2021, Pekanbaru-Bangkinang Bisa lewat Tol

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — INVESTOR Jalan Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (HK) optimistis ruas tol Pekanbaru-Bangkinang selesai dalam dua tahun ke depan. Kemajuan proses pembangunan yang telah tercapai hingga pertengahan pekan ini membuat perusahaan pelat merah itu yakin, ruas jalan tol sepanjang 40 km tersebut bisa selesai tepat waktu.

Manajer Teknik PT HK Muhammad Razi menyebutkan, pihaknya sudah mencapai kata sepakat terkait penyusunan dokumen untuk diajukan ke PUPR Pusat. Dengan ke­sepakatan tersebut, pihaknya bisa mendesain persilangan jalan tol dengan jalan di tempatan di sepanjang ruas tol Pekanbaru-Bangkinang. "Ruas Pekanbaru-Bangkinang kami targetkan dua tahun selesai. Jadi itu pada tahun 2021 akhir, sepanjang 40 km. Semoga ini terealisasi. Kami selalu optimis di sini," sebut Razi.

- Advertisement -

Desain persilangan jalan tol ini menurut Razi sangat penting. Kalau desain ini nanti jadi, kontraktor yang ditugaskan HK bisa mulai konstruksi persilangan tersebut. Persilangan terkait desain dan konstruksi itu menurutnya termasuk underpass, upperpas, JPO ataupun overpass. Razi berharap, setiap persilangan tidak sebidang pun mematikan jalan setempat.  ‘’Habis ini langsung kami susun dokumennya. Nanti Bupati kirim ke PUPR Pusat,’’ jelasnya.

Razi menyebutkan dirinya baru saja melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar yang diwakili Asissten II Sekdakab Kampar Azwan, Rabu (26/2). Dirinya mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemkab Kampar guna menyukseskan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Padang yang melewati Kabupaten Kampar itu.

- Advertisement -

"Kami benar-benar sangat apresiasi kepada Bapak Bupati yang sangat bersemangat. Semangat beliau mendukung 100 persen pelaksanaan pembanguna jalan tol ini. Alhamdulillah, semoga ini bermanfaat bagi masyarakat Kampar," terangnya.

Terpisah, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang menyambut positif segala usulan Pemkab Kampar terkait penetapan lokasi jalan tol. Bupati yang sempat mendampingi Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto saat berkunjung Kualu Nenas, juga menyampaikan sejumlah permintaan. “Selain pembangunan jalur dua yang rencana akan dibangun dengan proyek multiyears, Pemkab Kampar juga meminta bantuan kepada kementerian untuk pembangunan rangka baja jembatan. Saat ini abutmentnya sudah dibangun dengan panjang jembatan 2×60 meter. Kami juga mengusulkan pelebaran jalan Prof M Yamin (Lintas Riau-Sumbar, red) Bangkinang Kota,’’ terang Catur.

Catur berharap, semoga semua yang diusulkan itu dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat. Catur juga sudah menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh setiap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kampar. Terutama pembangunan jalan tol yang saat ini sedang berjalan. Dirinya berharap pembangunan infrastruktur ini dapat mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat Kampar.

Jaringan Tol Trans Sumatera yang melintasi Riau bukan saja ruas Pekanbaru-Dumai (Permai). Juga ada ruas Padang-Pekanbaru sepanjang 254,80 kilometer. Sisi Pekanbaru masuk dalam seksi terakhir, disebut sebagai seksi VI dari Bangkinang-Pekanbaru, seksi sebelumnya Pangkalan-Bangkinang. Ruas jalan bebas hambatan yang menembus Bukit Barisan ini pekerjaannya bakal dikebut. Sehingga diharapkan dapat mengoneksikan seluruh jaringan tol Trans Sumatra yang juga sedang digesa. Salah satunya tol Aceh yang terus dipercepat.

Informasi ini diungkapkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit kepada Riau Pos saat kunjungan kerjanya di Pekanbaru.

"Untuk Pekanbaru-Bangkinang (pembangunan jalan tol,red). Kemudian Bangkinang-Pangkalan atau sebaliknya, ini dipercepat. Ya, digesa," katanya.

Disampaikan Danang di sela meninjau pekerjaan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai di seksi I, memang percepatan pembangunan jalan tol, juga berkaitan dengan kebijakan dan dukungan kepala daerah. "Apalagi Bupati (Catur Sugeng, red) sangat mendukung dalam pembebasan lahan," sambungnya soal tol Padang-Pekanbaru pada ruas Bangkinang-Pekanbaru.

Disinggung mengenai progres seksi I di Padang-Sicincin, dijelaskan Danang memang terjadi perubahan lokasi. Lagi-lagi, diungkapkannya hal ini kembali kepada dukungan dan kebijakan kepala daerah.

"Ruas Padang tergantung pada kepemimpinan kepala daerah, kami harap (gubernur, bupati atau wali kota) dapat mengambil posisi di depan, mendampingi BPN untuk pembebasan lahan misalnya," kata Danang.

Memang konstruksi ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sudah ada yang selesai dan beroperasi. Dikerjakan PT Hutama Karya. Ruas tol Padang-Pekanbaru merupakan koridor penghubung Provinsi Riau dan Sumatra Barat (Sumbar).

Ruas ini derdiri dari 6 (enam) seksi. Yaitu Seksi I Padang-Sicincin (36,15km), Seksi II Sicincin-Bukittinggi (38 km), Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh (34 km), Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan (58 km), Seksi V Pangkalan-Bangkinang (56 km) dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru (40 km).(ted)

Laporan HENDRAWAN dan EKA G PUTRA, Bangkinang dan Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — INVESTOR Jalan Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (HK) optimistis ruas tol Pekanbaru-Bangkinang selesai dalam dua tahun ke depan. Kemajuan proses pembangunan yang telah tercapai hingga pertengahan pekan ini membuat perusahaan pelat merah itu yakin, ruas jalan tol sepanjang 40 km tersebut bisa selesai tepat waktu.

Manajer Teknik PT HK Muhammad Razi menyebutkan, pihaknya sudah mencapai kata sepakat terkait penyusunan dokumen untuk diajukan ke PUPR Pusat. Dengan ke­sepakatan tersebut, pihaknya bisa mendesain persilangan jalan tol dengan jalan di tempatan di sepanjang ruas tol Pekanbaru-Bangkinang. "Ruas Pekanbaru-Bangkinang kami targetkan dua tahun selesai. Jadi itu pada tahun 2021 akhir, sepanjang 40 km. Semoga ini terealisasi. Kami selalu optimis di sini," sebut Razi.

Desain persilangan jalan tol ini menurut Razi sangat penting. Kalau desain ini nanti jadi, kontraktor yang ditugaskan HK bisa mulai konstruksi persilangan tersebut. Persilangan terkait desain dan konstruksi itu menurutnya termasuk underpass, upperpas, JPO ataupun overpass. Razi berharap, setiap persilangan tidak sebidang pun mematikan jalan setempat.  ‘’Habis ini langsung kami susun dokumennya. Nanti Bupati kirim ke PUPR Pusat,’’ jelasnya.

Razi menyebutkan dirinya baru saja melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar yang diwakili Asissten II Sekdakab Kampar Azwan, Rabu (26/2). Dirinya mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemkab Kampar guna menyukseskan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Padang yang melewati Kabupaten Kampar itu.

"Kami benar-benar sangat apresiasi kepada Bapak Bupati yang sangat bersemangat. Semangat beliau mendukung 100 persen pelaksanaan pembanguna jalan tol ini. Alhamdulillah, semoga ini bermanfaat bagi masyarakat Kampar," terangnya.

Terpisah, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang menyambut positif segala usulan Pemkab Kampar terkait penetapan lokasi jalan tol. Bupati yang sempat mendampingi Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto saat berkunjung Kualu Nenas, juga menyampaikan sejumlah permintaan. “Selain pembangunan jalur dua yang rencana akan dibangun dengan proyek multiyears, Pemkab Kampar juga meminta bantuan kepada kementerian untuk pembangunan rangka baja jembatan. Saat ini abutmentnya sudah dibangun dengan panjang jembatan 2×60 meter. Kami juga mengusulkan pelebaran jalan Prof M Yamin (Lintas Riau-Sumbar, red) Bangkinang Kota,’’ terang Catur.

Catur berharap, semoga semua yang diusulkan itu dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat. Catur juga sudah menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh setiap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kampar. Terutama pembangunan jalan tol yang saat ini sedang berjalan. Dirinya berharap pembangunan infrastruktur ini dapat mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat Kampar.

Jaringan Tol Trans Sumatera yang melintasi Riau bukan saja ruas Pekanbaru-Dumai (Permai). Juga ada ruas Padang-Pekanbaru sepanjang 254,80 kilometer. Sisi Pekanbaru masuk dalam seksi terakhir, disebut sebagai seksi VI dari Bangkinang-Pekanbaru, seksi sebelumnya Pangkalan-Bangkinang. Ruas jalan bebas hambatan yang menembus Bukit Barisan ini pekerjaannya bakal dikebut. Sehingga diharapkan dapat mengoneksikan seluruh jaringan tol Trans Sumatra yang juga sedang digesa. Salah satunya tol Aceh yang terus dipercepat.

Informasi ini diungkapkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit kepada Riau Pos saat kunjungan kerjanya di Pekanbaru.

"Untuk Pekanbaru-Bangkinang (pembangunan jalan tol,red). Kemudian Bangkinang-Pangkalan atau sebaliknya, ini dipercepat. Ya, digesa," katanya.

Disampaikan Danang di sela meninjau pekerjaan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai di seksi I, memang percepatan pembangunan jalan tol, juga berkaitan dengan kebijakan dan dukungan kepala daerah. "Apalagi Bupati (Catur Sugeng, red) sangat mendukung dalam pembebasan lahan," sambungnya soal tol Padang-Pekanbaru pada ruas Bangkinang-Pekanbaru.

Disinggung mengenai progres seksi I di Padang-Sicincin, dijelaskan Danang memang terjadi perubahan lokasi. Lagi-lagi, diungkapkannya hal ini kembali kepada dukungan dan kebijakan kepala daerah.

"Ruas Padang tergantung pada kepemimpinan kepala daerah, kami harap (gubernur, bupati atau wali kota) dapat mengambil posisi di depan, mendampingi BPN untuk pembebasan lahan misalnya," kata Danang.

Memang konstruksi ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sudah ada yang selesai dan beroperasi. Dikerjakan PT Hutama Karya. Ruas tol Padang-Pekanbaru merupakan koridor penghubung Provinsi Riau dan Sumatra Barat (Sumbar).

Ruas ini derdiri dari 6 (enam) seksi. Yaitu Seksi I Padang-Sicincin (36,15km), Seksi II Sicincin-Bukittinggi (38 km), Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh (34 km), Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan (58 km), Seksi V Pangkalan-Bangkinang (56 km) dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru (40 km).(ted)

Laporan HENDRAWAN dan EKA G PUTRA, Bangkinang dan Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya