Selasa, 2 Juli 2024

Pedagang Protes Penempatan Jukir Depan Toko

BUKIT RAYA (RIAUPOS.CO) – Ditempatkannya sejumlah juru parkir dari pihak PT Yabisa Sukses Mandiri di sejumlah toko kelontong dan toko ponsel di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya membuat masyarakat melakukan penolakan. Tak adanya sosialisasi menjadi alasan.

Selasa (23/11), tampak enam orang juru parkir dengan menggunakan rompi bertuliskan PT Yabisa Sukses Mandiri berjaga di depan sejumlah toko kelontong, toko ponsel, dan juga toserba yang ada di Jalan Tengku Bey, tepatnya tak jauh dari Jalan Tengku Bey 2.

- Advertisement -

Dengan memegang kertas karcis, para juru parkir tersebut memungut uang parkir di depan toko kelontong milik masyarakat setempat.

Kehadiran para jukir ini membuat pedagang resah. Mereka menilai, kebijakan secara sepihak tersebut bisa membuat calon pembeli memutuskan untuk tidak jadi belanja ke toko kelontong milik warga sekitar.

Menurut salah seorang pemilik toko kelontong Yeni, keberadaan juru parkir di depan tokonya sudah ada sejak beberapa hari lalu. Namun tak ada informasi ataupun surat yang diberikan oleh pihak PT Yabisa Sukses Mandiri ke dirinya, para jukir langsung datang dan memungut retribusi parkir kepada pengunjung toko yang datang.

- Advertisement -

Hal tersebut membuatnya komplain kepada sejumlah juru parkir dan meminta mereka tidak mengutip uang parkir didepan tokonya.

"Kami jelas menolak. Kalau mau pakai aturan ada parkir berbayar ya ditetapkan dari Jalan Tengku Bey depan sampai ujung. Ini tidak, hanya di tengah saja. Sosialisasi tak ada, tiba-tiba langsung pungut uang parkir ke pelanggan kami," katanya.

Baca Juga:  Kerap Tergerus, Badan Jalan Tengku Bey Amblas

Dirinya juga menyesalkan sikap kurang terbukanya dari pihak PT Yabisa Sukses Mandiri yang tanpa adanya musyawarah dengan para pemilik toko langsung meletakkan petugas jukir, sehingga banyak pembeli yang merasa keberatan untuk diambil retribusi parkir saat berbelanja ke tempatnya dan banyak yang memilih belanja ke toko lainnya yang belum ada jukir.

"Jelas ini merugikan kami. Kemarin kami usir, sekarang datang membawa surat selembar yang bertuliskan seluruh Jalan Kaharudin Nasution, Jalan Tengku Bey, Jalan Air Dingin, Jalan Karya dan sekitarnya menjadi kawasan dari koordinator parkir," tegasnya.

Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dan pihak Kecamatan Bukit Raya dapat segera menyelesaikan permasalahan ini karena akan menjadi komplik baru dimasyarakat.

Hal yang serupa juga diungkapkan warga lainnyah Inel. Menurutnya selama ini belum ada informasi yang ia terima tentang penempatan jukir di depan kedai atau toko kelontong masyarakat.

"Kalau begini caranya sama saja pemerintah mematikan usaha pedagang kecil. Dulu ritel besar begitu jelaslah harus bayar biaya parkir karena pendapatan mereka besar setiap hari. Lah kami, cuma jualan bumbu sama sayur mayur berapa lah pendapatannya. Jangan dipukul ratakan dengan ritel yang besar, "ucapnya

Baca Juga:  Teman Sehat ACHIKO Hadirkan Ekosistem Dukung Pelaku Usaha Pekanbaru

Salah seorang pengunjung toko kelontong Di ana, yang dimintai uang retribusi parkir oleh juru parkir mengaku kesal tiba-tiba saja di warung tempatnya biasa membeli bumbu harus dimintai uang jasa layanan parkir. Di mana untuk membeli bumbu masakan dirinya hanya menghabiskan uang sekitar Rp3.000 saja.

"Ya tekor lah kami. Sekarang semuanya mahal. Ini cuma beli bumbu saja diminta uang parkir. Kenapa tak sekalian saja di depan rumah warga dimintai uang parkir? Biar kaya pemerintah ini karena berhasil mengambil uang rakyat," ucapnya.

Di tempat terpisah, Kepala UPT Perparkiran Dishub Pekanbaru Radinal Munandar SSTP mengatakan, keberadaan juru parkir di Jalan Tengku Bey itu sudah menjadi wewenangnya pihak ketiga dalam hal ini PT Yabisa Sukses Mandiri.

Dirinya juga meminta kepada pihak ketiga untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat dan juga pedagang yang akan ditempatkan jukir agar tidak ada kesalahan di lapangan.

"Tadi saya sudah turunkan juga anggota ke sana. Karena mendengar ada laporan warga yang menolak keberadaan juru parkir dari pihak ketiga tersebut. Makanya kami meminta untuk dilakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat dan pemilik toko agar saat jukir berada di sana dapat diterima," tuturnya.(ayi)

BUKIT RAYA (RIAUPOS.CO) – Ditempatkannya sejumlah juru parkir dari pihak PT Yabisa Sukses Mandiri di sejumlah toko kelontong dan toko ponsel di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya membuat masyarakat melakukan penolakan. Tak adanya sosialisasi menjadi alasan.

Selasa (23/11), tampak enam orang juru parkir dengan menggunakan rompi bertuliskan PT Yabisa Sukses Mandiri berjaga di depan sejumlah toko kelontong, toko ponsel, dan juga toserba yang ada di Jalan Tengku Bey, tepatnya tak jauh dari Jalan Tengku Bey 2.

Dengan memegang kertas karcis, para juru parkir tersebut memungut uang parkir di depan toko kelontong milik masyarakat setempat.

Kehadiran para jukir ini membuat pedagang resah. Mereka menilai, kebijakan secara sepihak tersebut bisa membuat calon pembeli memutuskan untuk tidak jadi belanja ke toko kelontong milik warga sekitar.

Menurut salah seorang pemilik toko kelontong Yeni, keberadaan juru parkir di depan tokonya sudah ada sejak beberapa hari lalu. Namun tak ada informasi ataupun surat yang diberikan oleh pihak PT Yabisa Sukses Mandiri ke dirinya, para jukir langsung datang dan memungut retribusi parkir kepada pengunjung toko yang datang.

Hal tersebut membuatnya komplain kepada sejumlah juru parkir dan meminta mereka tidak mengutip uang parkir didepan tokonya.

"Kami jelas menolak. Kalau mau pakai aturan ada parkir berbayar ya ditetapkan dari Jalan Tengku Bey depan sampai ujung. Ini tidak, hanya di tengah saja. Sosialisasi tak ada, tiba-tiba langsung pungut uang parkir ke pelanggan kami," katanya.

Baca Juga:  SMP Al Azhar Syifa Budi Salurkan Bantuan ke RW 9 Meranti Pandak

Dirinya juga menyesalkan sikap kurang terbukanya dari pihak PT Yabisa Sukses Mandiri yang tanpa adanya musyawarah dengan para pemilik toko langsung meletakkan petugas jukir, sehingga banyak pembeli yang merasa keberatan untuk diambil retribusi parkir saat berbelanja ke tempatnya dan banyak yang memilih belanja ke toko lainnya yang belum ada jukir.

"Jelas ini merugikan kami. Kemarin kami usir, sekarang datang membawa surat selembar yang bertuliskan seluruh Jalan Kaharudin Nasution, Jalan Tengku Bey, Jalan Air Dingin, Jalan Karya dan sekitarnya menjadi kawasan dari koordinator parkir," tegasnya.

Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dan pihak Kecamatan Bukit Raya dapat segera menyelesaikan permasalahan ini karena akan menjadi komplik baru dimasyarakat.

Hal yang serupa juga diungkapkan warga lainnyah Inel. Menurutnya selama ini belum ada informasi yang ia terima tentang penempatan jukir di depan kedai atau toko kelontong masyarakat.

"Kalau begini caranya sama saja pemerintah mematikan usaha pedagang kecil. Dulu ritel besar begitu jelaslah harus bayar biaya parkir karena pendapatan mereka besar setiap hari. Lah kami, cuma jualan bumbu sama sayur mayur berapa lah pendapatannya. Jangan dipukul ratakan dengan ritel yang besar, "ucapnya

Baca Juga:  Imigran Resahkan Warga 

Salah seorang pengunjung toko kelontong Di ana, yang dimintai uang retribusi parkir oleh juru parkir mengaku kesal tiba-tiba saja di warung tempatnya biasa membeli bumbu harus dimintai uang jasa layanan parkir. Di mana untuk membeli bumbu masakan dirinya hanya menghabiskan uang sekitar Rp3.000 saja.

"Ya tekor lah kami. Sekarang semuanya mahal. Ini cuma beli bumbu saja diminta uang parkir. Kenapa tak sekalian saja di depan rumah warga dimintai uang parkir? Biar kaya pemerintah ini karena berhasil mengambil uang rakyat," ucapnya.

Di tempat terpisah, Kepala UPT Perparkiran Dishub Pekanbaru Radinal Munandar SSTP mengatakan, keberadaan juru parkir di Jalan Tengku Bey itu sudah menjadi wewenangnya pihak ketiga dalam hal ini PT Yabisa Sukses Mandiri.

Dirinya juga meminta kepada pihak ketiga untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat dan juga pedagang yang akan ditempatkan jukir agar tidak ada kesalahan di lapangan.

"Tadi saya sudah turunkan juga anggota ke sana. Karena mendengar ada laporan warga yang menolak keberadaan juru parkir dari pihak ketiga tersebut. Makanya kami meminta untuk dilakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat dan pemilik toko agar saat jukir berada di sana dapat diterima," tuturnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari