PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Korban kekerasan yang tewas tergeletak di tepi Sungai Tenayan, Jalan Badak Ujung, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, masih menyimpan misteri. Pasalnya sejak ditemukan pada Ahad (26/1) hingga kini identitasnya belum terungkap.
Kepada Riau Pos, Senin (27/1) Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kasat Reskrim Kompol Awalludin Syam mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas mayat laki-laki itu.
"Yang utama kami akan mengungkap identitas Mr X itu. Sebab kemarin saat sidik jarinya direkam menggunakan alat inavis tidak muncul identitasnya. Sehingga terus dilakukan penyelidikan," sebutnya.
Masih kata Awal, untuk kasus ini apakah yang bersangkutan memiliki E-KTP atau tidak, dirinya pun tidak mengetahuinya. "Apakah jarinya sudah lembut sekali sehingga sidik jari tidak terbaca, saya pun belum tahu. Jadi identitas masih tetap dicari," tuturnya.
Selama dirinya menjabat sudah dua kali kejadian ini. "Saya nggak ngerti juga kenapa. Dulu waktu di Dumai, ada E-KTP begitu disidik jari tidak muncul. Begitu dapat identitas keluarga pakai KK muncul datanya. Ini semuanya belum tahu penyebabnya apa. Padahal sudah dicek dengan alat inavis," jelasnya.
Dengan demikian, Mr X masih berada di RS Bhayangkara Polda. "Sekarang masih di RS Bhayangkara guna penyelidikan lebih lanjut," tukasnya.(s)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Korban kekerasan yang tewas tergeletak di tepi Sungai Tenayan, Jalan Badak Ujung, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, masih menyimpan misteri. Pasalnya sejak ditemukan pada Ahad (26/1) hingga kini identitasnya belum terungkap.
Kepada Riau Pos, Senin (27/1) Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kasat Reskrim Kompol Awalludin Syam mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas mayat laki-laki itu.
- Advertisement -
"Yang utama kami akan mengungkap identitas Mr X itu. Sebab kemarin saat sidik jarinya direkam menggunakan alat inavis tidak muncul identitasnya. Sehingga terus dilakukan penyelidikan," sebutnya.
Masih kata Awal, untuk kasus ini apakah yang bersangkutan memiliki E-KTP atau tidak, dirinya pun tidak mengetahuinya. "Apakah jarinya sudah lembut sekali sehingga sidik jari tidak terbaca, saya pun belum tahu. Jadi identitas masih tetap dicari," tuturnya.
- Advertisement -
Selama dirinya menjabat sudah dua kali kejadian ini. "Saya nggak ngerti juga kenapa. Dulu waktu di Dumai, ada E-KTP begitu disidik jari tidak muncul. Begitu dapat identitas keluarga pakai KK muncul datanya. Ini semuanya belum tahu penyebabnya apa. Padahal sudah dicek dengan alat inavis," jelasnya.
Dengan demikian, Mr X masih berada di RS Bhayangkara Polda. "Sekarang masih di RS Bhayangkara guna penyelidikan lebih lanjut," tukasnya.(s)