Senin, 30 Juni 2025
spot_img

PKL Kembali Tempati Trotoar SSK Pekanbaru, Satpol PP Diminta Bertindak Tegas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sultan Syarif Kasim (SSK) tampaknya belum membuahkan hasil yang berkelanjutan. Meski sempat ditertibkan oleh Satpol PP beberapa hari lalu, para pedagang kembali berjualan di kawasan yang sama, tak jauh dari Masjid Agung An-Nur.

Berdasarkan pantauan Riau Pos pada Ahad (29/6), para PKL tampak menempatkan meja dan kursi plastik di atas jalur pedestrian yang baru dibangun. Sementara gerobak makanan dan minuman diletakkan di bahu jalan. Akibatnya, ruang bagi pejalan kaki hilang, dan fungsi trotoar sebagai sarana umum pun tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Tak hanya di Jalan SSK, kondisi serupa juga terlihat di ruas Jalan Diponegoro dan Jalan Sisingamangaraja. Aktivitas para pedagang di ruang publik ini membuat banyak warga merasa tidak nyaman, bahkan khawatir terhadap keselamatan.

Baca Juga:  PTPN V Salurkan 2,6 Ton Sembako ke Panti Asuhan Syukuran 26 Tahun

Irvan (39), salah satu pejalan kaki, menyampaikan kekesalannya. Ia rutin berjalan kaki untuk berolahraga, namun kini merasa jalur pedestrian seakan bukan lagi milik publik.

“Ini bukan kawasan kuliner, tapi malah dijadikan tempat dagang. Kami sebagai pejalan kaki jadi harus berbagi ruang dengan kendaraan. Rasanya tidak aman,” ungkap Irvan.

Ia berharap Pemko Pekanbaru memberikan solusi yang adil bagi semua pihak. “Jangan hanya menindak lalu membiarkan mereka kembali. Harus ada penertiban yang tegas dan berkelanjutan, serta tempat relokasi yang layak bagi para PKL,” tambahnya.

Keluhan serupa datang dari Dwi Septian (32), seorang pengendara motor. Ia merasa keberadaan kursi dan gerobak di jalur pedestrian bisa menimbulkan risiko kecelakaan.

Baca Juga:  Warga Diimbau Tak ke Luar Kota 

“Kalau motor atau mobil nyenggol pejalan kaki gara-gara akses sempit, siapa yang disalahkan? Kami sebagai pengguna jalan pun jadi korban,” tuturnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap PKL yang berjualan di kawasan tersebut.

“Kami tidak tinggal diam. Surat edaran sudah disampaikan dan penertiban sudah dilakukan. Tapi karena masih ada yang membandel, tindakan tegas akan terus kami lakukan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan fasilitas umum,” tegas Zulfahmi.

Pemko berjanji akan memberi perhatian serius terhadap persoalan ini agar kawasan tetap tertib dan aman bagi semua pihak.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sultan Syarif Kasim (SSK) tampaknya belum membuahkan hasil yang berkelanjutan. Meski sempat ditertibkan oleh Satpol PP beberapa hari lalu, para pedagang kembali berjualan di kawasan yang sama, tak jauh dari Masjid Agung An-Nur.

Berdasarkan pantauan Riau Pos pada Ahad (29/6), para PKL tampak menempatkan meja dan kursi plastik di atas jalur pedestrian yang baru dibangun. Sementara gerobak makanan dan minuman diletakkan di bahu jalan. Akibatnya, ruang bagi pejalan kaki hilang, dan fungsi trotoar sebagai sarana umum pun tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Tak hanya di Jalan SSK, kondisi serupa juga terlihat di ruas Jalan Diponegoro dan Jalan Sisingamangaraja. Aktivitas para pedagang di ruang publik ini membuat banyak warga merasa tidak nyaman, bahkan khawatir terhadap keselamatan.

Baca Juga:  Reklame Raksasa Jalan Riau Dibongkar

Irvan (39), salah satu pejalan kaki, menyampaikan kekesalannya. Ia rutin berjalan kaki untuk berolahraga, namun kini merasa jalur pedestrian seakan bukan lagi milik publik.

“Ini bukan kawasan kuliner, tapi malah dijadikan tempat dagang. Kami sebagai pejalan kaki jadi harus berbagi ruang dengan kendaraan. Rasanya tidak aman,” ungkap Irvan.

- Advertisement -

Ia berharap Pemko Pekanbaru memberikan solusi yang adil bagi semua pihak. “Jangan hanya menindak lalu membiarkan mereka kembali. Harus ada penertiban yang tegas dan berkelanjutan, serta tempat relokasi yang layak bagi para PKL,” tambahnya.

Keluhan serupa datang dari Dwi Septian (32), seorang pengendara motor. Ia merasa keberadaan kursi dan gerobak di jalur pedestrian bisa menimbulkan risiko kecelakaan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Gerakan Pangan Murah di Tenayan Raya Ramai Diserbu Warga

“Kalau motor atau mobil nyenggol pejalan kaki gara-gara akses sempit, siapa yang disalahkan? Kami sebagai pengguna jalan pun jadi korban,” tuturnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap PKL yang berjualan di kawasan tersebut.

“Kami tidak tinggal diam. Surat edaran sudah disampaikan dan penertiban sudah dilakukan. Tapi karena masih ada yang membandel, tindakan tegas akan terus kami lakukan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan fasilitas umum,” tegas Zulfahmi.

Pemko berjanji akan memberi perhatian serius terhadap persoalan ini agar kawasan tetap tertib dan aman bagi semua pihak.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sultan Syarif Kasim (SSK) tampaknya belum membuahkan hasil yang berkelanjutan. Meski sempat ditertibkan oleh Satpol PP beberapa hari lalu, para pedagang kembali berjualan di kawasan yang sama, tak jauh dari Masjid Agung An-Nur.

Berdasarkan pantauan Riau Pos pada Ahad (29/6), para PKL tampak menempatkan meja dan kursi plastik di atas jalur pedestrian yang baru dibangun. Sementara gerobak makanan dan minuman diletakkan di bahu jalan. Akibatnya, ruang bagi pejalan kaki hilang, dan fungsi trotoar sebagai sarana umum pun tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Tak hanya di Jalan SSK, kondisi serupa juga terlihat di ruas Jalan Diponegoro dan Jalan Sisingamangaraja. Aktivitas para pedagang di ruang publik ini membuat banyak warga merasa tidak nyaman, bahkan khawatir terhadap keselamatan.

Baca Juga:  Sosialisasi Gencar, Jukir Patuh Turunkan Tarif

Irvan (39), salah satu pejalan kaki, menyampaikan kekesalannya. Ia rutin berjalan kaki untuk berolahraga, namun kini merasa jalur pedestrian seakan bukan lagi milik publik.

“Ini bukan kawasan kuliner, tapi malah dijadikan tempat dagang. Kami sebagai pejalan kaki jadi harus berbagi ruang dengan kendaraan. Rasanya tidak aman,” ungkap Irvan.

Ia berharap Pemko Pekanbaru memberikan solusi yang adil bagi semua pihak. “Jangan hanya menindak lalu membiarkan mereka kembali. Harus ada penertiban yang tegas dan berkelanjutan, serta tempat relokasi yang layak bagi para PKL,” tambahnya.

Keluhan serupa datang dari Dwi Septian (32), seorang pengendara motor. Ia merasa keberadaan kursi dan gerobak di jalur pedestrian bisa menimbulkan risiko kecelakaan.

Baca Juga:  Pemko Pekanbaru Ambil Alih Empat JPO

“Kalau motor atau mobil nyenggol pejalan kaki gara-gara akses sempit, siapa yang disalahkan? Kami sebagai pengguna jalan pun jadi korban,” tuturnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap PKL yang berjualan di kawasan tersebut.

“Kami tidak tinggal diam. Surat edaran sudah disampaikan dan penertiban sudah dilakukan. Tapi karena masih ada yang membandel, tindakan tegas akan terus kami lakukan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan fasilitas umum,” tegas Zulfahmi.

Pemko berjanji akan memberi perhatian serius terhadap persoalan ini agar kawasan tetap tertib dan aman bagi semua pihak.(ayi)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari