Korban Akan Melamar Kekasih 25 Agustus

PEKANBARU (Riaupos.co) – Hari yang telah ditunggu-tunggu Irma Sanita itu tinggal 24 hari. Pada 25 Agustus mendatang, gadis 21 tahun itu melangsungkan pertunangan dengan tambatan hatinya, Nanda Saputra.
Tapi, malang tak dapat ditolak. Nanda jadi satu di antara empat korban tewas saat truk bermuatan tanah merah menimpa minibus Daihatsu Sigra yang dioperasikan sebagai taksi online di Cibodas, Tangerang, Banten, kemarin (1/8) sekitar pukul 05.30 WIB.
Keempat korban tewas itu adalah sopir dan tiga penumpang. Ketiga penumpang tersebut masih satu keluarga asal Kelurahan Cibodasari, Cibodas, Tangerang. Mereka adalah Nanda, 24; Wandi, 22; dan Fatmawati, 40. Ketiga orang itu adalah kakak beradik. Korban tewas lainnya adalah Edi, sopir, 42, yang beralamat di Perumahan Cibodas Baru, Cibodas, Tangerang.
Beruntung, satu balita bernama Fatika Aisyah berusia 13 bulan yang merupakan anak Fatmawati berhasil diselamatkan petugas evakuasi. Fatika selamat lantaran berada di pangkuan ibunya. Dia menangis keras saat petugas menyelamatkannya.
“Saya kenalnya waktu masih di Padang, cuma dekat sama almarhum (Nanda, Red) saat berjualan di Pasar Kebon Besar, Batuceper,” kata Irma kepada Radar Banten dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di depan Kamar Mayat RSUD Kabupaten Tangerang kemarin.
Kecelakaan tersebut terjadi saat sekitar pukul 05.30 WIB ketika truk tanah melintas di Jalan Imam Bonjol dari arah Pelem Semi menuju Tangerang kehilangan kendali. Pada saat bersamaan, Sigra yang dikemudikan Edi melaju dari arah berlawanan.
Lantaran sopir truk tidak dapat mengendalikan, truk oleng dan menimpa minibus Sigra hingga hampir keseluruhan mobil ringsek. Muatan tanah merah yang dibawa truk tersebut tumpah ke jalan dan menutup mobil yang berisi lima penumpang itu.
“Truk melaju cukup kencang sebelum oleng dan menimpa Sigra yang melaju di sisi kanan truk,” kata Sendi, salah seorang warga sekitar lokasi kecelakaan.
Karena takut dihakimi massa, sopir sempat melarikan diri setelah kecelakaan. Tapi, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Abdul Karim mengatakan, sopir tersebut sudah ditangkap petugas.
Sementara itu, Astuti, petugas PMI Kota Tangerang, mengungkapkan, Aisyah, balita yang selamat dari maut, langsung dibawa ke klinik terdekat. Menurut Astuti, Aisyah mengalami trauma dan terus menangis. Dia dirawat seorang bidan. “Dari pemeriksaan luar tidak ada luka pada balita. Namun, tetap dibawa ke rumah sakit untuk mengetahui apakah ada luka dalam,” katanya.
Sedangkan untuk evakuasi empat korban tewas, petugas Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang menggunakan crane untuk mengangkat badan truk. “Setelah empat jam berjibaku badan truk berhasil diangkat. Empat orang yang ada di dalam mobil terjepit di antara atap dan dasar mobil,” tuturnya.
Astuti mengungkapkan, satu per satu korban dievakuasi petugas. Semuanya sudah dalam kondisi meninggal dunia. Pertama petugas mengeluarkan Fatmawati, lalu mengeluarkan Nanda dan Wandi. “Petugas kesulitan mengevakuasi sopir karena badan terjepit kemudi mobil. Sopir berhasil dievakuasi setelah petugas memotong atap mobi,” jelasnya.
Sementara itu, terhitung tiga tahun sudah Irma menjalin hubungan dengan Nanda. Mereka berjualan pakaian di Pasar Kebon Besar, Kecamatan Batuceper. Rumah toko yang ditempati keduanya bersebelahan. Dari sana keduanya mulai menjalin asmara.
Pasca-Idul Fitri lalu, Irma dan Nanda berencana untuk merajut kasih ke jenjang yang lebih serius dengan bertunangan. Dia dan keluarganya sudah sepakat dan menentukan tanggal lamaran keduanya. “Tunangannya tanggal 25 bulan ini (Agustus, Red), rencana menikahnya tahun depan,” lanjut perempuan yang memakai rok hitam itu.(jpg)
Editor: Edwir
 

PEKANBARU (Riaupos.co) – Hari yang telah ditunggu-tunggu Irma Sanita itu tinggal 24 hari. Pada 25 Agustus mendatang, gadis 21 tahun itu melangsungkan pertunangan dengan tambatan hatinya, Nanda Saputra.
Tapi, malang tak dapat ditolak. Nanda jadi satu di antara empat korban tewas saat truk bermuatan tanah merah menimpa minibus Daihatsu Sigra yang dioperasikan sebagai taksi online di Cibodas, Tangerang, Banten, kemarin (1/8) sekitar pukul 05.30 WIB.
Keempat korban tewas itu adalah sopir dan tiga penumpang. Ketiga penumpang tersebut masih satu keluarga asal Kelurahan Cibodasari, Cibodas, Tangerang. Mereka adalah Nanda, 24; Wandi, 22; dan Fatmawati, 40. Ketiga orang itu adalah kakak beradik. Korban tewas lainnya adalah Edi, sopir, 42, yang beralamat di Perumahan Cibodas Baru, Cibodas, Tangerang.
Beruntung, satu balita bernama Fatika Aisyah berusia 13 bulan yang merupakan anak Fatmawati berhasil diselamatkan petugas evakuasi. Fatika selamat lantaran berada di pangkuan ibunya. Dia menangis keras saat petugas menyelamatkannya.
“Saya kenalnya waktu masih di Padang, cuma dekat sama almarhum (Nanda, Red) saat berjualan di Pasar Kebon Besar, Batuceper,” kata Irma kepada Radar Banten dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di depan Kamar Mayat RSUD Kabupaten Tangerang kemarin.
Kecelakaan tersebut terjadi saat sekitar pukul 05.30 WIB ketika truk tanah melintas di Jalan Imam Bonjol dari arah Pelem Semi menuju Tangerang kehilangan kendali. Pada saat bersamaan, Sigra yang dikemudikan Edi melaju dari arah berlawanan.
Lantaran sopir truk tidak dapat mengendalikan, truk oleng dan menimpa minibus Sigra hingga hampir keseluruhan mobil ringsek. Muatan tanah merah yang dibawa truk tersebut tumpah ke jalan dan menutup mobil yang berisi lima penumpang itu.
“Truk melaju cukup kencang sebelum oleng dan menimpa Sigra yang melaju di sisi kanan truk,” kata Sendi, salah seorang warga sekitar lokasi kecelakaan.
Karena takut dihakimi massa, sopir sempat melarikan diri setelah kecelakaan. Tapi, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Abdul Karim mengatakan, sopir tersebut sudah ditangkap petugas.
Sementara itu, Astuti, petugas PMI Kota Tangerang, mengungkapkan, Aisyah, balita yang selamat dari maut, langsung dibawa ke klinik terdekat. Menurut Astuti, Aisyah mengalami trauma dan terus menangis. Dia dirawat seorang bidan. “Dari pemeriksaan luar tidak ada luka pada balita. Namun, tetap dibawa ke rumah sakit untuk mengetahui apakah ada luka dalam,” katanya.
Sedangkan untuk evakuasi empat korban tewas, petugas Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang menggunakan crane untuk mengangkat badan truk. “Setelah empat jam berjibaku badan truk berhasil diangkat. Empat orang yang ada di dalam mobil terjepit di antara atap dan dasar mobil,” tuturnya.
Astuti mengungkapkan, satu per satu korban dievakuasi petugas. Semuanya sudah dalam kondisi meninggal dunia. Pertama petugas mengeluarkan Fatmawati, lalu mengeluarkan Nanda dan Wandi. “Petugas kesulitan mengevakuasi sopir karena badan terjepit kemudi mobil. Sopir berhasil dievakuasi setelah petugas memotong atap mobi,” jelasnya.
Sementara itu, terhitung tiga tahun sudah Irma menjalin hubungan dengan Nanda. Mereka berjualan pakaian di Pasar Kebon Besar, Kecamatan Batuceper. Rumah toko yang ditempati keduanya bersebelahan. Dari sana keduanya mulai menjalin asmara.
Pasca-Idul Fitri lalu, Irma dan Nanda berencana untuk merajut kasih ke jenjang yang lebih serius dengan bertunangan. Dia dan keluarganya sudah sepakat dan menentukan tanggal lamaran keduanya. “Tunangannya tanggal 25 bulan ini (Agustus, Red), rencana menikahnya tahun depan,” lanjut perempuan yang memakai rok hitam itu.(jpg)
Editor: Edwir
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya