PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menargetkan pada awal tahun mendatang Kota Pekanbaru kembali berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Untuk mencapainya, ada dua indikator yang harus dikejar.
Saat ini Pekanbaru masih berada pada PPKM level 2 hingga 3 Januari 2022 mendatang.
Dua indikator yang harus dicapai adalah pertama capaian vaksinasi warga lansia dan kedua capaian penelusuran kontak erat pasien positif atau tracing.
Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengatakan hal ini, kemarin. "Laporan terakhir, tracing sudah 1 banding 12. Kami akan maksimalkan lagi melalui Satgas untuk mencapai target," kata dia.
Dirinya menyebut, pemerintah kota berupaya mengejar tracing dengan rasio 1 banding 15, ia mengimbau para camat dan lurah agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan (nakes) di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.
"Kepada camat dan lurah, bantu nakes di puskesmas melakukan tracing," ulasnya.
Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat guna meningkatkan rasio tracing sehingga Kota Pekanbaru bisa kembali turun ke PPKM level 1. "Mumpung kasusnya (positif covid) turun, maka ini kesempatan untuk mengejar tracing 1 banding 15," terang Ayat.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan menetapkan rasio tracing 1 banding 15. Artinya, dalam satu kasus positif mesti didapat sebanyak 15 orang kontak erat kasus.
Sudah 30.532 Lansia Divaksinasi
Sementara itu, Wawako juga menyebutkan pemko memang menggesa vaksinasi bagi warga lanjut usia. Di mana, pemko harus menyelesaikan 60 persen hingga akhir Desember 2021 ini.
Dijelaskannya, sampai saat ini, sudah sebanyak 30.532 lansia di Kota Pekanbaru mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Sementara, target penerima vaksin Covid-19 sebanyak 52.759 lansia.
"Lansia yang sudah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 30.532 lansia atau 57,9 persen dari jumlah sasaran," sebutnya.
Ini artinya pemko hanya tinggal menyelesaikan sebanyak 22.227 lansia yang sama sekali belum menerima vaksin. Sedangkan yang sudah menerima suntikan dosis kedua sebanyak 24.990 lansia atau 47,4 persen.
"Sebelum divaksin, kan ada skrining. Nah ketika dites, tensi mereka (lansia, red) tinggi. Sehingga tidak bisa dilakukan vaksin," kata Wawako menyebutkan kendala vaksinasi untuk lansia.
Lanjutnya, dari data tersebut dapat dilihat animo masyarakat khususnya para lansia yang ingin mendapatkan layanan vaksin Covid-19 sudah cukup tinggi. Sehingga pihaknya akan terus menggencarkan layanan vaksin tersebut hingga akhir Desember 2021 guna menciptakan herd imunnity dan menjadikan Kota Bertuah mencapai penurunan level ke PPKM level 1.
"Vaksinasi warga lansia ini masih menjadi indikator untuk kita bisa turun ke PPKM level 1. Ya mudah-mudahan kita bisa menggesa vaksin lansia supaya capai target," tegasnya.(ali/ayi)