Jumat, 20 September 2024

Cuaca Makin Panas, Jamaah Diimbau Jaga Kondisi

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Panasnya cuaca di Makkah memakan korban jamaah Indonesia. Jamaah asal Mojokerto yang tergabung dalam kloter SUB-63 (embarkasi Surabaya) meninggal dunia setelah pingsan di puncak Jabal Rahmah, Rabu (31/7). Kepala Daerah Kerja mengingatkan jamaah mengurangi aktivitas di luar hotel, Kamis (1/8).

Jamaah yang meninggal dunia setelah berkunjung ke Jabal Rahmah adalah Siti Aminah Takrip Abu. Jamaah 69 tahun sempat digendong personel Media Center Haji (MCH) 2019 menuruni Jabal Rahmah yang berbatu. Anggota MCH Fajar Hernanto menuturkan ada jamaah yang juga dokter memberikan pertolongan pertama. Caranya dengan pompa jantung serta napas buatan. Ibu tersebut sempat bernapas, tetapi kembali tidak sadarkan diri.

Setelah sampai di bawah, jamaah tadi langsung dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Karena kondisinya dinilai kritis, jamaah itu langsung dibawa ke RS Arab Saudi. Penanggung Jawab Medis KKHI Makkah dr Meity Ardiana menuturkan jamaah atas nama Siti Aminah dinyatakan meniinggal di RS Arab Saudi.

Baca Juga:  Cakar Harimau di Pohon Tidak Surutkan Spirit Juang hingga Puncak Kerinci

Meity menuturkan jamaah berusia lanjut itu diduga mengalami kelelahan dan dehidrasi. Kelelahan karena mendaki bukit Jabal Rahmah di Arafah. Kemudian dehidrasi karena cuaca yang sangat panas.  "Kondisinya apnea (gagal napas, red). Napas tersengal. Istrik jantungnya masih terdeteksi, tapi nadinya tidak ada. Pasien tidak tertolong dan meninggal di RSAS An Nur," jelasnya.

- Advertisement -

Ziarah ke Jabal Rahmah bukan bagian dari proses ibadah haji. Suhu saat kejadian yang menimpa Siti Aminah mencapai 40 derajat celcius. Meskipun bukan bagian dari proses ibadah haji, banyak jamaah Indonesia yang berkunjung bersama kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) ke tempat bertemunya Nabi Adam dengan Siti Hawa itu.

Data dari sistem jamaah haji di Arab Saudi Kementerian Agama (Kemenag) sampai kemarin pukul 17.00 WIB menyebutkan jumlah jamaah meninggal berjumlah 46 orang. Sementara itu jamaah yang sudah tiba di Makkah mencapai 184.730 orang. Embarkasi Bekasi (JKS) menjadi embarkasi yang terbanyak jamaahnya di Makkah dengan jumlah 33.762 orang. Disusul embarkasi Surabaya (SUB) dengan jumlah jamaah 33.131 orang. Lebih lanjut Subhan menjelaskan saat ini cuaca di Makkah masih cukup panas.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tidak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal di Rokan Hulu

"Kami berharap jamaah dapat bijak mengukur aktivitas di luar ruangan,"katanya.

Bagi jamaah yang merasa kesehatannya lemah, sebaiknya jangan melakukan aktivitas di bawah paparan matahari langsung. Dia juga mengatakan jamaah untuk mencukupi nutrisi jelang puncak haji. "Hemat tenaga. Sementara jangan lakukan umrah sunah berluang, ziarah, dan sebagainya," katanya. Jamaah juga diminta untuk menjaga pola istirahat dan makan.

Subhan menegaskan puncak haji adalah wukuf di Padang Arafah. Hingga kemarin sore pemerintah Arab Saudi belum menetapkan hasil isbat sebagai patokan penyelenggaraan wukuf di padang Arafah. Biasanya hasil sidang isbat diumumkan setelah salat maghrib atau pukul 20.00 waktu Arab Saudi atau 24.00 WIB.(jpg)

Editor: Arif Oktafian

 

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Panasnya cuaca di Makkah memakan korban jamaah Indonesia. Jamaah asal Mojokerto yang tergabung dalam kloter SUB-63 (embarkasi Surabaya) meninggal dunia setelah pingsan di puncak Jabal Rahmah, Rabu (31/7). Kepala Daerah Kerja mengingatkan jamaah mengurangi aktivitas di luar hotel, Kamis (1/8).

Jamaah yang meninggal dunia setelah berkunjung ke Jabal Rahmah adalah Siti Aminah Takrip Abu. Jamaah 69 tahun sempat digendong personel Media Center Haji (MCH) 2019 menuruni Jabal Rahmah yang berbatu. Anggota MCH Fajar Hernanto menuturkan ada jamaah yang juga dokter memberikan pertolongan pertama. Caranya dengan pompa jantung serta napas buatan. Ibu tersebut sempat bernapas, tetapi kembali tidak sadarkan diri.

Setelah sampai di bawah, jamaah tadi langsung dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Karena kondisinya dinilai kritis, jamaah itu langsung dibawa ke RS Arab Saudi. Penanggung Jawab Medis KKHI Makkah dr Meity Ardiana menuturkan jamaah atas nama Siti Aminah dinyatakan meniinggal di RS Arab Saudi.

Baca Juga:  Cakar Harimau di Pohon Tidak Surutkan Spirit Juang hingga Puncak Kerinci

Meity menuturkan jamaah berusia lanjut itu diduga mengalami kelelahan dan dehidrasi. Kelelahan karena mendaki bukit Jabal Rahmah di Arafah. Kemudian dehidrasi karena cuaca yang sangat panas.  "Kondisinya apnea (gagal napas, red). Napas tersengal. Istrik jantungnya masih terdeteksi, tapi nadinya tidak ada. Pasien tidak tertolong dan meninggal di RSAS An Nur," jelasnya.

Ziarah ke Jabal Rahmah bukan bagian dari proses ibadah haji. Suhu saat kejadian yang menimpa Siti Aminah mencapai 40 derajat celcius. Meskipun bukan bagian dari proses ibadah haji, banyak jamaah Indonesia yang berkunjung bersama kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) ke tempat bertemunya Nabi Adam dengan Siti Hawa itu.

Data dari sistem jamaah haji di Arab Saudi Kementerian Agama (Kemenag) sampai kemarin pukul 17.00 WIB menyebutkan jumlah jamaah meninggal berjumlah 46 orang. Sementara itu jamaah yang sudah tiba di Makkah mencapai 184.730 orang. Embarkasi Bekasi (JKS) menjadi embarkasi yang terbanyak jamaahnya di Makkah dengan jumlah 33.762 orang. Disusul embarkasi Surabaya (SUB) dengan jumlah jamaah 33.131 orang. Lebih lanjut Subhan menjelaskan saat ini cuaca di Makkah masih cukup panas.

Baca Juga:  JCH Diwajibkan Vaksinasi Covid-19 Lengkap

"Kami berharap jamaah dapat bijak mengukur aktivitas di luar ruangan,"katanya.

Bagi jamaah yang merasa kesehatannya lemah, sebaiknya jangan melakukan aktivitas di bawah paparan matahari langsung. Dia juga mengatakan jamaah untuk mencukupi nutrisi jelang puncak haji. "Hemat tenaga. Sementara jangan lakukan umrah sunah berluang, ziarah, dan sebagainya," katanya. Jamaah juga diminta untuk menjaga pola istirahat dan makan.

Subhan menegaskan puncak haji adalah wukuf di Padang Arafah. Hingga kemarin sore pemerintah Arab Saudi belum menetapkan hasil isbat sebagai patokan penyelenggaraan wukuf di padang Arafah. Biasanya hasil sidang isbat diumumkan setelah salat maghrib atau pukul 20.00 waktu Arab Saudi atau 24.00 WIB.(jpg)

Editor: Arif Oktafian

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari