah diceritakan ketika Nabi Daud dan anaknya (Nabi Sulaiman) sedang berjalan dan duduk di bawah pohon yang rindang. Anak Nabi Daud melihat semut yang sedang membawa daun lalu dimasukkan ke dalam sarangnya dan bertanya, “Untuk apa daun-daun tersebut dibawa oleh semut?” Ini dijawab oleh Nabi Daud, “Semut mengumpulkan daun untuk persediaan makanan.”
Dari jawaban Nabi Daud tersebut, kita dapat memetik pelajaran bahwa yang dapat mengatur perekonomian hidup adalah hanya diri kita sendiri, agar nantinya ketika di masa sulit masih mempunyai tabungan. Semut yang kecil saja sanggup mengangkat beban yang begitu besar, bahkan lebih besar dari badan semut itu sendiri. Semut mengumpulkan makanannya hingga nanti musim panceklik tiba, mereka bekerja tidak pernah lelah, tidak ada satu pun dari mereka yang diam dan bersantai, semut bekerja mengangkat makanan dengan tanpa ada yang mengawasi.
Dari kisah semut tersebut, ada beberapa hal yang dapat kita petik. Yang dapat kita jadikan renungan dalam menyambut bulan Ramadhan 1443 Hijriah tahun ini. Semut yang kecil dapat mengangkat beban yang jauh lebih besar dari badannya, semut yang kita lihat kecil tersebut ternyata mempunyai kekuatan yang besar.
Tapi, sayangnya banyak manusia yang mengeluh ketika mengangkat beban sedikit saja, begitu banyak insan manusia yang mendapatkan ujian hidup dan selalu mengeluh serta protes kepada Allah SWT. Sedianya bagi manusia-manusia yang mempunyai iman yang kuat kepada Allah SWT pasti akan selalu ikhlas dan berusaha dengan maksimal dalam mengahadapi berbagai cobaan yang datang menerpa.
Pelajaran berikutnya yang dapat kita petik adalah, semut mempunyai sifat tolong-menolong. Beberapa semut yang membawa makanan yang terlalu berat akan dibantu semut lainnya. Mereka akan mengangkat bersama-sama ke dalam sarang mereka. Dalam kehidupan sehari-hari apakah kita sudah membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung? Salah satunya adalah dengan menyalurkan pemberian ke wadah yang tepat. Atau malah berpura-pura tidak melihat dan membiarkan saudara-saudara kita dalam kesulitan?
Sesungguhnya kita diciptakan bukan untuk hidup dalam kesendirian, kita selau diingatkan untuk dapat saling tolong menolong. Keutamaan tolong menolong juga disebutkan pada Firman Allah SWT “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al Maidah : 2)
Pelajaran ketiga yang dapat kita petik adalah kecermatan semut dalam melihat peluang, ketika ada makanan jatuh maka akan kita lihat betapa cepatnya semut datang berkerumun. Semut tidak akan meninggalkan kesempatan emas kapanpun kesempatan itu datang.
Kita manusia tentunya harus dapat meniru sifat semut yang tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh di depan mata, ada banyak orang mundur ketika melihat yang terbentang membutuhkan pengorbanan, dan akibatnya mereka melewatkan peluang yang diberikan oleh Allah SWT, kesempatan untuk mendapatkan rahmat dan maghfiroh dari Allah di bulan puasa ini jangan disia-siakan, mari kita lakukan semaksimal mungkin untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita tidak kehilangan kesempatan dari keistimewaan bulan Ramadan ini.
Mari kita sambut bulan suci Ramadan ini dengan penuh kebahagiaan dan mengharapkan pahala yang berlimpah, mari tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan, serta melengkapi vaksinasi agar terhindar dari penyakit yang tidak kita inginkan. Semoga segala niat baik dan ikhtiar kita selalu diridhoi oleh Allah SWT. Aamiin yaa rabbal alaamiin.***