Kamis, 10 April 2025

DBD Tembus 464 Kasus, 1 Orang Meninggal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 464 kasus. Jumlah itu terhitung hingga pekan ke-37 tahun ini. Dari jumlah ini, Kecamatan Tenayan Raya menjadi wilayah terbanyak.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, kasus itu tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru. Kecamatan Tenayan Raya mendominasi dengan jumlah 82 kasus.

Kemudian diikuti Kecamatan Tampan 76 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 63 kasus, Kecamatan Bukitraya 52 kasus, Kecamatan Limapuluh 36 kasus, Kecamatan Rumbai 29 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 22 kasus, Kecamatan Senapelan 20 kasus, Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Kecamatan Pekanbaru kota dan Kecamatan Sail masing-masing 7 kasus.

Baca Juga:  Nikmati Promo High Tea di Grand Jatra Hotel

Demikian dikatakan Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (29/9).

”Total ada 464 kasus sampai minggu ke-37 tahun 2020. Namun, sebagian besar sudah sembuh,” katanya.

Data tersebut dihimpun dari 21 Puskesmas yang ada di seluruh Kecamatan di Kota Pekanbaru. Dari  kasus DBD yang ada, hanya tercatat satu orang meninggal karena DBD pada pertengahan Februari lalu, yakni R (20) warga Jalan Melur Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi.

Zaini menyebut, pihaknya melalui setiap Puskesmas melakukan edukasi dan imbauan terkait memerangi DBD di lingkungan masyarakat. Masyarakat diminta terus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan melakukan 3M, menguras bak mandi, menutup bak penampungan, dan mengubur barang bekas. Selain itu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) akan meminimalisir seseorang terjangkit DBD.

Baca Juga:  Makin Pedas, Harga Cabai Rp150 Ribu per Kg

“Karena kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebaran kasus DBD ini,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan fogging di setiap wilayah yang terdapat kasus DBD. Namun, ia katakan itu bukanlah solusi yang paling tepat, dengan PHBS itu akan jauh lebih baik dalam memerangi DBD.

Ditambahkannya, bagi masyarakat yang di wilayah nya ingin dilakukan fogging dapat meminta melalui puskesmas setempat.

“Dengan catatan di wilayah tersebut terdapat pasien yang terjangkit DBD,’’ tuntasnya.(ali)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 464 kasus. Jumlah itu terhitung hingga pekan ke-37 tahun ini. Dari jumlah ini, Kecamatan Tenayan Raya menjadi wilayah terbanyak.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, kasus itu tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru. Kecamatan Tenayan Raya mendominasi dengan jumlah 82 kasus.

Kemudian diikuti Kecamatan Tampan 76 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 63 kasus, Kecamatan Bukitraya 52 kasus, Kecamatan Limapuluh 36 kasus, Kecamatan Rumbai 29 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 22 kasus, Kecamatan Senapelan 20 kasus, Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Kecamatan Pekanbaru kota dan Kecamatan Sail masing-masing 7 kasus.

Baca Juga:  Pemprov Riau Fokus Bangun Infrastruktur Jalan

Demikian dikatakan Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (29/9).

”Total ada 464 kasus sampai minggu ke-37 tahun 2020. Namun, sebagian besar sudah sembuh,” katanya.

Data tersebut dihimpun dari 21 Puskesmas yang ada di seluruh Kecamatan di Kota Pekanbaru. Dari  kasus DBD yang ada, hanya tercatat satu orang meninggal karena DBD pada pertengahan Februari lalu, yakni R (20) warga Jalan Melur Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi.

Zaini menyebut, pihaknya melalui setiap Puskesmas melakukan edukasi dan imbauan terkait memerangi DBD di lingkungan masyarakat. Masyarakat diminta terus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan melakukan 3M, menguras bak mandi, menutup bak penampungan, dan mengubur barang bekas. Selain itu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) akan meminimalisir seseorang terjangkit DBD.

Baca Juga:  Pemutihan Denda Pajak Kendaraan hingga 14 Desember

“Karena kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebaran kasus DBD ini,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan fogging di setiap wilayah yang terdapat kasus DBD. Namun, ia katakan itu bukanlah solusi yang paling tepat, dengan PHBS itu akan jauh lebih baik dalam memerangi DBD.

Ditambahkannya, bagi masyarakat yang di wilayah nya ingin dilakukan fogging dapat meminta melalui puskesmas setempat.

“Dengan catatan di wilayah tersebut terdapat pasien yang terjangkit DBD,’’ tuntasnya.(ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

DBD Tembus 464 Kasus, 1 Orang Meninggal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 464 kasus. Jumlah itu terhitung hingga pekan ke-37 tahun ini. Dari jumlah ini, Kecamatan Tenayan Raya menjadi wilayah terbanyak.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, kasus itu tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru. Kecamatan Tenayan Raya mendominasi dengan jumlah 82 kasus.

Kemudian diikuti Kecamatan Tampan 76 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 63 kasus, Kecamatan Bukitraya 52 kasus, Kecamatan Limapuluh 36 kasus, Kecamatan Rumbai 29 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 22 kasus, Kecamatan Senapelan 20 kasus, Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Kecamatan Pekanbaru kota dan Kecamatan Sail masing-masing 7 kasus.

Baca Juga:  Nikmati Promo High Tea di Grand Jatra Hotel

Demikian dikatakan Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (29/9).

”Total ada 464 kasus sampai minggu ke-37 tahun 2020. Namun, sebagian besar sudah sembuh,” katanya.

Data tersebut dihimpun dari 21 Puskesmas yang ada di seluruh Kecamatan di Kota Pekanbaru. Dari  kasus DBD yang ada, hanya tercatat satu orang meninggal karena DBD pada pertengahan Februari lalu, yakni R (20) warga Jalan Melur Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi.

Zaini menyebut, pihaknya melalui setiap Puskesmas melakukan edukasi dan imbauan terkait memerangi DBD di lingkungan masyarakat. Masyarakat diminta terus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan melakukan 3M, menguras bak mandi, menutup bak penampungan, dan mengubur barang bekas. Selain itu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) akan meminimalisir seseorang terjangkit DBD.

Baca Juga:  Pemprov Riau Fokus Bangun Infrastruktur Jalan

“Karena kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebaran kasus DBD ini,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan fogging di setiap wilayah yang terdapat kasus DBD. Namun, ia katakan itu bukanlah solusi yang paling tepat, dengan PHBS itu akan jauh lebih baik dalam memerangi DBD.

Ditambahkannya, bagi masyarakat yang di wilayah nya ingin dilakukan fogging dapat meminta melalui puskesmas setempat.

“Dengan catatan di wilayah tersebut terdapat pasien yang terjangkit DBD,’’ tuntasnya.(ali)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 464 kasus. Jumlah itu terhitung hingga pekan ke-37 tahun ini. Dari jumlah ini, Kecamatan Tenayan Raya menjadi wilayah terbanyak.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, kasus itu tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru. Kecamatan Tenayan Raya mendominasi dengan jumlah 82 kasus.

Kemudian diikuti Kecamatan Tampan 76 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 63 kasus, Kecamatan Bukitraya 52 kasus, Kecamatan Limapuluh 36 kasus, Kecamatan Rumbai 29 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 22 kasus, Kecamatan Senapelan 20 kasus, Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Kecamatan Pekanbaru kota dan Kecamatan Sail masing-masing 7 kasus.

Baca Juga:  Makin Pedas, Harga Cabai Rp150 Ribu per Kg

Demikian dikatakan Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (29/9).

”Total ada 464 kasus sampai minggu ke-37 tahun 2020. Namun, sebagian besar sudah sembuh,” katanya.

Data tersebut dihimpun dari 21 Puskesmas yang ada di seluruh Kecamatan di Kota Pekanbaru. Dari  kasus DBD yang ada, hanya tercatat satu orang meninggal karena DBD pada pertengahan Februari lalu, yakni R (20) warga Jalan Melur Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi.

Zaini menyebut, pihaknya melalui setiap Puskesmas melakukan edukasi dan imbauan terkait memerangi DBD di lingkungan masyarakat. Masyarakat diminta terus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan melakukan 3M, menguras bak mandi, menutup bak penampungan, dan mengubur barang bekas. Selain itu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) akan meminimalisir seseorang terjangkit DBD.

Baca Juga:  Kunjungan Wisman ke Riau Capai 42.769  

“Karena kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebaran kasus DBD ini,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan fogging di setiap wilayah yang terdapat kasus DBD. Namun, ia katakan itu bukanlah solusi yang paling tepat, dengan PHBS itu akan jauh lebih baik dalam memerangi DBD.

Ditambahkannya, bagi masyarakat yang di wilayah nya ingin dilakukan fogging dapat meminta melalui puskesmas setempat.

“Dengan catatan di wilayah tersebut terdapat pasien yang terjangkit DBD,’’ tuntasnya.(ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari