Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pendidikan Nasional di Tengah Pandemi Covid-19, Pembelajaran Harus Tetap Jalan

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di tengah Pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak seluruh tenaga pengajar, pegiat pendidikan, para siswa dan masyarakat menyikapi makna dari tema yang diusung ‘Hari Pendidikan Nasional Belajar dari Covid-19’.

“Tema ‘Hardiknas Belajar dari Covid-19’ memberikan makna kepada bahwa untuk para siswa harus belajar dari apa yang dialami selama ini termasuk juga kita belajar bersama-sama dalam era pandemi COVID-19 ini,” kata Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad ‎di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5).

Sebagai upaya untuk menegakkan Kegiatan Belajar Bengajar (KBM) di tengah Pandemi COVID-19, Kemendikbud telah mengatur kebijakan melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan yang di dalamnya membahas empat hal.

Baca Juga:  Pangkat Pangeran Harry dan Meghan Markle Diturunkan oleh Kerajaan Inggris

Adapun yang pertama adalah pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak semua anak-anak dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur.

“Dalam hal ini yang paling penting adalah pembelajaran harus terjadi meski di rumah. Tanpa para guru harus memiliki target bahwa kurikulum harus tercapai. Bukan memindahkan sekolah di rumah, namun pilihlah materi-materi esensial yang perlu dilakukan oleh anak-anak di rumah,” ujarnya.

Kemudian yang kedua, tenaga pengajar atau guru harus memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing-masing, terutama pengertian tentang Covid-19, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

Baca Juga:  Menkeu Minta Kementerian "Spacing" Anggaran

Selanjutnya yang ketiga, pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak. “Jadi jangan disama-ratakan untuk semua anak, harus memperhatikan semua kondisi lingkungan anak-anak, termasuk akses terhadap internet,” katanya.

Keempat adalah bagi para tenaga pengajar atau guru, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tidak harus dinilai seperti biasanya di Sekolah, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi kepada anak-anak.

Hamid juga menjelaskan terdapat beberapa kelompok pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah selama pandemi Covid-19, yakni sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara penuh dan memanfaatkan berbagai platform pendidikan daring.

Sumber:JawaPos.com

Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di tengah Pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak seluruh tenaga pengajar, pegiat pendidikan, para siswa dan masyarakat menyikapi makna dari tema yang diusung ‘Hari Pendidikan Nasional Belajar dari Covid-19’.

“Tema ‘Hardiknas Belajar dari Covid-19’ memberikan makna kepada bahwa untuk para siswa harus belajar dari apa yang dialami selama ini termasuk juga kita belajar bersama-sama dalam era pandemi COVID-19 ini,” kata Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad ‎di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5).

- Advertisement -

Sebagai upaya untuk menegakkan Kegiatan Belajar Bengajar (KBM) di tengah Pandemi COVID-19, Kemendikbud telah mengatur kebijakan melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan yang di dalamnya membahas empat hal.

Baca Juga:  Teguhkan Perjuangan Berantas Kemiskinan dan Kebodohan

Adapun yang pertama adalah pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak semua anak-anak dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur.

- Advertisement -

“Dalam hal ini yang paling penting adalah pembelajaran harus terjadi meski di rumah. Tanpa para guru harus memiliki target bahwa kurikulum harus tercapai. Bukan memindahkan sekolah di rumah, namun pilihlah materi-materi esensial yang perlu dilakukan oleh anak-anak di rumah,” ujarnya.

Kemudian yang kedua, tenaga pengajar atau guru harus memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing-masing, terutama pengertian tentang Covid-19, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

Baca Juga:  Istri yang ’Berkicau’, Dandim Kendari dan 2 Prajurit TNI Dicopot

Selanjutnya yang ketiga, pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak. “Jadi jangan disama-ratakan untuk semua anak, harus memperhatikan semua kondisi lingkungan anak-anak, termasuk akses terhadap internet,” katanya.

Keempat adalah bagi para tenaga pengajar atau guru, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tidak harus dinilai seperti biasanya di Sekolah, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi kepada anak-anak.

Hamid juga menjelaskan terdapat beberapa kelompok pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah selama pandemi Covid-19, yakni sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara penuh dan memanfaatkan berbagai platform pendidikan daring.

Sumber:JawaPos.com

Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari