- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) terkait penyelesaian konflik rumah ibadah di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (28/8). Dalam rapat tersebut, juga dihadiri oleh Bupati Inhil HM Wardan, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, perwakilan pendeta, Kakanwil Kemenag Riau dan instansi terkait lainnya.
Usai memimpin rapat yang berlangsung tertutup tersebut, Wagubri menyampaikan bahwa video viral pembubaran jamaah yang sedang beribadah di Gereja Pantekosta Indonesia (GPdI) Dusun Sari Agung, Petalongan, Kecamatan Keritang, Indragiri Hilir (Inhil), Ahad (25/8) lalu kejadiannya tidak seperti yang tervisualisasi pada video itu.
- Advertisement -
"Perlu saya sampaikan bahwa pernyataan ini juga disampaikan oleh Pendeta Sinaga yakni pendeta yang memimpin ibadah di Petalongan. Jadi setelah dia melihat video itu, dia sampaikan lagi kepada atasannya yang ada di Pekanbaru ini, bahwa yang terlihat di video itu tidak sepenuhnya seperti itu," kata Wagubri.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Provinsi Riau, Pendeta Rikson Sitorus mengatakan, pihaknya juga sempat kaget melihat potongan video tersebut. Namun setelah mendapat penjelasan dari Pendeta Sinaga, bahwa kejadian sebenarnya tidak seperti itu.
"Jadi Pendeta Sinaga juga sudah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena ini sudah jadi viral seluruh Indonesia. Saya minta maaf, video itu tidak benar dan semuanya saat ini sudah aman," kata Sitorus.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) terkait penyelesaian konflik rumah ibadah di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (28/8). Dalam rapat tersebut, juga dihadiri oleh Bupati Inhil HM Wardan, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, perwakilan pendeta, Kakanwil Kemenag Riau dan instansi terkait lainnya.
Usai memimpin rapat yang berlangsung tertutup tersebut, Wagubri menyampaikan bahwa video viral pembubaran jamaah yang sedang beribadah di Gereja Pantekosta Indonesia (GPdI) Dusun Sari Agung, Petalongan, Kecamatan Keritang, Indragiri Hilir (Inhil), Ahad (25/8) lalu kejadiannya tidak seperti yang tervisualisasi pada video itu.
- Advertisement -
"Perlu saya sampaikan bahwa pernyataan ini juga disampaikan oleh Pendeta Sinaga yakni pendeta yang memimpin ibadah di Petalongan. Jadi setelah dia melihat video itu, dia sampaikan lagi kepada atasannya yang ada di Pekanbaru ini, bahwa yang terlihat di video itu tidak sepenuhnya seperti itu," kata Wagubri.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Provinsi Riau, Pendeta Rikson Sitorus mengatakan, pihaknya juga sempat kaget melihat potongan video tersebut. Namun setelah mendapat penjelasan dari Pendeta Sinaga, bahwa kejadian sebenarnya tidak seperti itu.
- Advertisement -
"Jadi Pendeta Sinaga juga sudah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena ini sudah jadi viral seluruh Indonesia. Saya minta maaf, video itu tidak benar dan semuanya saat ini sudah aman," kata Sitorus.(sol)