Jumat, 22 November 2024
spot_img

Menurut Ferdinand, Narasi Pigai soal Terorisme Identik dengan Agama Sangat Berbahaya 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, mengkritik narasi Natalius Pigai yang mengaitkan pelabelan teroris untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dengan agama tertentu. 

Menurut Ferdinand, eks Komisioner Komnas HAM itu perlu banyak membaca undang-undang (UU). Sebab, UU Terorisme di seluruh dunia tidak pernah menyebut definisi terorisme terkait agama atau suku tertentu. 

"Meski terorisme ada yang dilakukan dan terjadi karena didasari pemahaman agama yang salah," ucap Ferdinand Hutahaean.

Dia menjelaskan bahwa di seluruh dunia terorisme didefinisikan sebagai aksi kriminal baik dilakukan oleh individu atau kelompok, menciptakan korban, kerusakan dan ketakutan yang luar biasa; memiliki motif atau tujuan tertentu. 

"Tidak ada di situ disebut agama atau suku. Maka dari itu, saya menolak keras pernyataan Natalius Pigai tersebut. KKB Papua itu tak pernah bicara tentang Kristen meski mungkin mereka orang Kristen. Jadi, narasi Pigai ini sesat," tegas Ferdinand. 

Baca Juga:  Tembak Mati Saja, daripada Tidak Bisa Ereksi

Eks politikus Partai Demokrat itu mengatakan bahwa KKB Papua tidak mewakili Kristen tetapi mereka adalah kelompok yang ingin merdeka dengan menggerakkan teror, pembunuhan dan ketakutan. 

"Narasi Pigai ini bahaya, mengadu domba umat beragama di Papua dan Indonesia," kata Ferdinand Hutahaean. 

Untuk itu dia mendukung penuh keputusan pemerintah untuk menumpas KKB Papua yang sudah resmi dilabeli sebagai teroris.

"Kita semua harus mendukung pemerintah untuk menumpas KKB Papua, mereka kriminal bukan mewakili Kristen dan tidak mewakili Papua sebagai suku. Faktanya banyak orang Papua yang ingin tetap jadi Indonesia," jelas Ferdinand. 

Sebelumnya, Natalius Pigai melalui unggahan di Twitter mengaitkan pelabelan teroris untuk KKB dengan agama tertentu. 

Baca Juga:  DPR Minta Pemerintah Bentuk Satgas KIPI

"Sudah sah orang Kristen Teroris," tulis Pigai melalui akun @NataliusPigai2 dan menautkan unggahan itu ke akun @jokowi. 

Menurut Pigai, keputusan itu merupakan kemenangan kelompok Taliban, ISIS di Indonesia.

"Setelah Pemerintah giring konflik di Papua dengan Rasisme/Papua phobia, sekarang Pemerintah justru membuka Konflik Kristen dan Islam di Papua. Tanda-tanda Indonesia Bubar," lanjut Pigai. 

Sumber: JPNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, mengkritik narasi Natalius Pigai yang mengaitkan pelabelan teroris untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dengan agama tertentu. 

Menurut Ferdinand, eks Komisioner Komnas HAM itu perlu banyak membaca undang-undang (UU). Sebab, UU Terorisme di seluruh dunia tidak pernah menyebut definisi terorisme terkait agama atau suku tertentu. 

- Advertisement -

"Meski terorisme ada yang dilakukan dan terjadi karena didasari pemahaman agama yang salah," ucap Ferdinand Hutahaean.

Dia menjelaskan bahwa di seluruh dunia terorisme didefinisikan sebagai aksi kriminal baik dilakukan oleh individu atau kelompok, menciptakan korban, kerusakan dan ketakutan yang luar biasa; memiliki motif atau tujuan tertentu. 

- Advertisement -

"Tidak ada di situ disebut agama atau suku. Maka dari itu, saya menolak keras pernyataan Natalius Pigai tersebut. KKB Papua itu tak pernah bicara tentang Kristen meski mungkin mereka orang Kristen. Jadi, narasi Pigai ini sesat," tegas Ferdinand. 

Baca Juga:  Samsung Galaxy Note 10 dan Note 10 Plus Hadir di Indonesia

Eks politikus Partai Demokrat itu mengatakan bahwa KKB Papua tidak mewakili Kristen tetapi mereka adalah kelompok yang ingin merdeka dengan menggerakkan teror, pembunuhan dan ketakutan. 

"Narasi Pigai ini bahaya, mengadu domba umat beragama di Papua dan Indonesia," kata Ferdinand Hutahaean. 

Untuk itu dia mendukung penuh keputusan pemerintah untuk menumpas KKB Papua yang sudah resmi dilabeli sebagai teroris.

"Kita semua harus mendukung pemerintah untuk menumpas KKB Papua, mereka kriminal bukan mewakili Kristen dan tidak mewakili Papua sebagai suku. Faktanya banyak orang Papua yang ingin tetap jadi Indonesia," jelas Ferdinand. 

Sebelumnya, Natalius Pigai melalui unggahan di Twitter mengaitkan pelabelan teroris untuk KKB dengan agama tertentu. 

Baca Juga:  Tembak Mati Saja, daripada Tidak Bisa Ereksi

"Sudah sah orang Kristen Teroris," tulis Pigai melalui akun @NataliusPigai2 dan menautkan unggahan itu ke akun @jokowi. 

Menurut Pigai, keputusan itu merupakan kemenangan kelompok Taliban, ISIS di Indonesia.

"Setelah Pemerintah giring konflik di Papua dengan Rasisme/Papua phobia, sekarang Pemerintah justru membuka Konflik Kristen dan Islam di Papua. Tanda-tanda Indonesia Bubar," lanjut Pigai. 

Sumber: JPNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari