Scorpions Merasa Dekat dengan Indonesia

Baru sepekan lalu Klaus Meine menjalani operasi batu ginjal di tengah-tengah jadwal konser Scorpions di Melbourne, Australia. Namun, saat hadir dalam press conference JogjaROCKarta International Rock Music Festival #4 di Eboni Hotel Tentrem kemarin (29/2), vokalis 71 tahun itu terlihat begitu segar dan bersemangat.

(RIAUPOS.CO) — Bersama Rudolf Schenker, Matthias Jabs, Pawel Maciwoda, dan Mikkey Dee, Meine mengaku sudah tidak sabar untuk menyuguhkan performa terbaiknya di Stadion Kridosono, Jogjakarta, hari ini (1/3). Kehadiran mereka menepis kekhawatiran para fans dan promotor yang sempat dag-dig-dug, mengingat Scorpions terpaksa membatalkan dua show-nya di Brisbane dan Auckland pekan lalu. Keputusan itu diambil karena kondisi kesehatan sang vokalis.

- Advertisement -

Belum lagi, meluasnya wabah virus korona yang menjadi isu dunia turut memengaruhi. Namun, terbukti Scorpions tetap tampil di Indonesia. Mereka mendarat di Jogjakarta Jumat (28/2). Salah satu alasan kuatnya, mereka merasa punya ikatan yang kuat dengan Indonesia. Ini bukan kali pertama mereka ke Indonesia. Band yang terbentuk di Jerman pada 1965 itu pernah tampil di Bandung pada 2001. Lalu 2004 di Jakarta dan Bali.  ”Aku mengenal Indonesia sejak kecil,” kata Meine.

Saat itu, papar dia, dirinya menonton sirkus di kota asalnya. Banyak binatang dan badut. ”Tapi, yang paling membuatku terkesan adalah penampilan satu band yang personelnya berdarah Indonesia. Band itu Tielman Brothers, jauh sebelum aku mengenal Elvis (Presley), The Beatles,” katanya.

- Advertisement -

Meine juga mengungkapkan, salah satu lagu Scorpions yang berjudul When You Came Into My Life di-composed bersama penyanyi legendaris Tanah Air Titiek Puspa dan penulis lagu James F Sundah. Lagu itu masuk dalam album Eye II Eye. ”Jadi, aku merasa dekat dengan Indonesia selama bertahun-tahun,” ucapnya. Jabs menambahkan, ”So you guys inspired us,” ujarnya.

Founder JogjaROCKarta Festival dan CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi memaparkan, penyelenggaraan keempat festival rock itu menyuguhkan tidak hanya satu headliner. Selain ”sengatan” Scorpions, para penonton hari ini bisa menyaksikan aksi panggung Whitesnake. David Coverdale, vokalis Whitesnake, sebelumnya pernah tampil di Indonesia pada 1975, saat masih menjadi vokalis Deep Purple.

Line-up dari Indonesia tak kalah menggigit. Ada God Bless yang sudah kali ketiga tampil di JogjaROCKarta Festival. Ada juga Powerslaves, Death Vomit, Navicula, hingga Kelompok Penerbang Roket. Juga performer asal Mongolia, The Hu. ”Ini spesial mempertemukan God Bless dengan David Coverdale dalam satu panggung. Waktu 1975 itu God Bless yang membuka konser Deep Purple,” papar Anas.

Panggung kali ini pun dibuat raksasa, berukuran 34 meter x 12 meter. Ditambah dengan tata lampu megah dan tata suara menggelegar. Sementara itu, kemarin merupakan hari yang sangat membahagiakan buat Novian Chaniago, musisi jalanan di kawasan Blok M, Jakarta, yang viral karena mengamen untuk bisa menonton penampilan idolanya, Scorpions (kisah Novian dimuat Jawa Pos edisi Sabtu, 29/2).  

Pria 51 tahun itu bisa bertemu dari jarak dekat, bahkan berfoto bareng dengan diapit para personel Scorpions. ”Ini hari bersejarah buat saya,” ucapnya, masih tak percaya.  Personel Scorpions pun terkesan dengan perjuangan Novian. ”Ini membuat hati kami hangat,” ucap Meine. ”Anda adalah superfans, megafans,” sahut Jabs. Dee menambahkan, ”Aku yakin kamu sudah bernyanyi dan main musik sepanjang hidupmu. Teruslah berlatih dan nikmati apa yang kamu tekuni,” imbuhnya.(nor/c11/ttg/das/jpg)

Laporan JPG, JOGJAKARTA

 

Baru sepekan lalu Klaus Meine menjalani operasi batu ginjal di tengah-tengah jadwal konser Scorpions di Melbourne, Australia. Namun, saat hadir dalam press conference JogjaROCKarta International Rock Music Festival #4 di Eboni Hotel Tentrem kemarin (29/2), vokalis 71 tahun itu terlihat begitu segar dan bersemangat.

(RIAUPOS.CO) — Bersama Rudolf Schenker, Matthias Jabs, Pawel Maciwoda, dan Mikkey Dee, Meine mengaku sudah tidak sabar untuk menyuguhkan performa terbaiknya di Stadion Kridosono, Jogjakarta, hari ini (1/3). Kehadiran mereka menepis kekhawatiran para fans dan promotor yang sempat dag-dig-dug, mengingat Scorpions terpaksa membatalkan dua show-nya di Brisbane dan Auckland pekan lalu. Keputusan itu diambil karena kondisi kesehatan sang vokalis.

Belum lagi, meluasnya wabah virus korona yang menjadi isu dunia turut memengaruhi. Namun, terbukti Scorpions tetap tampil di Indonesia. Mereka mendarat di Jogjakarta Jumat (28/2). Salah satu alasan kuatnya, mereka merasa punya ikatan yang kuat dengan Indonesia. Ini bukan kali pertama mereka ke Indonesia. Band yang terbentuk di Jerman pada 1965 itu pernah tampil di Bandung pada 2001. Lalu 2004 di Jakarta dan Bali.  ”Aku mengenal Indonesia sejak kecil,” kata Meine.

Saat itu, papar dia, dirinya menonton sirkus di kota asalnya. Banyak binatang dan badut. ”Tapi, yang paling membuatku terkesan adalah penampilan satu band yang personelnya berdarah Indonesia. Band itu Tielman Brothers, jauh sebelum aku mengenal Elvis (Presley), The Beatles,” katanya.

Meine juga mengungkapkan, salah satu lagu Scorpions yang berjudul When You Came Into My Life di-composed bersama penyanyi legendaris Tanah Air Titiek Puspa dan penulis lagu James F Sundah. Lagu itu masuk dalam album Eye II Eye. ”Jadi, aku merasa dekat dengan Indonesia selama bertahun-tahun,” ucapnya. Jabs menambahkan, ”So you guys inspired us,” ujarnya.

Founder JogjaROCKarta Festival dan CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi memaparkan, penyelenggaraan keempat festival rock itu menyuguhkan tidak hanya satu headliner. Selain ”sengatan” Scorpions, para penonton hari ini bisa menyaksikan aksi panggung Whitesnake. David Coverdale, vokalis Whitesnake, sebelumnya pernah tampil di Indonesia pada 1975, saat masih menjadi vokalis Deep Purple.

Line-up dari Indonesia tak kalah menggigit. Ada God Bless yang sudah kali ketiga tampil di JogjaROCKarta Festival. Ada juga Powerslaves, Death Vomit, Navicula, hingga Kelompok Penerbang Roket. Juga performer asal Mongolia, The Hu. ”Ini spesial mempertemukan God Bless dengan David Coverdale dalam satu panggung. Waktu 1975 itu God Bless yang membuka konser Deep Purple,” papar Anas.

Panggung kali ini pun dibuat raksasa, berukuran 34 meter x 12 meter. Ditambah dengan tata lampu megah dan tata suara menggelegar. Sementara itu, kemarin merupakan hari yang sangat membahagiakan buat Novian Chaniago, musisi jalanan di kawasan Blok M, Jakarta, yang viral karena mengamen untuk bisa menonton penampilan idolanya, Scorpions (kisah Novian dimuat Jawa Pos edisi Sabtu, 29/2).  

Pria 51 tahun itu bisa bertemu dari jarak dekat, bahkan berfoto bareng dengan diapit para personel Scorpions. ”Ini hari bersejarah buat saya,” ucapnya, masih tak percaya.  Personel Scorpions pun terkesan dengan perjuangan Novian. ”Ini membuat hati kami hangat,” ucap Meine. ”Anda adalah superfans, megafans,” sahut Jabs. Dee menambahkan, ”Aku yakin kamu sudah bernyanyi dan main musik sepanjang hidupmu. Teruslah berlatih dan nikmati apa yang kamu tekuni,” imbuhnya.(nor/c11/ttg/das/jpg)

Laporan JPG, JOGJAKARTA

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya