PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di persimpangan Jalan HR Soebrantas-Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengusulkan pembangunan flyover ke pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto mengatakan, berdasarkan informasi yang pihaknya terima pada saat jam-jam sibuk terutama di hari libur, persimpangan jalan tersebut kerap terjadi kemacetan parah akibat banyaknya kendaraan yang melintas. Sementara traffic light yang ada juga tidak berfungsi.
"Kami sudah koordinasikan dengan Pemerintah Pusat agar pembangunan flyover di persimpangan Jalan Garuda Sakti itu dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," katanya.
Dijelaskan Sekdaprov, pihaknya mengusulkan pembangunan flyover tersebut menggunakan dana APBN, dikarenakan lokasi tersebut merupakan jalan nasional, sehingga tidak memungkinkan jika pembangunannya menggunakan APBD Provinsi Riau.
"Kalau Pemprov yang bangun flyover itu, tidak mungkin. Karena itu akan dilakukan rapat koordinasi, untuk pembuatan usulan pembangunan flyover tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho menuturkan, dirinya memastikan mengawal rencana pembangunan fly over tersebut hingga tuntas. Sebab, sampai saat ini keberadaan fly over di sana sudah sangat dibutuhkan masyarakat.
"Kita ketahui perempatan Jalan Garuda Sakti merupakan jalur atau jalan yang sangat strategis. Menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Bangkinang. Lebih daripada itu, jumlah pemukiman masyarakat yang memanfaatkan perlintasan sangatlah padat," ujarnya.
Namun kondisi tersebut tidak dibarengi dengan penambahan infrastukur penunjang seperti traffic light yang lebih sering mati daripada menyala. Belum lagi kondisi kerusakan jalan di sana yang lubangnya sudah melebar dan dalam. Menurut dia, fly over memang menjadi salah satu solusi untuk menjawab keluhan masyarakat yang sehari-hari melintasi jalur simpang Garuda Sakti.
"Komisi IV DPRD Riau telah mengusulkan pembangunan fly over kepada perwakilan Provinsi Riau di DPR RI. Namun pada saat ini kami belum menerima informasi terkait kelanjutan rencana pembangunan fly over yang memang sudah sangat diidamkan masyarakat. Insya Allah, dalam waktu dekat saya akan coba komunikasikan kembali ke anggota DPR RI dapil Riau Syahrul Aidi Maazat," imbuhnya.
Ia berharap rencana pembangunan fly over untuk perempatan Jalan Garuda Sakti bisa terealisasi pada APBN perubahan. Atau paling tidak pada APBN murni 2022. Saat ditanya apakah memungkinkan dengan menggunakan mekanisme sharing budget antara pusat dengan provinsi, opsi tersebut menurut Agung sah-sah saja. Asal rencana pembangunan biasa terealisasi dengan cepat.
"Kalau sharing budget dengan APBD Riau, saya rasa memungkin saja. Bisa keroyokan antara APBN dan APBD provinsi. Namun, tentu harus ada pembicaraan lagi antara pemprov dengan kementerian terkait. Ini yang akan kami dorong. Kalau memang memungkinkan, dan pusat setuju, kenapa tidak? Bisa dibahas di APBD murni 2022 ini," sambungnya.(sol)