TEL AVIV (RIAUPOS.CO) – Ada harapan baik tentang bagaimana memutus rantai virus corona yang kini meneror dunia. Kabar itu datang dari Israel, negara yang banyak dimusuhi karena ekspansinya ke wilayah Palestina.
Ilmuwan di Israel yang tergabung dalam The Galilee Research Institute (MIGAL) dikabarkan telah menemukan vaksin untuk melawan virus corona (COVID-19). Laman Jerusalem Post mengabarkan, vaksin itu baru bisa dilepas ke pasar setelah melalui proses perizinan yang berlangsung setidaknya selama 90 hari.
Menurut Menteri Sains dan Teknologi Israel, Ofir Akunis, ilmuwan di negerinya berada di posisi teratas dalam pengembangan vaksin pertama untuk melawan corona.
“Selamat kepada MIGAL atas terobosan ini,” ujarnya kepda Jerusalem Post yang dikutip kantor berita AFP.
Akunis sangat optimis pada penemuan ilmuwan di Negeri Yahudi itu.
“Saya meyakini akan ada kemajuan pesat yang memungkinkan kami menyediakan respons yang diperlukan terhadap ancaman global COVID-19,” katanya.
Selama empat tahun belakangan ini sebuah tim ilmuwan di MIGAL telah mengembangkan vaksin untuk melawan infectious bronchitis virus (IBV) yang menyerang unggas. Efektivitas vaksin itu telah terbukti dalam uji pra-klinis di Veterinary Institute.
Dr Chen Katz selaku ketua grup bioteknologi di MIGAL menyatakan bahwa kerangka kerja ilmiah vaksin itu didasarkan pada vektor ekspresi protein baru pembentuk protein larut chimeric. Protein itulah yang mengantarkan antigen virus ke jaringan mukosa yang diaktifkan oleh endositosis sehingga menyebabkan tubuh membentuk antibodi terhadap virus.
Menurut Dr Katz, dalam uji praklinis tersebut tim peneliti memperlihatkan vaksinasi oral menginduksi antibodi anti-IBV tingkat tinggi.
“Jika dalam beberapa pekan semua berhasil, kami akan memiliki vaksin untuk mencegah coronavirus,” ujarnya.
Sumber: Antara/JPNN
Editor: Hary B Koriun
TEL AVIV (RIAUPOS.CO) – Ada harapan baik tentang bagaimana memutus rantai virus corona yang kini meneror dunia. Kabar itu datang dari Israel, negara yang banyak dimusuhi karena ekspansinya ke wilayah Palestina.
Ilmuwan di Israel yang tergabung dalam The Galilee Research Institute (MIGAL) dikabarkan telah menemukan vaksin untuk melawan virus corona (COVID-19). Laman Jerusalem Post mengabarkan, vaksin itu baru bisa dilepas ke pasar setelah melalui proses perizinan yang berlangsung setidaknya selama 90 hari.
- Advertisement -
Menurut Menteri Sains dan Teknologi Israel, Ofir Akunis, ilmuwan di negerinya berada di posisi teratas dalam pengembangan vaksin pertama untuk melawan corona.
“Selamat kepada MIGAL atas terobosan ini,” ujarnya kepda Jerusalem Post yang dikutip kantor berita AFP.
- Advertisement -
Akunis sangat optimis pada penemuan ilmuwan di Negeri Yahudi itu.
“Saya meyakini akan ada kemajuan pesat yang memungkinkan kami menyediakan respons yang diperlukan terhadap ancaman global COVID-19,” katanya.
Selama empat tahun belakangan ini sebuah tim ilmuwan di MIGAL telah mengembangkan vaksin untuk melawan infectious bronchitis virus (IBV) yang menyerang unggas. Efektivitas vaksin itu telah terbukti dalam uji pra-klinis di Veterinary Institute.
Dr Chen Katz selaku ketua grup bioteknologi di MIGAL menyatakan bahwa kerangka kerja ilmiah vaksin itu didasarkan pada vektor ekspresi protein baru pembentuk protein larut chimeric. Protein itulah yang mengantarkan antigen virus ke jaringan mukosa yang diaktifkan oleh endositosis sehingga menyebabkan tubuh membentuk antibodi terhadap virus.
Menurut Dr Katz, dalam uji praklinis tersebut tim peneliti memperlihatkan vaksinasi oral menginduksi antibodi anti-IBV tingkat tinggi.
“Jika dalam beberapa pekan semua berhasil, kami akan memiliki vaksin untuk mencegah coronavirus,” ujarnya.
Sumber: Antara/JPNN
Editor: Hary B Koriun