PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menyebar tim pengawas ke sekolah-sekolah memantau pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) dalam penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dari pemantauan, masih ditemukan sekolah yang abai.
Catatan dalam PTM saat ini salah satunya adalah terjadinya kerumunan peserta didik sepulang sekolah. Sekolah mestinya memiliki petugas khusus guna mengawasi alur kepulangan peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas akhir pekan lalu mengatakan, pihak sekolah harus memastikan peserta didik menjaga jarak selama menanti jemputan. Para peserta didik juga harus punya jalur masuk dan keluar yang berbeda.
"Kami sudah beri peringatan ke sekolah yang abaikan prokes, jangan sampai ada kerumunan sepulang sekolah," tegas dia.
Para peserta didik tidak boleh pulang secara serentak guna mencegah terjadinya kerumunan. Mereka harus keluar kelas secara terpisah usai pembelajaran tatap muka.
Ismardi menegaskan, sekolah tidak boleh abai terhadap penerapan protokol kesehatan. Mereka yang abai bakal mendapat teguran dari dinas sehingga menjadi catatan dari dinas pendidikan.
Ia mengatakan, sekolah harus menyiagakan beberapa orang guru sebagai tim satgas sekolah. Nantinya guru tersebut dapat mengawasi peserta didik agar tetap menjalankan prokes. "Harus ada beberapa guru, jangan cuma satu guru mengawasi. Maka tim satgas sekolah harus dioptimalkan," terangnya.
Kembali ditegaskan Ismardi, bahwa saat ini situasi PTM terbatas masih terkendali. Ia memastikan tidak ada guru atau peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Untuk saat ini masih terkendali, kalau ada kasus tentu harus tertuang dalam jurnal," tegasnya.
Mayoritas sekolah negeri tingkat SD dan SMP sudah menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas dengan penambahan durasi menjadi empat jam. Sedangkan sejumlah sekolah swasta masih belum menambah durasi.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Kota