Kamis, 10 April 2025

Asri Auzar Berang saat Tinjau Proyek Turap

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar bersama Komisi IV meninjau proyek pembangunan turap dan Masjid Raya Provinsi, Kamis (28/11). Proyek dengan nilai Rp104 miliar itu berlokasi di Jalan Siak II, Kelurahan Sri Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Kamis (28/11).

Saat itu Asri mendapati kondisi pembangunan turap di samping masjid rapuh. Bahkan di beberapa sisi ada turap yang hampir roboh. Padahal lokasinya berdekatan dengan rumah warga sekitar. Tidak hanya sampai di situ, Ketua DPD Demokrat Riau itu juga melihat kejanggalan pada bentuk fisik turap yang dibangun. Kondisi itu yang membuat politisi Demokrat itu berang.

"Turap ini bisa lihat dibangun acak-acakan. Tidak memenuhi standar bangunan. Sebelah sini hampir roboh, sebelah sini kayak cacing. Seperti ular dua-duanya. Berapa banyak uang APBD habis di sini? Ini hasilnya," ujar Asri diawal peninjauan.

Baca Juga:  Selesaikan Persoalan Sampah dan Jalan Rusak

Kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika mendapati aset pemprov berupa sheet pile yang ada di sana dipakai pekerja proyek. Padahal dulunya sheet pile tersebut dianggarkan menggunakan APBD dengan nilai kurang lebih Rp50 miliar. Seharusnya aset pemprov itu tidak boleh dipakai untuk proyek.

"Ini aset milik daerah yang dulu kami anggarkan di DPRD sekitar Rp50 miliar untuk turap sungai. Tiba-tiba tanpa ada pembicaraan hitam di atas putih, dipakai oleh proyek ini. Ini namanya pencurian aset, akan saya tindaklanjuti sampai ke aparat hukum dan dilaporkan ke gubernur,"tegasnya.

Ia kemudian membantah alasan Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Riau Zulkifli Herman yang saat itu juga ada di lokasi. Di mana saat itu Zulkifli beralasan tanah pada turap yang dibangun lunak. Ditambah beban beton berat dan hujan yang turun beberapa hari ini. Menurut Asri, alasan itu sangat tidak logis. Karena dalam pembangunan harusnya ada perhitungan.

Baca Juga:  Puluhan Pengungsi Afganistan Direlokasi

 Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR  Riau Zulkifli Rachman berdalih turap beton yang berantakan tersebut dikarenakan kondisi tanah sekitar yang tidak stabil.

"Yang jelas, turap beton yang terlihat berantakan itu karena kondisi tanah yang tidak stabil. Sebab, saat dipasang dulu itu lurus-ada

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar bersama Komisi IV meninjau proyek pembangunan turap dan Masjid Raya Provinsi, Kamis (28/11). Proyek dengan nilai Rp104 miliar itu berlokasi di Jalan Siak II, Kelurahan Sri Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Kamis (28/11).

Saat itu Asri mendapati kondisi pembangunan turap di samping masjid rapuh. Bahkan di beberapa sisi ada turap yang hampir roboh. Padahal lokasinya berdekatan dengan rumah warga sekitar. Tidak hanya sampai di situ, Ketua DPD Demokrat Riau itu juga melihat kejanggalan pada bentuk fisik turap yang dibangun. Kondisi itu yang membuat politisi Demokrat itu berang.

"Turap ini bisa lihat dibangun acak-acakan. Tidak memenuhi standar bangunan. Sebelah sini hampir roboh, sebelah sini kayak cacing. Seperti ular dua-duanya. Berapa banyak uang APBD habis di sini? Ini hasilnya," ujar Asri diawal peninjauan.

Baca Juga:  Tergeletak di Pinggir Jalan, Seorang Pria Dilarikan ke RSUD 

Kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika mendapati aset pemprov berupa sheet pile yang ada di sana dipakai pekerja proyek. Padahal dulunya sheet pile tersebut dianggarkan menggunakan APBD dengan nilai kurang lebih Rp50 miliar. Seharusnya aset pemprov itu tidak boleh dipakai untuk proyek.

"Ini aset milik daerah yang dulu kami anggarkan di DPRD sekitar Rp50 miliar untuk turap sungai. Tiba-tiba tanpa ada pembicaraan hitam di atas putih, dipakai oleh proyek ini. Ini namanya pencurian aset, akan saya tindaklanjuti sampai ke aparat hukum dan dilaporkan ke gubernur,"tegasnya.

Ia kemudian membantah alasan Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Riau Zulkifli Herman yang saat itu juga ada di lokasi. Di mana saat itu Zulkifli beralasan tanah pada turap yang dibangun lunak. Ditambah beban beton berat dan hujan yang turun beberapa hari ini. Menurut Asri, alasan itu sangat tidak logis. Karena dalam pembangunan harusnya ada perhitungan.

Baca Juga:  Menunggak, Ijazah Ditahan Bertahun-tahun 8 Wali Murid Mengadu ke Ombudsman

 Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR  Riau Zulkifli Rachman berdalih turap beton yang berantakan tersebut dikarenakan kondisi tanah sekitar yang tidak stabil.

"Yang jelas, turap beton yang terlihat berantakan itu karena kondisi tanah yang tidak stabil. Sebab, saat dipasang dulu itu lurus-ada

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Asri Auzar Berang saat Tinjau Proyek Turap

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar bersama Komisi IV meninjau proyek pembangunan turap dan Masjid Raya Provinsi, Kamis (28/11). Proyek dengan nilai Rp104 miliar itu berlokasi di Jalan Siak II, Kelurahan Sri Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Kamis (28/11).

Saat itu Asri mendapati kondisi pembangunan turap di samping masjid rapuh. Bahkan di beberapa sisi ada turap yang hampir roboh. Padahal lokasinya berdekatan dengan rumah warga sekitar. Tidak hanya sampai di situ, Ketua DPD Demokrat Riau itu juga melihat kejanggalan pada bentuk fisik turap yang dibangun. Kondisi itu yang membuat politisi Demokrat itu berang.

"Turap ini bisa lihat dibangun acak-acakan. Tidak memenuhi standar bangunan. Sebelah sini hampir roboh, sebelah sini kayak cacing. Seperti ular dua-duanya. Berapa banyak uang APBD habis di sini? Ini hasilnya," ujar Asri diawal peninjauan.

Baca Juga:  Selesaikan Persoalan Sampah dan Jalan Rusak

Kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika mendapati aset pemprov berupa sheet pile yang ada di sana dipakai pekerja proyek. Padahal dulunya sheet pile tersebut dianggarkan menggunakan APBD dengan nilai kurang lebih Rp50 miliar. Seharusnya aset pemprov itu tidak boleh dipakai untuk proyek.

"Ini aset milik daerah yang dulu kami anggarkan di DPRD sekitar Rp50 miliar untuk turap sungai. Tiba-tiba tanpa ada pembicaraan hitam di atas putih, dipakai oleh proyek ini. Ini namanya pencurian aset, akan saya tindaklanjuti sampai ke aparat hukum dan dilaporkan ke gubernur,"tegasnya.

Ia kemudian membantah alasan Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Riau Zulkifli Herman yang saat itu juga ada di lokasi. Di mana saat itu Zulkifli beralasan tanah pada turap yang dibangun lunak. Ditambah beban beton berat dan hujan yang turun beberapa hari ini. Menurut Asri, alasan itu sangat tidak logis. Karena dalam pembangunan harusnya ada perhitungan.

Baca Juga:  PSMTI Riau Bantu UKM Pasarkan Produk

 Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR  Riau Zulkifli Rachman berdalih turap beton yang berantakan tersebut dikarenakan kondisi tanah sekitar yang tidak stabil.

"Yang jelas, turap beton yang terlihat berantakan itu karena kondisi tanah yang tidak stabil. Sebab, saat dipasang dulu itu lurus-ada

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar bersama Komisi IV meninjau proyek pembangunan turap dan Masjid Raya Provinsi, Kamis (28/11). Proyek dengan nilai Rp104 miliar itu berlokasi di Jalan Siak II, Kelurahan Sri Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Kamis (28/11).

Saat itu Asri mendapati kondisi pembangunan turap di samping masjid rapuh. Bahkan di beberapa sisi ada turap yang hampir roboh. Padahal lokasinya berdekatan dengan rumah warga sekitar. Tidak hanya sampai di situ, Ketua DPD Demokrat Riau itu juga melihat kejanggalan pada bentuk fisik turap yang dibangun. Kondisi itu yang membuat politisi Demokrat itu berang.

"Turap ini bisa lihat dibangun acak-acakan. Tidak memenuhi standar bangunan. Sebelah sini hampir roboh, sebelah sini kayak cacing. Seperti ular dua-duanya. Berapa banyak uang APBD habis di sini? Ini hasilnya," ujar Asri diawal peninjauan.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi BLU UIN Suska, Dua Saksi Diperiksa Jaksa

Kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika mendapati aset pemprov berupa sheet pile yang ada di sana dipakai pekerja proyek. Padahal dulunya sheet pile tersebut dianggarkan menggunakan APBD dengan nilai kurang lebih Rp50 miliar. Seharusnya aset pemprov itu tidak boleh dipakai untuk proyek.

"Ini aset milik daerah yang dulu kami anggarkan di DPRD sekitar Rp50 miliar untuk turap sungai. Tiba-tiba tanpa ada pembicaraan hitam di atas putih, dipakai oleh proyek ini. Ini namanya pencurian aset, akan saya tindaklanjuti sampai ke aparat hukum dan dilaporkan ke gubernur,"tegasnya.

Ia kemudian membantah alasan Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Riau Zulkifli Herman yang saat itu juga ada di lokasi. Di mana saat itu Zulkifli beralasan tanah pada turap yang dibangun lunak. Ditambah beban beton berat dan hujan yang turun beberapa hari ini. Menurut Asri, alasan itu sangat tidak logis. Karena dalam pembangunan harusnya ada perhitungan.

Baca Juga:  Gaji Dibayar, TMP Beroperasi

 Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR  Riau Zulkifli Rachman berdalih turap beton yang berantakan tersebut dikarenakan kondisi tanah sekitar yang tidak stabil.

"Yang jelas, turap beton yang terlihat berantakan itu karena kondisi tanah yang tidak stabil. Sebab, saat dipasang dulu itu lurus-ada

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari