Minggu, 7 Juli 2024

Kasus Molotov Kantor Satpol PP Belum Terungkap

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak terlalu menanggapi serius insiden pelemparan bom molotov di kantor Satpol PP Riau. Namun demikian, Pemprov Riau tetap menyerahkan kasus ini untuk diusut oleh pihak kepolisian.

Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi mengatakan, pertama kali ia mendapatkan kabar ada kejadian pelemparan bom molotov di kantor Satpol PP Riau pada Rabu (29/1) malam. Setelah mendapat kabar itu, ia juga langsung meminta stafnya untuk meninjau langsung di lokasi.

- Advertisement -

"Tentu kami cukup menyesalkan adanya peristiwa pelemparanbom molotov itu. Tapi harapan kami, pelaku pelemparan bom molotov ini hanya iseng-iseng saja," kata gubernur.

Pernyataan gubernur tersebut disampaikan, pasalnya ia sudah langsung berkoordinasi dengan kepala Satpol PP Riau Zainal, bahwa selama ini yang bersangkutan merasa tidak memiliki masalah dengan siapapun. Jadi pihaknya berharap tidak ada maksud lain dari pelemparan bom molotov itu.

"Pak Kapolda juga sudah menyampaikan kepada saya terkait perkembangan kasus ini. Mudah-mudahan pelakunya segera bisa ditangkap dan kita bisa tahu apa motifnya dari pelemparan itu," sebutnya.

- Advertisement -

Sementaraitu, Kasatpol PPRiau Zainal mengatakan, saat kejadian itu, ia sedang tidak berada di Pekanbaru karena masih menjalani tugas dinas di luar kota. Ia juga merasa tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain selama ini.

"Saya sedang dinas ke Jakarta, tapi staf saya sudah melaporkan kasus ini kepihak kepolisian. Kita tunggu saja perkembangan penyelidikan dari pihak kepolisian," katanya.

Baca Juga:  Penanganan Banjir Belum Tuntas

Seperti diberitakansebelumnya, pos pengaman kantor Satpol PP Provinsi Riau yang bertempat di Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru dimolotov. Insiden itu terjadi sekira pukul 21.10 WIB. Polisi pun telah memasang police line di lokasi kejadian.

Tengah Diidentifikasi

Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru masih melakukan pengejaran terhadap pelaku molotov di pos jaga kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau. Kini, pelaku aksi teror yang lebih dari satu orang tengah diindentifikasi Korps Bhayangkara. 

Pelemparan motolov di kantor pemerintahan ini, bukan kali pertama di Kota Bertuah. Setidaknya, dalam kurun waktu kurang tiga tahun telah terjadi aksi serupa di sejumlah lokasi. Pertama, aksi molotov yang menimpa Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Shanti Rahmayanti pada 30 Agustus 2017. 

Lalu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau Supriati. Kediaman Supriati di Jalan Dwikora nomor 08 RT 05 RW 04 Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail, dimolotov oleh orang yang tidak dikenal pada 3 Oktober 2017, sekitar pukul 05:15 WIB. Ketiga, giliran  Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru, Nurhasyim.

Atas teror bom molotov itu mobil Nurhasyim yang terparkir di depan rumah hangus terbakar di bagian depannya. Waktu kejadian yang dialami Nurhasyim hampir serupa dengan yang dialami Supriati, yakni ketika waktu subuh, pukul 05.10 WIB.

Baca Juga:  Anak-Anak Terima Bantuan Buku Modul Gratis

Keempat, Toko Harian Mulia Abadi di Jalan Dahlia, Kecamatan Sukajadi pada 6 April 2018. Waktu itu, pelaku berusaha memasukkan molotov ke dalam toko melalui ventilasi udara toko.  Kelima, Kios Ponsel 777 Jalan Durian, Kecamatan Sukajadi pada 29 Maret 2018 lalu. Kejadian itu, membuat seorang warga bernama Harmono mengalami luka bakar di bagian punggung, namun pelaku bernama Andika Surya (35) berhasil ditangkap.

Keenam, rumah dinas yang ditempati Kepala Keamanan Lapas Klas II A Pekanbaru pada 27 Oktober 2018 lalu. Aksi molotov terjadi di Jalan Pengayoman sekitar pukul 02.00 WIB. Ketujuh, Rumah Ernawati (62) di Jalan Tenayan Raya, RT 02/RW 02, Kelurahan Industri, Kecamatan Tenayan Raya pada 8 Januari 2019 lalu. Terhadap peristiwa itu, kepolisian berhasil menangkap dua pelaku bernama Bobi dan Galih.

Terakhir, Pos Jaga Satpol PP di Kantor Wali Kota Pekanbaru Jalan Cut Nyak Dien, Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 17.30 WIB. Ketika dicek, tampak api sudah menyala dan membuat sisi samping pos jaga menghitam bekas terbakar. Meski begitu, pelaku belum tertangkap. 

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya dikonfirmasi mengenai aksi molotov di pos jaga Kantor Satpol PP Riau mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Hal ini, dilakukan setelah menerima laporan dari salah satu pegawai Satpol PP Riau. "Kita masih melakukan penyelidikan molotov itu," ujarnya.(sol/rir)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak terlalu menanggapi serius insiden pelemparan bom molotov di kantor Satpol PP Riau. Namun demikian, Pemprov Riau tetap menyerahkan kasus ini untuk diusut oleh pihak kepolisian.

Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi mengatakan, pertama kali ia mendapatkan kabar ada kejadian pelemparan bom molotov di kantor Satpol PP Riau pada Rabu (29/1) malam. Setelah mendapat kabar itu, ia juga langsung meminta stafnya untuk meninjau langsung di lokasi.

"Tentu kami cukup menyesalkan adanya peristiwa pelemparanbom molotov itu. Tapi harapan kami, pelaku pelemparan bom molotov ini hanya iseng-iseng saja," kata gubernur.

Pernyataan gubernur tersebut disampaikan, pasalnya ia sudah langsung berkoordinasi dengan kepala Satpol PP Riau Zainal, bahwa selama ini yang bersangkutan merasa tidak memiliki masalah dengan siapapun. Jadi pihaknya berharap tidak ada maksud lain dari pelemparan bom molotov itu.

"Pak Kapolda juga sudah menyampaikan kepada saya terkait perkembangan kasus ini. Mudah-mudahan pelakunya segera bisa ditangkap dan kita bisa tahu apa motifnya dari pelemparan itu," sebutnya.

Sementaraitu, Kasatpol PPRiau Zainal mengatakan, saat kejadian itu, ia sedang tidak berada di Pekanbaru karena masih menjalani tugas dinas di luar kota. Ia juga merasa tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain selama ini.

"Saya sedang dinas ke Jakarta, tapi staf saya sudah melaporkan kasus ini kepihak kepolisian. Kita tunggu saja perkembangan penyelidikan dari pihak kepolisian," katanya.

Baca Juga:  Anak-Anak Terima Bantuan Buku Modul Gratis

Seperti diberitakansebelumnya, pos pengaman kantor Satpol PP Provinsi Riau yang bertempat di Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru dimolotov. Insiden itu terjadi sekira pukul 21.10 WIB. Polisi pun telah memasang police line di lokasi kejadian.

Tengah Diidentifikasi

Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru masih melakukan pengejaran terhadap pelaku molotov di pos jaga kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau. Kini, pelaku aksi teror yang lebih dari satu orang tengah diindentifikasi Korps Bhayangkara. 

Pelemparan motolov di kantor pemerintahan ini, bukan kali pertama di Kota Bertuah. Setidaknya, dalam kurun waktu kurang tiga tahun telah terjadi aksi serupa di sejumlah lokasi. Pertama, aksi molotov yang menimpa Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Shanti Rahmayanti pada 30 Agustus 2017. 

Lalu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau Supriati. Kediaman Supriati di Jalan Dwikora nomor 08 RT 05 RW 04 Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail, dimolotov oleh orang yang tidak dikenal pada 3 Oktober 2017, sekitar pukul 05:15 WIB. Ketiga, giliran  Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru, Nurhasyim.

Atas teror bom molotov itu mobil Nurhasyim yang terparkir di depan rumah hangus terbakar di bagian depannya. Waktu kejadian yang dialami Nurhasyim hampir serupa dengan yang dialami Supriati, yakni ketika waktu subuh, pukul 05.10 WIB.

Baca Juga:  Pria Asal Batam Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

Keempat, Toko Harian Mulia Abadi di Jalan Dahlia, Kecamatan Sukajadi pada 6 April 2018. Waktu itu, pelaku berusaha memasukkan molotov ke dalam toko melalui ventilasi udara toko.  Kelima, Kios Ponsel 777 Jalan Durian, Kecamatan Sukajadi pada 29 Maret 2018 lalu. Kejadian itu, membuat seorang warga bernama Harmono mengalami luka bakar di bagian punggung, namun pelaku bernama Andika Surya (35) berhasil ditangkap.

Keenam, rumah dinas yang ditempati Kepala Keamanan Lapas Klas II A Pekanbaru pada 27 Oktober 2018 lalu. Aksi molotov terjadi di Jalan Pengayoman sekitar pukul 02.00 WIB. Ketujuh, Rumah Ernawati (62) di Jalan Tenayan Raya, RT 02/RW 02, Kelurahan Industri, Kecamatan Tenayan Raya pada 8 Januari 2019 lalu. Terhadap peristiwa itu, kepolisian berhasil menangkap dua pelaku bernama Bobi dan Galih.

Terakhir, Pos Jaga Satpol PP di Kantor Wali Kota Pekanbaru Jalan Cut Nyak Dien, Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 17.30 WIB. Ketika dicek, tampak api sudah menyala dan membuat sisi samping pos jaga menghitam bekas terbakar. Meski begitu, pelaku belum tertangkap. 

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya dikonfirmasi mengenai aksi molotov di pos jaga Kantor Satpol PP Riau mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Hal ini, dilakukan setelah menerima laporan dari salah satu pegawai Satpol PP Riau. "Kita masih melakukan penyelidikan molotov itu," ujarnya.(sol/rir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari