PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Jamaah di Masjid Rahmatullah berlokasi di Jalan Kartama, Kecataman Marpoyan Damai, Pekanbaru, tidak melaksanakan salat Jumat. Yang menarik, mereka menggantinya dengan salat Zuhur berjamaah.
"Iya Pak, di sini tidak melaksanakan salat Jumat, tetapi menggantinya dengan salat Zuhur berjamaah," kata salah seorang jamaah, Syamsul, Jumat (27/3/2020).
Pantauan di lapangan, di Masjid Rahmatullah, terlihat jamaah yang melaksanakan salat Zuhur lumayan banyak, meski tak seramai seperti biasanya saat salat Jumat masih diadakan.
Beberapa jamaah yang datang yang sudah memarkir kendaraannya, memilih bergegas pergi ketika tahu salat Jumat ditiadakan. Namun jumlah yang mengikuti salat Zuhur berjamaah juga masih lumayan.
"Sepertinya di sini tidak melaksanakan salat Jumat. Tikarnya saja tidak ada, khatibnya juga tidak ada. Saya cari masjid lain saja, yang masih melaksanakan salat Jumat," ucap Masrun, salah seorang warga, sambil kembali ke tempat parkir motor.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun
PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Jamaah di Masjid Rahmatullah berlokasi di Jalan Kartama, Kecataman Marpoyan Damai, Pekanbaru, tidak melaksanakan salat Jumat. Yang menarik, mereka menggantinya dengan salat Zuhur berjamaah.
"Iya Pak, di sini tidak melaksanakan salat Jumat, tetapi menggantinya dengan salat Zuhur berjamaah," kata salah seorang jamaah, Syamsul, Jumat (27/3/2020).
- Advertisement -
Pantauan di lapangan, di Masjid Rahmatullah, terlihat jamaah yang melaksanakan salat Zuhur lumayan banyak, meski tak seramai seperti biasanya saat salat Jumat masih diadakan.
Beberapa jamaah yang datang yang sudah memarkir kendaraannya, memilih bergegas pergi ketika tahu salat Jumat ditiadakan. Namun jumlah yang mengikuti salat Zuhur berjamaah juga masih lumayan.
- Advertisement -
"Sepertinya di sini tidak melaksanakan salat Jumat. Tikarnya saja tidak ada, khatibnya juga tidak ada. Saya cari masjid lain saja, yang masih melaksanakan salat Jumat," ucap Masrun, salah seorang warga, sambil kembali ke tempat parkir motor.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun