Kamis, 4 Juli 2024

Sudah di Malaysia, Terpaksa Balik ke Dumai

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SEBANYAK 19 jamaah Kota Dumai gagal berangkat umrah akibat kebijakan mendadak Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara perjalanan umrah. Jamaah tersebut berangkat melalui Travel Umrah Sandy Khalifa Babbasy Mabrur. Mereka terpaksa kembali lagi ke Dumai pada Jumat (28/2). Padahal mereka sudah tiba di Malaysia, Kamis (27/2)  untuk berangkat ke Jeddah.

"19 jamaah umrah asal Dumai telah kembali ke Dumai dengan selamat dari Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka tiba di Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai," ujar Sandy, pemilik Travel Umrah Sandy Khalifa Babbasy Mabrur kepada Riau Pos, Jumat (28/2).

- Advertisement -

Dijelaskannya, per tanggal 27 itu yang berangkat dari Dumai melalui travelnya ada 19 orang dengan rincian 5 laki laki dan 14 perempuan.  

"Pemberangkatan umrah ini melalui Bandara Kuala Lumpur Malaysia. Saat itu dokumen baik visa, tiket sudah siap, namun setibanya di Malaysia hendak ke Jedah ternyata seluruh visa umrah tidak bisa masuk ke Arab Saudi. Sehingga diputuskan kembali ke Dumai," terangnya.

Dikatakannya, ‎seluruh biaya jamaah, apakah itu makan, penginapan, tiket semua ditanggung pihaknya. Dalam artian seluruh jamaah tidak menanggung biaya apapun saat berada di Malaysia maupun saat pulang ke Dumai.

- Advertisement -

"Mereka tetap akan pergi umrah. Kalau informasi yang saya dapat, diperkirakan tanggal 15 Maret sudah bisa berangkat ke Tanah Suci kembali," terangnya.

Baca Juga:  Mawardi dan Bahari  Wakil Ketua DPRD 

Sandy mengaku, pihaknya mengalami kerugian akibat kebijakan Pemerintah Saudi tersebut. Namun pihaknya tidak ambil pusing, karena sudah menjadi risikonya.

"Rugi. Kalau dihitung jamaah yang akan pergi menggunakan travel kami ada dari Dumai, Surabaya, Makassar, Jakarta dan lainya. Kerugian sekitar Rp100 juta lebih," sebutnya.

Sandy berharap Pemerintah Saudi bisa kembali membuka akses bagi jamaah umrah untuk melakukan ibadah di Tanah Suci. "Semoga wabah virus corona bisa cepat diselesaikan," ujarnya.

Marina, jamaah umrah asal Dumai mengaku kecewa dengan pembatalan keberangkatan tersebut. "Tapi kami tetap bersyukur masih di Malaysia. Tidak jauh kalau mau pulang lagi ke Dumai daripada sudah sampai di Saudi dan disuruh pulang, tentunya ini makin berat," tuturnya.

Dikatakannya, pihak travel berjanji akan kembali memberangkatkan jika Pemerintah Saudi kembali membuka akses umrah.

"Orang travelnya bertanggung jawab. Semua ongkos tiket dan penginapan ditanggung mereka," terangnya.

Sementara jamaah lainnya, Kusmayadi mengaku tidak kecewa karena ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa, serta perjalanan juga belum jauh. "Saya berharap semua bisa kembali seperti semula. Biar kita bisa ibadah ke Tanah Suci lagi," ujarnya.

Tetap Menunggu Instruksi Pusat

Sementara itu Kemenag Provinsi Riau  masih belum memberikan keterangan soal adanya pengumuman penghentian umrah untuk sementara waktu. Pasalnya, Kemenag Riau masih menunggu info dan arahan dari Kemenag RI. Kemenag Riau bahkan meminta kepada calon jamaah umrah bersabar menunggu keputusan Pemerintah Pusat.

Baca Juga:  Dua Penyempitan Terjadi di Aliran Sungai Sail

"Ini kan bukan keinginan kita. Kami mengimbau kepada jamaah umrah bersabar menunggu jadwal keberangkatan berikutnya," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau, Darwison kepada Riau Pos, Jumat (28/2).

Ketika ditanya terkait soal imbauan kepada pihak travel karena adanya penundaan jadwal keberangkatan, Darwison mengatakan tetap akan menunggu instruksi dari pusat.

"Intinya seperti itu. Kami masih tetap menunggu instruksi dari pusat. Kementerian Agama RI kan belum ada berkomentar. Tentu tidak boleh pula kami berkomentar mendahului mereka," terangnya.

Sementara, Bayu, seorang petugas di penyelengara perjalanan umrah dan haji khusus, Albadriyah Wisata Cabang Pekanbaru kepada Riau Pos, Jumat (28/2) mengatakan, belum ada penundaan jadwal keberangkatan yang dilakukan pihaknya. Namun tetap menunggu instruksi dan perkembangannya.

"Pengumuman penghentian umrah untuk sementara waktu itu kan kebijakan yang dikeluarkan Saudi," ujarnya.

Sebelumnya, Komisaris PT Muhibbah Travel, Ibnu Mas’ud mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan selanjutnya dari Pemerintah Saudi.

"Semoga semuanya bisa teratasi dengan baik. Dan calon jamaah umrah bisa kembali berangkat ke Tanah Suci," harapnya.(ted)

Laporan HASANAL BULKIAH dan DOFI ISKANDAR, Dumai dan Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SEBANYAK 19 jamaah Kota Dumai gagal berangkat umrah akibat kebijakan mendadak Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara perjalanan umrah. Jamaah tersebut berangkat melalui Travel Umrah Sandy Khalifa Babbasy Mabrur. Mereka terpaksa kembali lagi ke Dumai pada Jumat (28/2). Padahal mereka sudah tiba di Malaysia, Kamis (27/2)  untuk berangkat ke Jeddah.

"19 jamaah umrah asal Dumai telah kembali ke Dumai dengan selamat dari Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka tiba di Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai," ujar Sandy, pemilik Travel Umrah Sandy Khalifa Babbasy Mabrur kepada Riau Pos, Jumat (28/2).

Dijelaskannya, per tanggal 27 itu yang berangkat dari Dumai melalui travelnya ada 19 orang dengan rincian 5 laki laki dan 14 perempuan.  

"Pemberangkatan umrah ini melalui Bandara Kuala Lumpur Malaysia. Saat itu dokumen baik visa, tiket sudah siap, namun setibanya di Malaysia hendak ke Jedah ternyata seluruh visa umrah tidak bisa masuk ke Arab Saudi. Sehingga diputuskan kembali ke Dumai," terangnya.

Dikatakannya, ‎seluruh biaya jamaah, apakah itu makan, penginapan, tiket semua ditanggung pihaknya. Dalam artian seluruh jamaah tidak menanggung biaya apapun saat berada di Malaysia maupun saat pulang ke Dumai.

"Mereka tetap akan pergi umrah. Kalau informasi yang saya dapat, diperkirakan tanggal 15 Maret sudah bisa berangkat ke Tanah Suci kembali," terangnya.

Baca Juga:  Mawardi dan Bahari  Wakil Ketua DPRD 

Sandy mengaku, pihaknya mengalami kerugian akibat kebijakan Pemerintah Saudi tersebut. Namun pihaknya tidak ambil pusing, karena sudah menjadi risikonya.

"Rugi. Kalau dihitung jamaah yang akan pergi menggunakan travel kami ada dari Dumai, Surabaya, Makassar, Jakarta dan lainya. Kerugian sekitar Rp100 juta lebih," sebutnya.

Sandy berharap Pemerintah Saudi bisa kembali membuka akses bagi jamaah umrah untuk melakukan ibadah di Tanah Suci. "Semoga wabah virus corona bisa cepat diselesaikan," ujarnya.

Marina, jamaah umrah asal Dumai mengaku kecewa dengan pembatalan keberangkatan tersebut. "Tapi kami tetap bersyukur masih di Malaysia. Tidak jauh kalau mau pulang lagi ke Dumai daripada sudah sampai di Saudi dan disuruh pulang, tentunya ini makin berat," tuturnya.

Dikatakannya, pihak travel berjanji akan kembali memberangkatkan jika Pemerintah Saudi kembali membuka akses umrah.

"Orang travelnya bertanggung jawab. Semua ongkos tiket dan penginapan ditanggung mereka," terangnya.

Sementara jamaah lainnya, Kusmayadi mengaku tidak kecewa karena ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa, serta perjalanan juga belum jauh. "Saya berharap semua bisa kembali seperti semula. Biar kita bisa ibadah ke Tanah Suci lagi," ujarnya.

Tetap Menunggu Instruksi Pusat

Sementara itu Kemenag Provinsi Riau  masih belum memberikan keterangan soal adanya pengumuman penghentian umrah untuk sementara waktu. Pasalnya, Kemenag Riau masih menunggu info dan arahan dari Kemenag RI. Kemenag Riau bahkan meminta kepada calon jamaah umrah bersabar menunggu keputusan Pemerintah Pusat.

Baca Juga:  Perjuangkan Alokasi 4,5 Persen DBH Migas

"Ini kan bukan keinginan kita. Kami mengimbau kepada jamaah umrah bersabar menunggu jadwal keberangkatan berikutnya," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau, Darwison kepada Riau Pos, Jumat (28/2).

Ketika ditanya terkait soal imbauan kepada pihak travel karena adanya penundaan jadwal keberangkatan, Darwison mengatakan tetap akan menunggu instruksi dari pusat.

"Intinya seperti itu. Kami masih tetap menunggu instruksi dari pusat. Kementerian Agama RI kan belum ada berkomentar. Tentu tidak boleh pula kami berkomentar mendahului mereka," terangnya.

Sementara, Bayu, seorang petugas di penyelengara perjalanan umrah dan haji khusus, Albadriyah Wisata Cabang Pekanbaru kepada Riau Pos, Jumat (28/2) mengatakan, belum ada penundaan jadwal keberangkatan yang dilakukan pihaknya. Namun tetap menunggu instruksi dan perkembangannya.

"Pengumuman penghentian umrah untuk sementara waktu itu kan kebijakan yang dikeluarkan Saudi," ujarnya.

Sebelumnya, Komisaris PT Muhibbah Travel, Ibnu Mas’ud mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan selanjutnya dari Pemerintah Saudi.

"Semoga semuanya bisa teratasi dengan baik. Dan calon jamaah umrah bisa kembali berangkat ke Tanah Suci," harapnya.(ted)

Laporan HASANAL BULKIAH dan DOFI ISKANDAR, Dumai dan Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari