PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah cukup lama Jalan Jenderal Sudirman menuju Jembatan Siak IV dari arah pusat kota mengalami kerusakan. Lokasinya di depan Hotel Furaya.
Ruas jalan banyak berlubang. Sebagian besar aspal telah mengelupas dan batu kerikil berserakan di badan jalan.
Kondisi badan jalan yang lebih rendah menyebabkan ruas jalan tersebut kerap tergenang saat musim penghujan seperti sekarang ini. Hal ini semakin mempercepat kerusakan jalan.
Warga yang protes karena jalan tak kunjung diperbaiki mengambil langkah dengan menanam sebatang potong pisang di badan protokol tersebut. Pohon ditanam di lubang yang cukup dalam di ruas jalan itu.
”Jalan rusak yang ditanam pohon pisang itu memang sudah lama seperti itu kondisinya. Berlubang, banyak kerikilnya juga,” ujar Yudi warga sekitar, Kamis (25/1).
Pohon pisang yang ditanam di badan jalan tersebut, masih segar. Sepertinya belum lama ditanam oleh warga. Agar tetap berdiri tegak, pohon pisang disanggah dengan penopang kayu dan diikat dengan tali agar tidak tumbang.
Pengendara yang melintas juga harus berhati-hati, saat hujan maka jalan yang rusak tersebut terlihat datar karena tergenang air hujan. Hal itu lah yang membahayakan pengendara.
”Jalan sedikit cekung. Saat hujan, jalan tergenang. Lubang tertutup air. Pengendara berhati-hati agar tidak masuk ke lubang,” tambah Imam warga lainnya.
Sementara Dian, warga setempat lainnya menyebutkan genangan memang sering terjadi di ruas jalan tersebut. Apalagi saat hujan deras. Jalan jadi seperti kolam.
”Kalau hujan pasti menggenang lagi, sekarang sering hujan maka sering menggenang, seperti kebanjiran. Kondisinya jalannya memang lebih rendah, makanya air hujan turun ke sisi ruas jalan ini,” terang Dian.
Dia berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi jalan tersebut. ”Kami baca di media, bahwa akan ditinggikan jalannya atau drainasenya itu ya. Tetapi belum ada tanda-tanda dimulai proyeknya. Jangan biarkan berlama-lama seperti ini. Apalagi inikan di pusat kota, setiap pendatang luar Pekanbaru akan melihatnya saat datang ke Kota Pekanbaru,” tambahnya.
Warga lainnya, Armen mengatakan sejak pukul 08.30 WIB kemarin, batang pisang sudah tertanam di lubang yang agak dalam. ”Jalan ini rusak sejak ada galian IPAL. Setelah kerjanya selesai tidak pula diperbaiki lagi, akhirnya rusak parah. Karena tak ada nampak diperbaiki pemerintah, ada tadi warga yang tanam pisang itu,” kata Armen,
Ditambahkannya, jalan rusak akibat galian itu bukan hanya di Jalan Jenderal Sudirman saja. Akan tetapi Jalan Juanda juga kerusakannya parah. ”Kami yakin semua bekas galian itu rusak parah. Hanya saja, Jalan Sudirman ini sebagai jalan protokol kan malu kita, sudah lama rusaknya, macam tak ada kepedulian pemerintah kita ini,” tambah Armen yang kesal terhadap pemerintah karena dianggap sepele soal jalan-jalan rusak di Kota Pekanbaru ini.
Menanggapi protes warga ini, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama ST MT menyebutkan maklum dengan aksi warga itu. ”Terkait protes warga dan viral, sebaiknya pemerintah tidak menunggu seperti itu. Monitoring di lapangan sangat perlu Antisipasi terlebih dahulu juga perlu,” kata Ginda.
Dia menambahkan, meskipun baru awal tahun, namun penggunaan anggaran harus di upayakan juga. ”Maka perlu respon monitoring di lapangn memantau setiap hari,” tuturnya.
Namun begitu, Ginda juga menegaskan perbaikan jalan rusak itu harus dibarengi dengan perbaikan drainase. ”Jalan dan drainase harus sejalan dalam perbaikannya, dan kunci utamanya itu,” tuturnya.
Sementara sebelumnya, Sekko Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan Pemko dalam hal ini Dinas PUPR Pekanbaru hanya bisa melakukan operasional dan pemeliharaan (OP). Dinas PUPR sudah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kemen PUPR.
”Kami sudah menginventarisir titik banjir di Jalan Jenderal Sudirman. Kami hanya bisa melakukan pemeliharaan. Karena, status Jalan Jenderal Sudirman itu merupakan jalan nasional. Kami sudah memberikan datanya kepada BPJN,” ungkapnya.(ilo/gus/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru