Rabu, 21 Agustus 2024

Mendagri Sebut Tsunami TI Tak Bisa Dihindari

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah pusat dan daerah harus bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebaik mungkin. Di era digital ini, semua elemen dituntut beradaptasi dengan cepat dan berinovasi untuk layanan publik di wilayahnya. Untuk itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta dalam membangun infrastruktur kota dengan konsep smart city. 
 
Hal ini disampaikan Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Bina Adwil Kemendagri) dalam acara Integrated Technology Event (ITE) Hybrid 2021 di Surabaya yang berlangsung pada 1-2 Desember.
 
Mendagri Tito Karnavian dalam pembukaan acara ini menuturkan bahwa acara ini merupakan wake up call bagi seluruh lapisan pemerintah guna memikirkan konsep smart city.
 
“Konsep smart city sudah berkembang di seluruh dunia. Ini didorong kemajuan teknologi, khususnya, TIK,” ujarnya di Surabaya, Rabu (1/12/2021) dalam keterangan resmi yang diterima.
 
Tito juga menegaskan bahwa ‘badai tsunami’ teknologi informasi kini sudah tidak bisa dihindari lagi. Makanya, ia meminta semua jajarannya untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang sudah kian maju.
 
“Kita harus memanfaatkan itu untuk mempermudah kehidupan kita. Muncullah konsep smart city, yakni penggunaan TIK untuk mengelola perkotaaan. Kota adalah pusat syaraf kegiatana ekonomi, politik, sosial, budata, dan lain-lainnya,” tutur Tito.
 
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA mengatakan, ITE Hybrid 2021 diadakan untuk meningkatkan partisipasi dan kolaborasi antara berbagai kementerian di pusat, pemda, BUMN, BUMD, ahli, masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur kota cerdas yang terpadu dan berkelanjutan.
 
“Ditjen Bina Adwil Kemendagri mendukung tranformasi digital melalui inovasi, kolaborasi, dan pemanfataan teknologi dalam memenuhi standar layanan perkotaaan,” jelasnya.
 
Safrizal mengungkapkan, Kemendagri juga ditunjuk sebagai National Representative Asean Smart City Network (NR ASCN). Dengan posisi ini, menurut Safrizal, pihaknya bersama pemda harus memberikan dukungan terhadap penunjukkan Indonesia sebagai Presidensi G 20 pada tahun 2022.
 
Salah satu agenda atau isu G20 adalah pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Untuk itu, ITE Hybrid 2021 menyelanggarakan forum-forum dengan tema terkait berkelanjutan hidup manusia, seperti Smart Monitoring System for Waste Management dan Smart Infrastructure.
 
“Topik terkait solusi infrastruktur cerdas melalui pendekatan data analisis, feedback, dan adaptasi diharapkan membuka peluang bagi pemda. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan industri nasional maupun internasional (mendorong) untuk berkolaborasi dan berdiskusi dalam mewujudkan kota cerdas yang layak huni dan meningkatkan kulitas hidup yang berkelanjutan,” pungkasnya.
 
Sumber: Jawapos.com
 
Editor : Erwan Sani
 
Baca Juga:  Hujan Lebat, Jamaah Tertahan di Masjid
SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah pusat dan daerah harus bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebaik mungkin. Di era digital ini, semua elemen dituntut beradaptasi dengan cepat dan berinovasi untuk layanan publik di wilayahnya. Untuk itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta dalam membangun infrastruktur kota dengan konsep smart city. 
 
Hal ini disampaikan Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Bina Adwil Kemendagri) dalam acara Integrated Technology Event (ITE) Hybrid 2021 di Surabaya yang berlangsung pada 1-2 Desember.
 
Mendagri Tito Karnavian dalam pembukaan acara ini menuturkan bahwa acara ini merupakan wake up call bagi seluruh lapisan pemerintah guna memikirkan konsep smart city.
 
“Konsep smart city sudah berkembang di seluruh dunia. Ini didorong kemajuan teknologi, khususnya, TIK,” ujarnya di Surabaya, Rabu (1/12/2021) dalam keterangan resmi yang diterima.
 
Tito juga menegaskan bahwa ‘badai tsunami’ teknologi informasi kini sudah tidak bisa dihindari lagi. Makanya, ia meminta semua jajarannya untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang sudah kian maju.
 
“Kita harus memanfaatkan itu untuk mempermudah kehidupan kita. Muncullah konsep smart city, yakni penggunaan TIK untuk mengelola perkotaaan. Kota adalah pusat syaraf kegiatana ekonomi, politik, sosial, budata, dan lain-lainnya,” tutur Tito.
 
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA mengatakan, ITE Hybrid 2021 diadakan untuk meningkatkan partisipasi dan kolaborasi antara berbagai kementerian di pusat, pemda, BUMN, BUMD, ahli, masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur kota cerdas yang terpadu dan berkelanjutan.
 
“Ditjen Bina Adwil Kemendagri mendukung tranformasi digital melalui inovasi, kolaborasi, dan pemanfataan teknologi dalam memenuhi standar layanan perkotaaan,” jelasnya.
 
Safrizal mengungkapkan, Kemendagri juga ditunjuk sebagai National Representative Asean Smart City Network (NR ASCN). Dengan posisi ini, menurut Safrizal, pihaknya bersama pemda harus memberikan dukungan terhadap penunjukkan Indonesia sebagai Presidensi G 20 pada tahun 2022.
 
Salah satu agenda atau isu G20 adalah pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Untuk itu, ITE Hybrid 2021 menyelanggarakan forum-forum dengan tema terkait berkelanjutan hidup manusia, seperti Smart Monitoring System for Waste Management dan Smart Infrastructure.
 
“Topik terkait solusi infrastruktur cerdas melalui pendekatan data analisis, feedback, dan adaptasi diharapkan membuka peluang bagi pemda. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan industri nasional maupun internasional (mendorong) untuk berkolaborasi dan berdiskusi dalam mewujudkan kota cerdas yang layak huni dan meningkatkan kulitas hidup yang berkelanjutan,” pungkasnya.
 
Sumber: Jawapos.com
 
Editor : Erwan Sani
 
Baca Juga:  Basarah: Dua Stafsus Coreng Wibawa Presiden
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari