PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proyek galian Sistem Pengolhan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) membuat sejumlah ruas jalan rusak. Meksi beberapa ruas jalan sudah dilakukan pengaspalan ulang, namun tak sedikit ruas jalan masih dibiarkan rusak. Jejak-jejak bekas galian masih terlihat membuat ruas jalan rusak dan sulit dilewati.
Terkait kondisi jalan yang masih rusak dan belum dilakukan perbaikan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menjelaskan bahwa proyek SPALD-T masih dalam masa pemeliharaan.
Dijelaskannya, SPALD-T di Kota Pekanbaru saat ini masih dalam tahap pemeliharaan.Di mana SPALD-T mengandalkan sistem hidrolik dalam pengaliran limbahnya. Hingga posisi pipa tidak boleh bergeser sedikitpun. Hal itulah yang terjadi di beberapa ruas jalan.
"Tanah di Pekanbaru ini kebanyakan bekas rawa, maka kalau ada yang bergeser ya harus digali dan diperbaiki lagi. Waktu mereka (kontraktor, red) hanya sampai 2022 ini saja masa pemeliharaannya. Lewat dari itu, mereka akan terkena denda," ungkap Indra, akhir pekan lalu.
Indra juga memastikan seluruh kerusakan jalan berada di bawah pengawasan pihaknya. Hingga pihaknya akan betul-betul mengawasi jalannya proyek yang berdampak pada sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru tersebut.
Ketika ditanya soal pipa air yang akhir-akhir ini banyak yang bocor ndra Pomi mengaku pihaknya terus memantau. Yang diketahuinya, pipa-pipa itu sudah terlalu tua hingga tidak tahan getaran.
"Pipa-pipa PDAM itu rata-rata dipasang tahun 1973, bahkan sudah lebih tua dari rata-rata usia warga kota saat ini. Maka itu memang harus ada peremajaan. Namun ini juga jadi perhatian kita," katanya.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proyek galian Sistem Pengolhan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) membuat sejumlah ruas jalan rusak. Meksi beberapa ruas jalan sudah dilakukan pengaspalan ulang, namun tak sedikit ruas jalan masih dibiarkan rusak. Jejak-jejak bekas galian masih terlihat membuat ruas jalan rusak dan sulit dilewati.
Terkait kondisi jalan yang masih rusak dan belum dilakukan perbaikan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menjelaskan bahwa proyek SPALD-T masih dalam masa pemeliharaan.
- Advertisement -
Dijelaskannya, SPALD-T di Kota Pekanbaru saat ini masih dalam tahap pemeliharaan.Di mana SPALD-T mengandalkan sistem hidrolik dalam pengaliran limbahnya. Hingga posisi pipa tidak boleh bergeser sedikitpun. Hal itulah yang terjadi di beberapa ruas jalan.
"Tanah di Pekanbaru ini kebanyakan bekas rawa, maka kalau ada yang bergeser ya harus digali dan diperbaiki lagi. Waktu mereka (kontraktor, red) hanya sampai 2022 ini saja masa pemeliharaannya. Lewat dari itu, mereka akan terkena denda," ungkap Indra, akhir pekan lalu.
- Advertisement -
Indra juga memastikan seluruh kerusakan jalan berada di bawah pengawasan pihaknya. Hingga pihaknya akan betul-betul mengawasi jalannya proyek yang berdampak pada sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru tersebut.
Ketika ditanya soal pipa air yang akhir-akhir ini banyak yang bocor ndra Pomi mengaku pihaknya terus memantau. Yang diketahuinya, pipa-pipa itu sudah terlalu tua hingga tidak tahan getaran.
"Pipa-pipa PDAM itu rata-rata dipasang tahun 1973, bahkan sudah lebih tua dari rata-rata usia warga kota saat ini. Maka itu memang harus ada peremajaan. Namun ini juga jadi perhatian kita," katanya.(end)