Senin, 23 Juni 2025

Erick Petakan Sektor BUMN yang Terdampak Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menyampaikan, penyebaran virus corona (Covid-19) memberikan dampak buruk terhadap hampir seluruh sektor usaha. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya tengah memetakan sejumlah sektor yang terdampak serius wabah ini.

Menurutnya, sektor perbankan adalah salah satu yang terpukul hebat. Pasalnya kebijakan pemerintah untuk merelaksasi kredit tentu berpotensi meningkatkan rasio kredit macet.

"Pasti ada peningkatan (Non Performing Loan) NPL di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," ujarnya dalam video conference, Jumat (4/3).

Selain sektor perbankan, sektor energi pun terdampak. Keuangan Pertamina dan PLN diperkirakan terganggu, apalagi surat utang yang dikeluarkan dalam bentuk dolar AS cukup banyak.

Baca Juga:  Krisdayanti Sebut Amora Akan Dapat Penghargaan

Selanjutnya, sektor yang berkaitan dengan pariwisata antara lain Angkasa Pura, Pelindo, Garuda Indonesia, KAI, ASDP, dan Pelni juga terdampak. Ini diakibatkan sepinya permintaan jasa transportasi.

Apalagi, Garuda Indonesia punya utang jatuh tempo yang besar USD 500 juta. Erick menambahkan, sektor pangan dan konstruksi juga mengalami tekanan pada utang jangka pendek, dan ini akan mempengaruhi kinerja Himbara.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menyampaikan, penyebaran virus corona (Covid-19) memberikan dampak buruk terhadap hampir seluruh sektor usaha. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya tengah memetakan sejumlah sektor yang terdampak serius wabah ini.

Menurutnya, sektor perbankan adalah salah satu yang terpukul hebat. Pasalnya kebijakan pemerintah untuk merelaksasi kredit tentu berpotensi meningkatkan rasio kredit macet.

"Pasti ada peningkatan (Non Performing Loan) NPL di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," ujarnya dalam video conference, Jumat (4/3).

Selain sektor perbankan, sektor energi pun terdampak. Keuangan Pertamina dan PLN diperkirakan terganggu, apalagi surat utang yang dikeluarkan dalam bentuk dolar AS cukup banyak.

Baca Juga:  Penyanyi Legendaris Minang Elly Kasim Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun

Selanjutnya, sektor yang berkaitan dengan pariwisata antara lain Angkasa Pura, Pelindo, Garuda Indonesia, KAI, ASDP, dan Pelni juga terdampak. Ini diakibatkan sepinya permintaan jasa transportasi.

- Advertisement -

Apalagi, Garuda Indonesia punya utang jatuh tempo yang besar USD 500 juta. Erick menambahkan, sektor pangan dan konstruksi juga mengalami tekanan pada utang jangka pendek, dan ini akan mempengaruhi kinerja Himbara.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

- Advertisement -

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menyampaikan, penyebaran virus corona (Covid-19) memberikan dampak buruk terhadap hampir seluruh sektor usaha. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya tengah memetakan sejumlah sektor yang terdampak serius wabah ini.

Menurutnya, sektor perbankan adalah salah satu yang terpukul hebat. Pasalnya kebijakan pemerintah untuk merelaksasi kredit tentu berpotensi meningkatkan rasio kredit macet.

"Pasti ada peningkatan (Non Performing Loan) NPL di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," ujarnya dalam video conference, Jumat (4/3).

Selain sektor perbankan, sektor energi pun terdampak. Keuangan Pertamina dan PLN diperkirakan terganggu, apalagi surat utang yang dikeluarkan dalam bentuk dolar AS cukup banyak.

Baca Juga:  Setidaknya Jokowi sudah Jujur, Selama Ini di Bawah Tekanan

Selanjutnya, sektor yang berkaitan dengan pariwisata antara lain Angkasa Pura, Pelindo, Garuda Indonesia, KAI, ASDP, dan Pelni juga terdampak. Ini diakibatkan sepinya permintaan jasa transportasi.

Apalagi, Garuda Indonesia punya utang jatuh tempo yang besar USD 500 juta. Erick menambahkan, sektor pangan dan konstruksi juga mengalami tekanan pada utang jangka pendek, dan ini akan mempengaruhi kinerja Himbara.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari