PTM Ditunda, Orang Tua Harus Awasi Anak

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk bisa memulai pembelajaran tatap mukan (PTM) dalam waktu dekat kandas. Pasalnya, hingga kini Kota Pekanbaru masih memperpanjang PPKM level 4 guna menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bertuah.

Hal ini membuat Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengimbau kepada para orang tua untuk me ningkatkan pengawasan terhadap anak selama proses belajar daring. Karena pembelajaran daring masih terus dilakukan hingga 14 hari ke depan.

- Advertisement -

Ia menjelaskan, penggunaan gadget pada anak saat belajar daring juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan siswa. "Kami minta bantu kepada orang tua meningkatkan pengawasan. Jangan nanti gadget itu disalahgunakan oleh anak. Jadi pengawasan lebih diketatkan lagi," terangnya,

Lanjut Ismardi, pengawasan di rumah harus dilakukan oleh orang tua agar proses belajar daring dapat berjalan maksimal dan sesuai sasaran. Jika  pengawasan orang tua dalam memantau anak belajar lemah, dikhawatirkan penggunaan gadget dapat disalahgunakan ke hal-hal yang negatif.

- Advertisement -

"Maka pengawasan sangat diperlukan. Karena kan penggunaan gadget ini juga ren tan disalahgunakan. Apalagi kami tidak bisa memastikan kapan sekolah tatap muka dapat berlangsung. Karena Kota Pekanbaru masih terus berjuang untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Orang tua juga kami minta lebih ketat lagi dalam penerapan prokes di rumah agar kesehatan siswa dapat terus terjaga," tegasnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk bisa memulai pembelajaran tatap mukan (PTM) dalam waktu dekat kandas. Pasalnya, hingga kini Kota Pekanbaru masih memperpanjang PPKM level 4 guna menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bertuah.

Hal ini membuat Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengimbau kepada para orang tua untuk me ningkatkan pengawasan terhadap anak selama proses belajar daring. Karena pembelajaran daring masih terus dilakukan hingga 14 hari ke depan.

Ia menjelaskan, penggunaan gadget pada anak saat belajar daring juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan siswa. "Kami minta bantu kepada orang tua meningkatkan pengawasan. Jangan nanti gadget itu disalahgunakan oleh anak. Jadi pengawasan lebih diketatkan lagi," terangnya,

Lanjut Ismardi, pengawasan di rumah harus dilakukan oleh orang tua agar proses belajar daring dapat berjalan maksimal dan sesuai sasaran. Jika  pengawasan orang tua dalam memantau anak belajar lemah, dikhawatirkan penggunaan gadget dapat disalahgunakan ke hal-hal yang negatif.

"Maka pengawasan sangat diperlukan. Karena kan penggunaan gadget ini juga ren tan disalahgunakan. Apalagi kami tidak bisa memastikan kapan sekolah tatap muka dapat berlangsung. Karena Kota Pekanbaru masih terus berjuang untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Orang tua juga kami minta lebih ketat lagi dalam penerapan prokes di rumah agar kesehatan siswa dapat terus terjaga," tegasnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya