Minggu, 7 Juli 2024

Minta Selesai sebelum Ramadan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Kerusakan ba­dan jalan akibat pem­bangunan proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) masih dikeluhkan masyarakat  Kota Pekanbaru. Masyarakat minta perbaikan jalan sudah selesai dilakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadan 1443 H.

Salah satu jalan yang masih dilakukan pengerjaan proyek SPALD-T adalah Jalan Mangga dan Jalan Teratai, Kecamatan Sukajadi. Pantauan Riau Pos, Kamis (24/3), sejumlah alat berat masih terparkir di badan jalan.

- Advertisement -

Aliran drainase di jalan tersebut juga terlihat buntu karena dipenuhi dengan pasir dan lumpur dari galian proyek. Belum terlihat upaya akan dilakukan perbaikan jalan dan pengerukan drainase.

Selain itu, akibat dari proyek ini, warga setempat yang menggantungkan mata pencahariannya di Jalan Mangga terpaksa harus gigit jari karena tidak dapat berjualan karena akses jalan yang tertutup.

Salah seorang warga yang membuka usaha di Jalan Mangga, Eti mengaku tempat usahanya harus tutup sejak proyek dikerjakan di jalan tersebut. Padahal, sudah bertahun-tahun ia menggantungkan hidup keluarganya dari usaha yang dibukanya di jalan itu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Beberapa Area Tol Permai sebagai Perlintasan Harimau

"Saya sendiri ikut merasakan dampak dari pembangunan ini. Di depan rumah saya ditimbun pasir sehingga tidak bisa keluar dari rumah saya sendiri,"ujarnya, kemarin.

Ia mengaku, proyek itu berdampak kepada lingkungan warga. Di mana sebagian rumah warga mengalami retak karena adanya dorongan paku bumi. "Tak jarang saat para pekerja bekerja di malam hari, rumah tempat tinggal kami dan rumah warga sekitar bergetar karena aktivitas pekerja itu,"terangnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang kue di Jalan Mangga bernama Erni  mengatakan bahwa proyek ini sudah berlangsung lama kurang lebih dua tahun. Namun hingga kini tak kunjung ada penyelesaiannya.

Malah setelah dilakukan penutupan secara permanen, para pekerja proyek kembali membongkar badan jalan untuk melakukan penggalian kembali terhadap proyek yang sudah selesai tersebut.

"Ini memang sudah lama dibangun, dan ini jalannya sudah mendingan. Kalau dulu jalannya banjir dan becek. Banyak pengendara mobil yang terjebak di sini,"kata dia.

Baca Juga:  Simulasi Penyelamatan Sandera

Baik Eti maupun Erni berharap proyek ini bisa segera terselesaikan sebelum Ramadan tiba. "Ya semoga saja proyek ini bisa selesai sebelum Ramadan. Jadi kami para pelaku UMKM bisa tetap berjualan pada Ramadan nanti,"harap Erni.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengaku akan terus mendorong agar pihak kontraktor pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Kota Pekanbaru terutama di wilayah kerja Kecamatan Sukajadi untuk segera melakukan rekondisi jalan yang rusak.

Hal ini dikarenakan dirinya kerap mendapatkan keluhan warga Kota Pekanbaru atas kondisi jalan yang rusak dan rawan kecelakaan. "Upaya percepatan kita rasa sudah dilakukan pihak kontraktor, namun dilapangan ada beberapa kendala diluar perencanaan awal. Meski begitu,  kita tetap mendorong agar rekondisi jalan dapat segera dilakukan mengingat saat ini ada dampak sosial,  ekonomi dan lainnya yang perlu segera kita selesaikan,"tuturnya.(ayi)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Kerusakan ba­dan jalan akibat pem­bangunan proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) masih dikeluhkan masyarakat  Kota Pekanbaru. Masyarakat minta perbaikan jalan sudah selesai dilakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadan 1443 H.

Salah satu jalan yang masih dilakukan pengerjaan proyek SPALD-T adalah Jalan Mangga dan Jalan Teratai, Kecamatan Sukajadi. Pantauan Riau Pos, Kamis (24/3), sejumlah alat berat masih terparkir di badan jalan.

Aliran drainase di jalan tersebut juga terlihat buntu karena dipenuhi dengan pasir dan lumpur dari galian proyek. Belum terlihat upaya akan dilakukan perbaikan jalan dan pengerukan drainase.

Selain itu, akibat dari proyek ini, warga setempat yang menggantungkan mata pencahariannya di Jalan Mangga terpaksa harus gigit jari karena tidak dapat berjualan karena akses jalan yang tertutup.

Salah seorang warga yang membuka usaha di Jalan Mangga, Eti mengaku tempat usahanya harus tutup sejak proyek dikerjakan di jalan tersebut. Padahal, sudah bertahun-tahun ia menggantungkan hidup keluarganya dari usaha yang dibukanya di jalan itu.

Baca Juga:  Simulasi Penyelamatan Sandera

"Saya sendiri ikut merasakan dampak dari pembangunan ini. Di depan rumah saya ditimbun pasir sehingga tidak bisa keluar dari rumah saya sendiri,"ujarnya, kemarin.

Ia mengaku, proyek itu berdampak kepada lingkungan warga. Di mana sebagian rumah warga mengalami retak karena adanya dorongan paku bumi. "Tak jarang saat para pekerja bekerja di malam hari, rumah tempat tinggal kami dan rumah warga sekitar bergetar karena aktivitas pekerja itu,"terangnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang kue di Jalan Mangga bernama Erni  mengatakan bahwa proyek ini sudah berlangsung lama kurang lebih dua tahun. Namun hingga kini tak kunjung ada penyelesaiannya.

Malah setelah dilakukan penutupan secara permanen, para pekerja proyek kembali membongkar badan jalan untuk melakukan penggalian kembali terhadap proyek yang sudah selesai tersebut.

"Ini memang sudah lama dibangun, dan ini jalannya sudah mendingan. Kalau dulu jalannya banjir dan becek. Banyak pengendara mobil yang terjebak di sini,"kata dia.

Baca Juga:  Beberapa Area Tol Permai sebagai Perlintasan Harimau

Baik Eti maupun Erni berharap proyek ini bisa segera terselesaikan sebelum Ramadan tiba. "Ya semoga saja proyek ini bisa selesai sebelum Ramadan. Jadi kami para pelaku UMKM bisa tetap berjualan pada Ramadan nanti,"harap Erni.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengaku akan terus mendorong agar pihak kontraktor pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Kota Pekanbaru terutama di wilayah kerja Kecamatan Sukajadi untuk segera melakukan rekondisi jalan yang rusak.

Hal ini dikarenakan dirinya kerap mendapatkan keluhan warga Kota Pekanbaru atas kondisi jalan yang rusak dan rawan kecelakaan. "Upaya percepatan kita rasa sudah dilakukan pihak kontraktor, namun dilapangan ada beberapa kendala diluar perencanaan awal. Meski begitu,  kita tetap mendorong agar rekondisi jalan dapat segera dilakukan mengingat saat ini ada dampak sosial,  ekonomi dan lainnya yang perlu segera kita selesaikan,"tuturnya.(ayi)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari